12

1.7K 125 3
                                    

Pang.

" Hey! How dare you?! " bentak wanita tersebut. Dia mencekak baju milik Lillyn namun dengan pantas Lillyn menepis tangan wanita itu.

" Itu baru sikit saya bagi dekat Cik. Saya boleh patahkan kaki kiri Cik dan juga patahkan leher Cik kalau saya mahu. Fyi, saya ada blackbealt " beritahu Lillyn bersahaja.

Tertelan air liur semua yang menjadi pemerhati, Lillyn cuba mengumpul kembali kesabarannya . Kedudukan blouse nya dibetulkan kembali.

" Cik boleh hina taraf saya , tapi saya tak benarkan Cik hina taraf Leo . Semestinya , Faeeq akan jaga Leo sebab Leo anak kandung dia! "

" Saya tahu Cik mesti ada kerjaya yang bagus dan pendidikan yang tinggi seperti yang saya dapat lihat melalui pemakaian Cik. Tapi , tolong la guna akal fikiran sebelum berkata - kata " ucap Lillyn.

" Saya tahu sepatutnya saya tak masuk campur dalam hal ni. Tapi saya cuma tak berpuas hati dengan tindakan Cik terhadap anak majikan saya"

" Kalau Cik masih nak jumpa Tuan Faeeq. Tunggu lah di ruang menunggu " kata Lillyn panjang lebar meluahkan sakit hatinya. Wanita tersebut kelihatan terkedu.

" Saya minta.. "

" Diana , apa yang you buat dekat sini? Bila you balik " sampuk satu suara dari belakangnya. Tidak perlu menoleh dia dapat teka siapa yang mendekati mereka.

Lillyn menunduk apabila Faeeq berhenti di sebelahnya. Dia dapat merasai yang Faeeq memandangnya atas bawah sebelum melakukan hal yang sama pada Leo.

Wajah Diana berubah pucat mendengar intonasi Faeeq yang dingin itu. Belum sempat Diana ingin membalas , wajah Faeeq mula tegang melihat luka di bibir anaknya.

" Kenapa ni? " tanya Faeeq kepada Leo.

" Aunty Diana tolak Leo " jawab Leo takut-takut melihat wajah Faeeq yang memerah.

" Betul ke? " tanya Faeeq pula kepada Lillyn inginkan kepastian . Perlahan - lahan Lillyn mengganguk mengiyakan. Diana cuba mendekati Faeeq.

" You , I tak sengaja "

" What the- . You masuk bilik I sekarang " balas Faeeq memetir . Dia mendukung Leo lalu melangkah masuk ke dalam pejabatnya meninggalkan Diana dan Lillyn di luar.

Diana mengikuti langkah Faeeq memasuki pejabat lelaki itu. Lillyn mengangkat bahu tidak mahu mengambil tahu. Dia berpusing untuk melangkah kembali ke biliknya.

Niat asal yang ingin ke pantry dibatalkan , hilang sudah hausnya sebentar tadi .

" Power lah , Puan ! " kata salah seorang daripada mereka yang memasang telinga tadi.

" Patutnya puan lempang perempuan tu dua kali , tak pun patahkan leher dia . Lancang betul mulut " luah salah satu lagi pekerja yang memasang telinga.

Lillyn menghamburkan tawa kecil.

" Tangan saya yang sakit lempang pipi berdebu dia " balas Lillyn sambil menunjukkan tapak tangannya yang merah kerana melempang Diana.

" Sebelum ni jarang nampak muka dia datang office " kata pekerja tadi.

Mereka yang lain mengangguk setuju .









Sementara itu , di dalam bilik Faeeq.

" I pun tak pernah buat anak I cedera . Dan you orang luar , semudah itu you cederakan dia ! You ingat you siapa? " marah Faeeq setelah meletakkan Leo di sofa . Dia berhadapan dengan Diana.

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now