Kesalahan yang dilakukan nya, membuatnya merasakan pahitnya kehidupan tanpa keberadaan wanita itu, mungkin ini adalah balasan dari Tuhan bahwa dia telah menyakiti perempuan itu dengan mengingkari janji 10 tahun yang ia lewati bersama wanita itu.
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Update!
Maaf kemarin ada kesalahan nama, Donzello sama Marsello, tapi aku dah ubah.😣
Jangan lupa Vomment.
Semoga suka.
.....
"Daddy!" Teriak anak kecil menggema di ruangan kerjanya, hal itu sontak membuat Michael menghentikan pekerjaannya dan menatap kearah pria kecil yang berlari kearahnya.
Dengan cepat Michael menangkap tubuh pria kecil tersebut, memeluk erat tubuh pria kecil yang menjadi temannya selama beberapa tahun ini, menemani nya melupakan banyak kerumitan yang sampai sekarang belum bisa ia pahami.
"Dimana bunda?" Tanya Michael dengan suara lembut menurunkan pria kecil tersebut dari gendongannya.
"Bunda sedang berbincang sedikit dengan Ayah dibawah" jelas Donzello melangkah kearah meja tamu yang berada di di ruangan kerja tersebut yang menyediakan beberapa makanan dan buah-buahan.
"Daddy, kapan kita beli mobil-mobilan lagi?" Tanya Donzello menatap lekat kearah pria tersebut.
"Kan Donzello Bisa pergi sama Ayah" ujar Michael tersenyum manis, dan dijawab langsung oleh Pria kecil itu menggeleng cepat. "Kenapa nih jagoan Daddy?"
Donzello menampilkan wajah lesu nya, ia menatap lekat kearah Michael dengan wajah begitu sedih, jelas Michael hanya menahan diri untuk tidak tertawa setiap kali putra dari wanita yang dulu pernah menjadi bagian yang berarti baginya itu melakukan penipuan yang begitu lucu dan menggemaskan, pria kecil itu mencoba untuk berakting menyedihkan didepannya.
"Ayah, terlalu sibuk dengan urusan kantor, dan ayah dan ibu juga sering berantem_"
"Kenapa mereka berantem?" Tanya Michael akhirnya, ia menatap sedih dengan keadaan Donzello yang sudah dianggap nya sebagai anak nya, ia sangat menyukai bagaimana Donzello sangat atraktif dengan seusia nya.
Donzello menggeleng lalu mengangkat bahunya tidak mengetahui mengapa orangtuanya selalu saja memiliki masalah.
"Hmm...kalau gitu nanti Daddy akan coba bicara sama bunda nya" ujar Michael mencoba menenangkan pikiran anak kecil tersebut. Bagaimana pun seorang anak tidak baik melihat kedua orangtuanya berantem tiap hari.
Donzello mengangguk setuju lalu tersenyum kecil serta memeluk erat tubuh Michael dengan tubuh kecilnya.
"Sayang?" Panggil suara wanita yang begitu ia kenal, wanita itu adalah ibu dari putra kecil dalam pelukannya.
"Bunda" teriak Donzello berlari ke arah Kaila yang tersenyum kecil tepat di pintu ruangan kerja Michael. Ia pun langsung meraih tubuh putra nya, memeluk erat tubuh tersebut.
