" Nak naik satu kereta dengan abang ke ? " tanya Faeeq pada Lillyn yang sedang bersiap untuk ke pejabat .
Lillyn menoleh sekali ke arah Faeeq sebelum kembali mengikat rambutnya .
" Tak apalah , saya bawa kereta sendiri . Nanti kantoi pula dengan pekerja awak "
Faeeq menarik senyum nipis dengan tolakan Lillyn terhadap pelawaannya .
" Tapi boleh jimat minyak kereta kalau Lillyn naik satu kereta dengan abang , kan ? " ucap Faeeq masih mencuba nasib .
Jawapan yang diterima hanya jelingan .
" Saya mampu lagi bayar duit minyak , kalau awak tak boleh bayar ... "
" Eh bukan macam tu , maksud abang . Abang cuma nak selamatkan alam sekitar je supaya pencemaran udara berkurangan . Ha macam itu maksud abang " jelas Faeeq gelabah .
Lillyn berpaling memandang Faeeq di ruang wardrobe closet .
" Bagusnya , Tuan Faeeq Lais nak jaga ekosistem Malaysia pula sekarang " balas Lillyn sarkastik menyimpan senyum .
" Lagi satu abang tak suka pekerja lambat masuk kerja " celah Faeeq .
Lillyn mencebik .
" Saya kerat jari kalau saya lambat . Saya lah terpaling on time tau " kata Lillyn .
" Kita tengok " balas Faeeq . Lekukan kecil di pipi jelas kelihatan apabila mendengar kata-kata isterinya yang terlalu membangga diri .
Lillyn menjeling Faeeq sekilas melihat lelaki itu terkial-kial memakai tali leher .
Dengan senyap dia mendekati Faeeq , tangannya mengambil alih mengikat tali leher lelaki itu . Jelas tangan Faeeq terkaku dengan tindakannya tadi .
" Dah siap " Lillyn menepuk dada Faeeq perlahan bagi menyedarkan lelaki itu dari terus merenungnya .
" Thank you , my sayang " ucap Faeeq lembut lalu menghadiahkan ciuman pantas di pipi Lillyn dan berlalu keluar dari bilik meninggalkan isterinya sendirian .
Lillyn membulat mata .
" Eee ! Main curi cium orang pula ! "
Tiba-tiba dia teringat perjanjiannya dengan Faeeq semalam sebelum membuat persetujuan untuk dia terus bekerja di syarikat Faeeq .
" Saya akan sambung kerja dengan awak tapi dengan syarat ... "
Faeeq yang sedang membuat kerja terhenti .
" Abang tak paksa , Lillyn kerja . Kalau Lillyn tak ready , tak perlu paksa diri . Abang cari pekerja lain yang sesuai "
" Siapa ? Wendy ? " tanya Lillyn laju .
Faeeq tersenyum senget .
" Why ? Any problem If abang ambil Wendy ... " sengaja Faeeq mengantung ayatnya .
Lillyn berdeham melihat lirikan mengusik dari Faeeq . Dia menolak wajah Faeeq perlahan .
" Tak payah la pandang saya macam itu , tak apa lah kalau awak nak ambil Wendy " jelas Lillyn kedengaran berjauh hati .
Faeeq bangun lalu menarik Lillyn yang ingin keluar dari bilik itu untuk duduk .
" Abang gurau je , sayang . Lillyn sure dah okay ? Boleh kerja ? "
Lillyn mengangguk yakin . Dia memandang ke dalam mata Faeeq di hadapannya .
" Lagipun saya bosan duduk rumah tak buat apa . Bagi saya kerja ya ? " balas Lillyn .
YOU ARE READING
Lillyn Malaiqa
RandomKesetiaan insan yang bergelar suami menunggu isterinya selama 5 tahun lamanya . Menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi selama 5 tahun itu . Membesarkan anak tanpa suri di sisi bukanlah perkara mudah untuk sang suami . Namun , dia melakukan segala...