06

2.5K 208 16
                                    

" Argh ! " jerit Lillyn yang terkejut dengan kehadiran Faeeq . Namun , apabila dia ingat kemarahannya pada Faeeq . Riak wajahnya kembali di kawal . Dia menjeling Faeeq tajam .

Faeeq mengeluarkan sebiji ubat dari botol yang sama dengan ubat tahan sakitnya . Penutup botol air mineral di buka dengan sebelah tangan . Dia menghulurkan kedua - duanya kepada Lillyn .

" Tak nak . Tuan Faeeq pergi lah " halau Lillyn .

Faeeq tiada cara lain selain , memegang rahang Lillyn lembut lalu menyuap sebiji ubat ke dalam mulut Lillyn dan menyua air mineral di bibir wanita itu sambil tangannya menutup hidung Lillyn .

" Tuan !! " marah Lillyn selepas menelan ubat secara paksa itu . Dia kehilangan nafas sebentar apabila hidungnya di tutup oleh Faeeq untuk memaksa dia menelan ubat serta air itu .

Faeeq menayang riak tiada perasaan .

" Aku bagi kau balik awal " ucap Faeeq mendatar sebelum berlalu pergi meninggalkan wanita itu . Mata Lillyn dapat melihat kesan merah yang menyala di pipi Faeeq itu .

Terbit perasaan bersalah di hati Lillyn .






" Eh , kenapa Iqa balik awal ? Baru pukul 3 petang " tegur Datin Qasrina lembut apabila melihat anak gadisnya di muka pintu . Tanga tua itu dicium hormat oleh Lillyn .

Tubuh ibunya dipeluk lama . Datin Qasrina mengusap lembut rambut anaknya yang beralun panjang itu . Patutlah dia tidak sedap hati dari tadi , pasti sesuatu sudah berlaku hari ni .

" Pergi bersihkan diri dekat atas " Kata Datin Qasrina sambil menepuk bahu Lillyn perlahan . Bukan dia tak nampak kaki anaknya yang berbalut itu , tapi dia tidak mahu memaksa anaknya bercerita .

Lillyn hanya mengangguk lalu melangkah naik ke tingkat atas . Meskipun , dia lebih rapat dengan Dato' Idris tetapi jika dia mempunyai masalah pasti dia mencari Datin Qasrina .

Datin Qasrina tersenyum nipis sebelum berlalu ke dapur untuk menyediakan hot chocolate untuk Lillyn . Dia mengenali anak gadisnya yang satu itu . Kalau sedih , bagi lah hot chocolate .

Tok !

Datin Qasrina mengetuk pintu bilik Lillyn terlebih dahulu sebelum melangkah masuk ke dalam . Dia lihat anaknya yang terkial - kial membalut kaki itu .

" Sini , ibu tolong . Nah " Datin Qasrina menghulurkan cawan berisi hot chocolate kepada Lillyn . Kain balutan di ambil lalu di balut pada kaki Lillyn dengan berhati - hati .

" Terima kasih , bubu " ucap Lillyn perlahan . Suaranya hampir hilang kerana menjerit dan menangis disebabkan Faeeq di pejabat tadi . Datin Qasrina hanya mengangguk .

" Ibu kenal Faeeq , anak kawan papa ? " tanya Lillyn secara tiba - tiba apabila Datin Qasrina selesai membalut kakinya . Ibunya mengangkat wajah dan senyum lalu mengangguk .

" Mestilah , ibu kenal . Handsome , baik pula tuh " puji Datin Qasrina sengaja mahu memancing reaksi anaknya itu . Lillyn mencebik mendengar pujian Datin Qasrina terhadap Faeeq .

Datin Qasrina tergelak melihat cebikan Lillyn .

" Jadi dia lah yang buat anak ibu , balik awal ? " tanya Datin Qasrina dalam tawanya . Lillyn mengangguk sebelum melabuhkan kepalanya di atas riba Datin Qasrina .

" Dia jahat , ibu " adu Lillyn .

" Kenapa Iqa kata dia jahat ? Bagitau ibu " Balas Datin Qasrina lemah lembut . Parut kecil di dahi anak gadisnya di usap perlahan . Jarinya bermain di rambut panjang Lillyn .

" Dia ... " terhenti kata - kata Lillyn apabila teringat kembali semua kebaikan Faeeq yang lakukan kepadanya . Dia mengeluh perlahan , tidak sampai hati memburukkan Faeeq .

" Dia apa ? "

" Dia baik " ucap Lillyn bersalah .

Datin Qasrina tersenyum melihat wajah muram anak gadisnya . Dia menarik Lillyn duduk menghadapnya . Bahu gadis itu dipegang erat menyalurkan semangat .

