Kesalahan yang dilakukan nya, membuatnya merasakan pahitnya kehidupan tanpa keberadaan wanita itu, mungkin ini adalah balasan dari Tuhan bahwa dia telah menyakiti perempuan itu dengan mengingkari janji 10 tahun yang ia lewati bersama wanita itu.
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Update!
Jangan lupa Vote & Comment yaa.
Mungkin ini akan tamat 6 Chapter lagi.😁 Terimakasih untuk yang setia menunggu cerita ini. ❣️
Happy reading.
....
Setiap Anak pasti selalu menginginkan keluarga yang lengkap, dan setia orangtua selalu menginginkan kebahagiaan untuk anak-anaknya, sama seperti yang dirasakan oleh Michaela saat ini, dia merasa begitu senang bermain bersama kedua orangtuanya ditanam, sudah lama ia menunggu situasi yang sering ia lihat dilingkungan sekolah nya.
Setiap kali dia melihat teman sekelasnya dijemput oleh ayah dan ibunya, membuatnya bertanya-tanya apakah suatu hari nanti dia bisa merasakan perasaan bahagia tersebut, dia tidak membenci takdir yang membawanya pada situasi kedua orangtuanya, tapi dia menginginkan hubungan orangtuanya membaik.
"Papa?" Panggil Michaela tersenyum lebar melihat ayahnya " aku senang bangat akhirnya bisa main sama Papa" ungkap Michaela "aku harap ini bisa terus berlanjut sampai aku dewasa " ungkap Michaela lagi membuat Michael terdiam mendengar perkataan putrinya tersebut, bahkan Mabel hanya bisa tersenyum kecil merespon pernyataan putrinya tersebut.
"Aku ingin terus bermain bersama Papa dan Mommy seterusnya" ujarnya sambil tertawa lebar dan berlari kencang kearah manisan yang tidak jauh dari pandangannya.
Sedangkan Mabel dan Michael yang mendengar hal tersebut hanya bisa saling memandang satu sama lain untuk sesaat, tidak dapat berkata apapun, sampai Michael merasa tidak enak hati dengan Mabel.
"Tenanglah, kedepannya ia akan memahami situasi kita" ujar Michael mengusap lembut kepala Mabel lalu mengikuti putrinya.
Sesak. Itu yang dirasakan oleh Mabel ketika mendengarkan perkataan putrinya, dia tidak bisa berkutik sama sekali, permintaan putrinya sulit untuk diwujudkannya, dia tidak tau bagaimana cara menyampaikan nya pada putrinya bahwa dia dan Michael tidak akan bisa bersama lagi.
"Mommy, kemari. Ini sangat enak" teriak Michaela tertawa kuat melahap manisan ditangannya sambil tangan kanannya memegang erat tangan Ayahnya yang juga membantunya melahap manisan yang ia miliki.
Setelah cukup lama mereka bermain , Michael dan Mabel melepaskan Michaela untuk bermain dengan anak-anak lain nya, sedangkan mereka berdua duduk sambil terus menatap kearah putrinya yang sedang asyiknya bermain bersama anak-anak lainnya.
Michael tersenyum lebar melihat putrinya tumbuh begitu cantik dan juga menjadi gadis yang ramah serta pintar, dia bersyukur bahwa Mabel benar-benar merawat putri mereka menjadi anak yang begitu baik. Dia bangga menjadi seorang Ayah ketika melihat putrinya, walau dia malu mengingat bahwa dia tidak ada bersama putrinya dimasa-masa bayi putri kecilnya tersebut.
