" Argh ! " jerit Lillyn yang terkejut dengan kehadiran Faeeq . Namun , apabila dia ingat kemarahannya pada Faeeq . Riak wajahnya kembali di kawal . Dia menjeling Faeeq tajam .
Faeeq mengeluarkan sebiji ubat dari botol yang sama dengan ubat tahan sakitnya . Penutup botol air mineral di buka dengan sebelah tangan . Dia menghulurkan kedua - duanya kepada Lillyn .
" Tak nak . Tuan Faeeq pergi lah " halau Lillyn .
Faeeq tiada cara lain selain , memegang rahang Lillyn lembut lalu menyuap sebiji ubat ke dalam mulut Lillyn dan menyua air mineral di bibir wanita itu sambil tangannya menutup hidung Lillyn .
" Tuan !! " marah Lillyn selepas menelan ubat secara paksa itu . Dia kehilangan nafas sebentar apabila hidungnya di tutup oleh Faeeq untuk memaksa dia menelan ubat serta air itu .
Faeeq menayang riak tiada perasaan .
" Aku bagi kau balik awal " ucap Faeeq mendatar sebelum berlalu pergi meninggalkan wanita itu . Mata Lillyn dapat melihat kesan merah yang menyala di pipi Faeeq itu .
Terbit perasaan bersalah di hati Lillyn .
" Eh , kenapa Iqa balik awal ? Baru pukul 3 petang " tegur Datin Qasrina lembut apabila melihat anak gadisnya di muka pintu . Tanga tua itu dicium hormat oleh Lillyn .
Tubuh ibunya dipeluk lama . Datin Qasrina mengusap lembut rambut anaknya yang beralun panjang itu . Patutlah dia tidak sedap hati dari tadi , pasti sesuatu sudah berlaku hari ni .
" Pergi bersihkan diri dekat atas " Kata Datin Qasrina sambil menepuk bahu Lillyn perlahan . Bukan dia tak nampak kaki anaknya yang berbalut itu , tapi dia tidak mahu memaksa anaknya bercerita .
Lillyn hanya mengangguk lalu melangkah naik ke tingkat atas . Meskipun , dia lebih rapat dengan Dato' Idris tetapi jika dia mempunyai masalah pasti dia mencari Datin Qasrina .
Datin Qasrina tersenyum nipis sebelum berlalu ke dapur untuk menyediakan hot chocolate untuk Lillyn . Dia mengenali anak gadisnya yang satu itu . Kalau sedih , bagi lah hot chocolate .
Tok !
Datin Qasrina mengetuk pintu bilik Lillyn terlebih dahulu sebelum melangkah masuk ke dalam . Dia lihat anaknya yang terkial - kial membalut kaki itu .
" Sini , ibu tolong . Nah " Datin Qasrina menghulurkan cawan berisi hot chocolate kepada Lillyn . Kain balutan di ambil lalu di balut pada kaki Lillyn dengan berhati - hati .
" Terima kasih , bubu " ucap Lillyn perlahan . Suaranya hampir hilang kerana menjerit dan menangis disebabkan Faeeq di pejabat tadi . Datin Qasrina hanya mengangguk .
" Ibu kenal Faeeq , anak kawan papa ? " tanya Lillyn secara tiba - tiba apabila Datin Qasrina selesai membalut kakinya . Ibunya mengangkat wajah dan senyum lalu mengangguk .
" Mestilah , ibu kenal . Handsome , baik pula tuh " puji Datin Qasrina sengaja mahu memancing reaksi anaknya itu . Lillyn mencebik mendengar pujian Datin Qasrina terhadap Faeeq .
Datin Qasrina tergelak melihat cebikan Lillyn .
" Jadi dia lah yang buat anak ibu , balik awal ? " tanya Datin Qasrina dalam tawanya . Lillyn mengangguk sebelum melabuhkan kepalanya di atas riba Datin Qasrina .
" Dia jahat , ibu " adu Lillyn .
" Kenapa Iqa kata dia jahat ? Bagitau ibu " Balas Datin Qasrina lemah lembut . Parut kecil di dahi anak gadisnya di usap perlahan . Jarinya bermain di rambut panjang Lillyn .
" Dia ... " terhenti kata - kata Lillyn apabila teringat kembali semua kebaikan Faeeq yang lakukan kepadanya . Dia mengeluh perlahan , tidak sampai hati memburukkan Faeeq .
" Dia apa ? "
" Dia baik " ucap Lillyn bersalah .
Datin Qasrina tersenyum melihat wajah muram anak gadisnya . Dia menarik Lillyn duduk menghadapnya . Bahu gadis itu dipegang erat menyalurkan semangat .
" Faeeq call ibu tadi . Dia minta maaf atas apa yang dia buat dekat Iqa . Ibu tak tahu apa yang jadi antara kamu berdua , tapi apa yang ibu boleh kata . Jangan ikutkan perasaan Iqa " kata Datin Qasrina .