" Faeeq call  ibu tadi . Dia minta maaf atas apa yang dia buat dekat Iqa . Ibu tak tahu apa yang jadi antara kamu berdua , tapi apa yang ibu boleh kata . Jangan ikutkan perasaan Iqa " kata Datin Qasrina .

" Ibu pasti ada salah anak ibu , ada salah Faeeq . Ibu tak berpihak kepada sesiapa . Cuma ibu nak Iqa juga minta maaf kepada Faeeq nanti dan maafkan Faeeq " sambung Datin Qasrina lagi .

" Tapi dia ... "

" Iqa lalukan demi ibu . Ibu nak Iqa hormat Faeeq macam Iqa hormat Ibu dan Papa . Boleh ? " sampuk Datin Qasrina lalu menggapai tangan anaknya dan digenggam erat .

" Ibu , kenapa ibu kata macam ni ? Faeeq siapa sebenarnya dengan Iqa ? Banyak persoalan di fikiran Iqa sejak Iqa kenal dia . Ada apa - apa yang Iqa tak tahu ke ? " tanya Iqa ingin tahu .

Datin Qasrina tersentak sebelum tersenyum .

" Dia kan anak kawan papa . Jadi Ibu tak nak kamu berdua bermusuhan . Papa dengan Dato' Faqif dah lama berkawan . Jangan sebab kamu berdua , hubungan ni jadi renggang " nasihat Datin Qasrina mengingati anaknya .

Lillyn memuncung sambil mengangguk faham .

" Ibu dah send dekat Iqa nombor Faeeq . Call Faeeq minta maaf baik - baik . Tak salah kalau Iqa minta maaf dan memaafkan Faeeq kan . Ibu keluar dulu " pesan Datin Qasrina lagi .

" Ibu , ibu ! " rengek Lillyn apabila ibunya mengabaikan panggilannya dan terus keluar dari bilik . Tubuh di hempas ke atas katil yang empuk itu . Ni semua sebab Faeeq Lais !

Lillyn menggapai telefon bimbitnya yang berada di atas meja tepi katil itu . Memang betul , ibunya telah menghantar nombor Faeeq . Dia menggigit bibir , nak call ke tak nak ?

" Eyy ! Faeeq Lais ! "

Bantal - bantal miliknya menjadi mangsa tumbukan melepaskan tekanan . Dia menjeling telefon bimbitnya . Rambut kembali dirapikan sebelum membuat panggilan .

" Minta maaf je , lepastu end call . That's all  " Lillyn berbicara sendirian sementara menunggu panggilannya diangkat . Debaran di hati usah cakap lah , macam call  perdana menteri pula .

" Assalammualaikum " Suara serak basah itu menyapa pendengaran telinga Lillyn . Lillyn menjauhkan telefon bimbitnya , melihat sama ada betul ke nama Faeeq di situ .

Betul , tapi kenapa suara orang di sana macam serak semacam ? Tak sihat ke ? Takkan kena penampar sulungnya terus kecundang . Semakin menebal perasaan bersalah Lillyn .

" Waalaikummussalam , Tuan Faeeq . Saya call ni sebab nak minta ... "

Uhuk !

Lillyn berhenti berkata apabila mendengar Faeeq yang terbatuk - batuk itu . Timbul perasaan gelisah jika benar lelaki itu jatuh sakit disebabkan oleh perbuatannya .

" Tuan , okey tak ni ? " tanya Lillyn bimbang .

" I'm okay , teruskan apa yang kau nak cakap " Suara serak itu membalas .

" Saya nak minta maaf sebab tampar Tuan , walaupun saya rasa Tuan layak dapat tamparan tu . Tapi , ibu saya marah dan suruh minta ampun dengan Tuan Faeeq " ucap Lillyn sekali nafas .

" Hmm " balas Faeeq .

" Tuan , maafkan saya ke tak ? " tanya Lillyn lagi . Tidak berpuas hati dengan jawapan yang Faeeq berikan . Dah la aku minta maaf , dia boleh balas nak tak nak je !

" Ye , aku maafkan " jawab Faeeq perlahan sebelum batuk kuat . Lillyn di hujung talian , menegakkan badan . Serius betul sakit Tuan Faeeq ni , ingat main - main je tadi .

" Tuan ... "

" Daddy ! " Kedengaran jeritan Leo yang memanggil Faeeq . Lillyn tersenyum sendiri mendengar jeritan anak kecil itu . Dia tidak mahu ganggu Faeeq bersama Leo . Belum sempat dia mahu meletak panggilan .

" Mummy , I miss you !  "
















So far story line Lillyn Malaiqa okey ke ? Share pandangan korang tentang Lillyn Malaiqa yer ! Jangan segan - segan . And thankyou kepada semua yang support story nie ! Teruskan menyokong alright ?!

Jangan lupa tekan butang bintang + comment .

Lillyn MalaiqaWhere stories live. Discover now