33

2.6K 166 14
                                    

" Abang , kalau satu hari nanti sayang pergi jauh dari abang . Abang sedih tak ? "

Faeeq mencari wajah Lillyn yang bersandar pada dadanya .

" Sayang , abang kerja luar kawasan pun dah terseksa kena berjauhan dengan sayang . Apatah lagi kalau sayang pergi tinggalkan abang " jawab Faeeq .

" Abang akan terseksa ? "

Faeeq mengerut kening , semakin pelik dengan pertanyaan isterinya namun tetap dilayan dan dijawab segala soalan Lillyn.

" Suami mana yang tak terseksa sayang ? Sayang , separuh jiwa abang . Abang tak boleh bayangkan kehilangan sayang . Abang akan merana seumur hidup abang "

Lillyn mengangkat wajah memandang Faeeq.

" Abanng "

" Yes sayang . Apa yang sayang fikirkan sebenarnya ? "

" Lillyn cuma terfikir macam mana Abang akan hadapi hari abang bila sayang takde " jujur Lillyn tentang perkara yang difikirkannya sebentar tadi .

" Abang akan sakit sayang , sakit luar dan dalam . Sayang , can you promise me something ? "

Lillyn mengangguk .

" Sayang , janji jangan tinggalkan abang dan abang janji takkan tinggal kan sayang sampai akhir nafas abang " ujar Faeeq serius dengan kata-katanya .

Lillyn melemparkan segaris senyuman lalu mengangguk mengiyakan .

" Lillyn janji . Macam mana sayang nak tinggalkan suami Lillyn yang antibody tak kuat ni ? Sikit-sikit demam , batuk " seloroh Lillyn , tangannya naik mencuit hujung hidung Faeeq .

Faeeq melepaskan tawa .

" Ouh , dia dah pandai perli abang . Bukan abang yang minta sayang . Ada yang nak kena ni ! " kata Faeeq lalu menggeletek pinggang isterinya .

" Okey ! Okey ! Lillyn salah . Sorry ~! " riuh suara Lillyn menjerit kegeliaan .

" Stop abang ! "

Lillyn membuka mata , leher yang terasa lenguh di urut . Matanya terhenti pada wajah Faeeq yang berada di dekat dengannya . Dia tidak sedar dia tertidur sambil duduk di sisi katil Faeeq .

Selepas dia membersihkan diri , dia merasa dahi Faeeq yang panas . Jadi dia menjaga Faeeq sepanjang malam . Setiap tindakannya dilakukan dengan senyap .

Rambut Faeeq yang jatuh menutup dahi dielus ke tepi menampakkan wajah bersih lelaki itu ditatap lama . Dia teringat perbualannya bersama Faeeq 5 tahun lepas .

" Aku pernah janji dengan dia , tapi aku yang mungkir janji . Macam ni keadaan dia bila aku tinggalkan . Jahatnya aku sebagai seorang isteri " desis Lillyn .

Selimut ditarik rapat pada rapat pada dada Faeeq . Lillyn menopang dagu melihat Faeeq yang tidur lena .

" Big Leo " ucap Lillyn terlepas di bibir .

Lillyn tersenyum dalam diam . Leo sangat iras dengan Faeeq apabila sedang tidur . Lillyn menggeleng kepala tidak mahu hanyut dengan perasaan .

Dia kembali membasahkan kain di dahi Faeeq .

Setiap jam dia terjaga bagi memastikan demam Faeeq berkurangan .















Cahaya matahari yang mulai masuk di celah langsir membuat Faeeq terjaga dari lenanya . Faeeq yang ingin mengangkat kepalanya terhenti .

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now