" Ibu pasti ada salah anak ibu , ada salah Faeeq . Ibu tak berpihak kepada sesiapa . Cuma ibu nak Iqa juga minta maaf kepada Faeeq nanti dan maafkan Faeeq " sambung Datin Qasrina lagi .
" Tapi dia ... "
" Iqa lalukan demi ibu . Ibu nak Iqa hormat Faeeq macam Iqa hormat Ibu dan Papa . Boleh ? " sampuk Datin Qasrina lalu menggapai tangan anaknya dan digenggam erat .
" Ibu , kenapa ibu kata macam ni ? Faeeq siapa sebenarnya dengan Iqa ? Banyak persoalan di fikiran Iqa sejak Iqa kenal dia . Ada apa - apa yang Iqa tak tahu ke ? " tanya Iqa ingin tahu .
Datin Qasrina tersentak sebelum tersenyum .
" Dia kan anak kawan papa . Jadi Ibu tak nak kamu berdua bermusuhan . Papa dengan Dato' Faqif dah lama berkawan . Jangan sebab kamu berdua , hubungan ni jadi renggang " nasihat Datin Qasrina mengingati anaknya .
Lillyn memuncung sambil mengangguk faham .
" Ibu dah send dekat Iqa nombor Faeeq . Call Faeeq minta maaf baik - baik . Tak salah kalau Iqa minta maaf dan memaafkan Faeeq kan . Ibu keluar dulu " pesan Datin Qasrina lagi .
" Ibu , ibu ! " rengek Lillyn apabila ibunya mengabaikan panggilannya dan terus keluar dari bilik . Tubuh di hempas ke atas katil yang empuk itu . Ni semua sebab Faeeq Lais !
Lillyn menggapai telefon bimbitnya yang berada di atas meja tepi katil itu . Memang betul , ibunya telah menghantar nombor Faeeq . Dia menggigit bibir , nak call ke tak nak ?
" Eyy ! Faeeq Lais ! "
Bantal - bantal miliknya menjadi mangsa tumbukan melepaskan tekanan . Dia menjeling telefon bimbitnya . Rambut kembali dirapikan sebelum membuat panggilan .
" Minta maaf je , lepastu end call . That's all " Lillyn berbicara sendirian sementara menunggu panggilannya diangkat . Debaran di hati usah cakap lah , macam call perdana menteri pula .
" Assalammualaikum " Suara serak basah itu menyapa pendengaran telinga Lillyn . Lillyn menjauhkan telefon bimbitnya , melihat sama ada betul ke nama Faeeq di situ .
Betul , tapi kenapa suara orang di sana macam serak semacam ? Tak sihat ke ? Takkan kena penampar sulungnya terus kecundang . Semakin menebal perasaan bersalah Lillyn .
" Waalaikummussalam , Tuan Faeeq . Saya call ni sebab nak minta ... "
Uhuk !
Lillyn berhenti berkata apabila mendengar Faeeq yang terbatuk - batuk itu . Timbul perasaan gelisah jika benar lelaki itu jatuh sakit disebabkan oleh perbuatannya .
" Tuan , okey tak ni ? " tanya Lillyn bimbang .
" I'm okay , teruskan apa yang kau nak cakap " Suara serak itu membalas .
" Saya nak minta maaf sebab tampar Tuan , walaupun saya rasa Tuan layak dapat tamparan tu . Tapi , ibu saya marah dan suruh minta ampun dengan Tuan Faeeq " ucap Lillyn sekali nafas .
" Hmm " balas Faeeq .
" Tuan , maafkan saya ke tak ? " tanya Lillyn lagi . Tidak berpuas hati dengan jawapan yang Faeeq berikan . Dah la aku minta maaf , dia boleh balas nak tak nak je !
" Ye , aku maafkan " jawab Faeeq perlahan sebelum batuk kuat . Lillyn di hujung talian , menegakkan badan . Serius betul sakit Tuan Faeeq ni , ingat main - main je tadi .
" Tuan ... "
" Daddy ! " Kedengaran jeritan Leo yang memanggil Faeeq . Lillyn tersenyum sendiri mendengar jeritan anak kecil itu . Dia tidak mahu ganggu Faeeq bersama Leo . Belum sempat dia mahu meletak panggilan .
" Mummy , I miss you ! "
So far story line Lillyn Malaiqa okey ke ? Share pandangan korang tentang Lillyn Malaiqa yer ! Jangan segan - segan . And thankyou kepada semua yang support story nie ! Teruskan menyokong alright ?!
Jangan lupa tekan butang bintang + comment .
YOU ARE READING
Lillyn Malaiqa
RandomKesetiaan insan yang bergelar suami menunggu isterinya selama 5 tahun lamanya . Menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi selama 5 tahun itu . Membesarkan anak tanpa suri di sisi bukanlah perkara mudah untuk sang suami . Namun , dia melakukan segala...