Kesalahan yang dilakukan nya, membuatnya merasakan pahitnya kehidupan tanpa keberadaan wanita itu, mungkin ini adalah balasan dari Tuhan bahwa dia telah menyakiti perempuan itu dengan mengingkari janji 10 tahun yang ia lewati bersama wanita itu.
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Double Update! Aku update lebih cepat 😁
Jangan lupa Vomment.
Semoga suka.
Happy reading 🤗 ....
Beberapa hari ini Mabel dengan sengaja untuk menjauhi dan menolak berhubungan dengan Michael, dia hanya ingin memikirkan banyak hal tentang apa yang harus ia lakukan kedepannya, dia merasa bahwa dia harus dengan cepat menentukan pilihan nya.
Semuanya semakin sulit, pikirannya kalut memikirkan tanggapan orangtuanya tentang hubungan nya dengan Marsello, dia tau bahwa seharusnya ia menceritakan dengan pria itu, tapi entah mengapa ia merasa bahwa dirinya tidak ingin pria itu tau, mengingat dia bisa membayangkan tindakan pria itu.
"apa yang kamu lakukan Michael?" Ujar Mabel setelah menarik putrinya berada dibelakangnya.
"Aku ingin mendengar rahasia putri mu" ujar Michael santai begitu saja.
Mabel mendengar hal itu menatap bingung maksud dari jawaban tersebut, ia tidak pernah mendengar bahwa putrinya merahasiakan suatu hal dengannya tapi mau berbagi rahasia pada Michael.
"Baiklah, kami harus pergi" jelas Mabel menarik putrinya dengan sebelah tangan kirinya nya namun dengan cepat Michael menahan pergelangan tangan kanannya.
"Kita harus berbicara sebentar" ujar Michael cepat.
"Aku tidak punya waktu, mari kita berbicara_"
"Aku tau jelas bahwa kamu akan kembali ke rumah" ungkap Michael begitu saja.
Mabel jelas menatap kesal, dia jelas tau bahwa pria itu mencari tau tentangnya "Aku banyak kerjaan di rumah" jelas Mabel lagi mencari alasan yang bisa membuat pria itu melepaskannya.
"Makan berdua dengan pria itu" tekan Michael tajam tanpa sadar semakin menekan kuat pergelangan tangan Mabel. Dia sudah mencoba bersikap seperti biasa karna ia berpikir bahwa saat ini Michaela ada diantara mereka dan ia tidak ingin putrinya berpikir buruk tentang mereka.
Mabel yang merasakan genggaman itu semakin kuat hanya bisa meringis pelan, dia sadar bahwa pria itu sedang marah, tapi saat ini ia benar-benar menginginkan dirinya untuk berpikir sendiri, banyak hal tentang keputusan apa yang harus ia lakukan. Dia kesulitan harus bagaimana untuk kedepannya.
"Katakan lah paman" ujar Michaela begitu saja memperhatikan Mabel lalu Michael secara bergantian.
"Jika kamu tidak ingin berbicara dengan ku, maka aku akan memberitahukan semuanya dengannya" ujar Michael sambil menatap kearah Michaela yang tersenyum kecil kearahnya yang hanya memperhatikan dirinya dengan Mabel.
