34

3K 209 30
                                    

" Nak naik satu kereta dengan abang ke ? " tanya Faeeq pada Lillyn yang sedang bersiap untuk ke pejabat .

Lillyn menoleh sekali ke arah Faeeq sebelum kembali mengikat rambutnya .

" Tak apalah , saya bawa kereta sendiri . Nanti kantoi pula dengan pekerja awak "

Faeeq menarik senyum nipis dengan tolakan  Lillyn terhadap pelawaannya .

" Tapi boleh jimat minyak kereta kalau Lillyn naik satu kereta dengan abang , kan ? " ucap Faeeq masih mencuba nasib .

Jawapan yang diterima hanya jelingan .

" Saya mampu lagi bayar duit minyak , kalau awak tak boleh bayar ... "

" Eh bukan macam tu , maksud abang . Abang cuma nak selamatkan alam sekitar je supaya pencemaran udara berkurangan . Ha macam itu maksud abang " jelas Faeeq gelabah .

Lillyn berpaling memandang Faeeq di ruang wardrobe closet .

" Bagusnya , Tuan Faeeq Lais nak jaga ekosistem Malaysia pula sekarang " balas Lillyn sarkastik menyimpan senyum .

" Lagi satu abang tak suka pekerja lambat masuk kerja " celah Faeeq .

Lillyn mencebik .

" Saya kerat jari kalau saya lambat . Saya lah terpaling on time tau " kata Lillyn .

" Kita tengok " balas Faeeq . Lekukan kecil di pipi jelas kelihatan apabila mendengar kata-kata isterinya yang terlalu membangga diri .

Lillyn menjeling Faeeq sekilas melihat lelaki itu terkial-kial memakai tali leher .

Dengan senyap dia mendekati Faeeq , tangannya mengambil alih mengikat tali leher lelaki itu . Jelas tangan Faeeq terkaku dengan tindakannya tadi .

" Dah siap " Lillyn menepuk dada Faeeq perlahan bagi menyedarkan lelaki itu dari terus merenungnya .

" Thank you , my sayang " ucap Faeeq lembut lalu menghadiahkan ciuman pantas di pipi Lillyn dan berlalu keluar dari bilik meninggalkan isterinya sendirian .

Lillyn membulat mata .

" Eee ! Main curi cium orang pula ! "

Tiba-tiba dia teringat perjanjiannya dengan Faeeq semalam sebelum membuat persetujuan untuk dia terus bekerja di syarikat Faeeq .

" Saya akan sambung kerja dengan awak tapi dengan syarat ... "

Faeeq yang sedang membuat kerja terhenti .

" Abang tak paksa , Lillyn kerja . Kalau Lillyn tak ready , tak perlu paksa diri . Abang cari pekerja lain yang sesuai "

" Siapa ? Wendy ? "  tanya Lillyn laju .

Faeeq tersenyum senget .

" Why ? Any problem If abang ambil Wendy ... " sengaja Faeeq mengantung ayatnya .

Lillyn berdeham melihat lirikan mengusik dari Faeeq . Dia menolak wajah Faeeq perlahan .

" Tak payah la pandang saya macam itu , tak apa lah kalau awak nak ambil Wendy " jelas Lillyn kedengaran berjauh hati .

Faeeq bangun lalu menarik Lillyn yang ingin keluar dari bilik itu untuk duduk .

" Abang gurau je , sayang . Lillyn sure dah okay ? Boleh kerja ? "

Lillyn mengangguk yakin . Dia memandang ke dalam mata Faeeq di hadapannya .

" Lagipun saya bosan duduk rumah tak buat apa . Bagi saya kerja ya ? " balas Lillyn .

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now