Kesalahan yang dilakukan nya, membuatnya merasakan pahitnya kehidupan tanpa keberadaan wanita itu, mungkin ini adalah balasan dari Tuhan bahwa dia telah menyakiti perempuan itu dengan mengingkari janji 10 tahun yang ia lewati bersama wanita itu.
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Update!
Jangan lupa Vomment.
Semoga suka.
Happy Reading 🤗
....
Mabel menatap Michael yang menatap balik kearahnya. Mereka sedang berada didepan rumah Mabel karna panggilan telepon putrinya, sejujurnya dia masih merindukan pria itu, tapi dia tidak mau jika putri nya memikirkan hal buruk tentang nya serta mengkhwatirkan dirinya, sebab itu dia memilih tetap pulang demi dirinya dan Michael.
“maafkan aku” ujar Mabel dengan pelan.
“aku mengerti” jawab Michael lembut mengelus lembut telapak tangan Mabel.
“bukan hanya itu, aku juga minta maaf untuk Michaela, aku harap kamu memahami nya, aku bukan bermaksud tidak ingin mengenalkanmu padanya, aku_”
“aku mengerti Bby, masuklah, nanti putri kita mengkhawatirkan ibunya” ujar Michael lagi.
Putri kita, kata itu benar- benar begitu hangat, ia tidak meyangka bahwa kata kita akhirnya terucap lagi diantar mereka, dia tidak tau ini adalah pilihan benar atu buruk tetapi dia berharap bahwa apa yang dilakukannya adalah pilihan terbaik, dia berharap bahwa ini terkhir kalinya mereka berpisah, dia tidak berharap apapun lagi, dia hanya berharap sederhana bahwa dia ingin berada didekat pria itu kelak dan bahagia bersama anak-anaknya.
“jaga dirimu, hati-hati dijalan” ujar Mabel lalu keluar dari mobil pria itu melambaikan tangannya kearah mobil yang melaju pergi.
🌷🌷🌷
Sesampainya dirumah, Mabel menatap putrinya yang berlari kearahnya dengan wajah begitu bahagia melihatnya dalam keadaan baik-baik saja, dia memeluk erat tubuh putrinya, mengelus lembut punggung putrinya sambil melihat kearah Marsello yang menatapnya dengan wajah begitu khawatir, seketika Mabel merasa begitu jahat karna tetap tidak bisa memberikan hatinya pada pria yaang begitu tulus padanya bahkan yang selalu mendukung dan membantu setiap permasalahan hidupnya.
“Mommy dari mana? Icha dan Daddy pikir bahwa Mommy berada dirumah, Icha ketakutan ketika tau mommy tidak ada dirumah” ujar Michaela dengan suara kecil sambil menangis pelan mengkhawatirkan ibunya.
“tadi Mommy pikir akan lebih baik jika mommy pergi ke rumah sakit sebentar sayang, Mommy tidak tau bahwa putri Mommy akan pulang dengan cepat” jelas Mabel mengusap lembut pipi putrinya “Mommy minta maaf ya, sekarang lebih baik putri Mommy naik keatas dan tidur, pasti putri kesayangan Mommy sudah lelah” ujar Mabel pelan dan mendapat anggukan dari Putrinya.
