29

1.8K 160 20
                                    

" Suprise ! "

Kedengaran jeritan girang dari ahli keluarganya sebaik sahaja dia melangkah masuk ke dalam ward di mana Lillyn berada . Nafas yang laju cuba diatur kembali .

" Apa semua ni ? " tanya Faeeq masih tidak menangkap keadaan di sekelilingnya .

Satu persatu wajah ahli keluarganya dipandang , wajah mereka gembira seperti bukan perkara buruk yang terjadi .

" Tu " Iqbar ketawa kecil apabila Faeeq masih terkaku di tengah ruang ward .

Iqbar muncung ke arah katil Lillyn .

Faeeq tidak berani memusingkan kepalanya ke arah tersebut . Dia takut semua hanya ingin mempermainkannya ketika ini . Faeeq memandang ayahnya , Dato Firas .

" Betul ke , ayah ? Faeeq tak boleh terima kalau dipermainkan macam ni " tanya Faeeq seakan anak kecil yang meminta kepastian , Dato Firas tersenyum lalu mengangguk .

" Kami tak tipu , Faeeq . Ada yang menunggu Faeeq sejak dia sedar " balas Dato Firas menepuk lembut bahu anaknya yang masih terpinga-pinga .

" Ayah , Faeeq ... "

" Tuan , dah tak nak pandang saya ke ? " sampuk suara lemah milik Lillyn .

Laju kepala Faeeq menoleh ke arah pemilik suara itu . Membulat matanya apabila pandangannya bertembung dengan pandangan redup milik Lillyn .

" Say.. " mati katanya apabila dia menyedari Lillyn dihadapannya sudah sedar. Maka dia harus berhenti dari memanggil wanita itu sayang .

Perlahan-lahan kakinya melangkah mendekati wanita itu .

" Boleh tinggalkan Iqa dengan Abang Faeeq ? " pinta Lillyn lemah .

Dia sedari tadi melihat wajah takut dan gelisah milik lelaki itu yang meluru masuk ke dalam ward nya . Hatinya dihurung sebak melihat reaksi Faeeq yang penuh ketakutan .

Mereka mengangguk memahami . Mereka turut menanti reaksi daripada Lillyn terhadap Faeeq sama ada Lillyn masih ingat atau tidak kepada Faeeq .

Dan sebagai status apa yang Lillyn mengingati Faeeq ?

Faeeq berdiri tegak di sisi katil Lillyn . Ketika ini dia serahkan segalanya kepada Allah . Andai benar ingatan isterinya sudah pulih , dia akan menjawab segala pertanyaan dengan jujur.

Lillyn mendongak melihat Faeeq yang diam membisu di sisinya . Dia memberi isyarat kepada Faeeq untuk duduk di tepi katilnya .

" Dekat lagi " perlahan suara Lillyn mengarah , menepuk ruang di sisinya .

" Takpe ke ? " Faeeq pandang tepat ke arah Lillyn , dia tidak mahu Lillyn merasa tidak selesa dengannya apabila dirinya dekat dengan wanita itu .

Lillyn menggapai pergelangan tangan Faeeq dan menarik lelaki itu duduk di sisinya .

Faeeq sekali lagi membiarkan tindakan Lillyn ke atas dirinya . Wanita itu melabuhkan kepala di bahunya .

" Kenapa awak tak ada masa saya sedar ? " itu soalan pertama yang ditanya oleh Lillyn .

" Aku pergi office " jawab Faeeq ringkas .

Lillyn mengintai wajah itu sekilas .

" Ibu kata awak jaga saya sepanjang saya koma . Betul ke ? "

" Betul "

" Kenapa ? " Lillyn menentang Faeeq .

Faeeq menunduk , dia tidak mahu memandang mata Lillyn . Dia tahu dia akan kalah dengan panahan mata indah itu .

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now