Chapter ~ 19 : E

393 27 8
                                    

Update setelah beribu purnama 😬🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Update setelah beribu purnama 😬🙏

Maafkan aku yaa guys, karena kemarin aku aku lebih bersemangat menulis tulisan aku yang satu lagi, jadi ini terkendala.

Dan terimakasih untuk Reader yang memberi Vote untuk memenuhi keinginan penulis nya sampai vote dari chapter awal 😄, walau pada akhirnya gak tercapai, namun karena sudah cukup lama cerita ini diabaikan jadi hari ini aku mau update.

Terimakasih juga untuk vote chapter sebelumnya, kaget dan terharu, semoga Chapter ini juga mendapatkan Vote yang sama banyak❣️

Jadi jangan lupa tekan pojok kiri ya, dan comment apa yang kamu rasakan pada cerita nya atau pada penulisnya 😄

Aku tidak akan marah.😬

Okey, belum edit, happy reading 🤗

....

"sudah merasa lebih baik?" Tanya Marsello sambil mengusap lembut kening Mabel yang berkeringat.

Semenjak kemarin Mabel panas dan juga wanita itu sulit banget makan, bahkan untuk bergerak saja wanita itu kesulitan karna tubuh wanita itu yang begitu lemah, ia sudah mencoba mengajak wanita itu untuk ke kerumah sakit namun ditolak dengan alasan akan sembuh cepat kedepannya tanpa kerumah sakit.

"Demam mu semakin panas Syang" ucapku lagi pelan menunduk tepat diwajahnya, nafasnya benar-benar sangat panas, membuatnya takut semakin memburuk.

"Aku baik-baik saja" cicit Mabel sangat pelan "jam  berapa kita akan melihat dress wedding kita?" Ucap Mabel lagi dan tersenyum kecil melihat reaksi Marsello yang menatapnya dengan penuh khawatir. "Kamu tidak mempercayai ku?" Tambah Mabel lagi.

Marsello menggeleng cepat, bahwa ia memang tidak percaya dengan ucapan wanita itu "kamu Sedang sakit, ayok kita cari waktu yang tepat kedepannya" ujar Marsello tanpa ingin dibantah, dia tidak ingin karna terlalu terburu-buru membuat Mabel semakin sakit kedepannya. "Kita bisa mengundurkan nya, tidak usah khawatir, semua bisa diselesaikan dengan baik, saat ini lebih baik kamu istirahat dan pikirkan kesembuhan mu sayang" ucap Marsello tersenyum lebar lalu mengecup lembut kening Mabel "aku akan memanggil dokter untuk memeriksa mu" ucapnya lalu meninggalkan Mabel dari kamar wanita tersebut.

Setelah kepergian tersebut, Mabel menatap lekat kearah pintu kamarnya, dia masih mengingat jelas bahwa seharusnya hari ini adalah waktunya untuk mencari dress wedding nya, dia tidak ingin pria itu berpikir bahwa dirinya tidak serius bahwa ia memilih pria itu.

Mabel menarik nafasnya panjang, panasnya memburuk, semua itu terjadi karna kelalaian nya hujan-hujanan dan terlalu memikirkan banyak hal yang membuat Selera makannya berkurang, tubuhnya melemas dan kepalanya pusing setiap kali memikirkan dan menyakinkan bahwa pilihan yang dibuatnya benar.

I Don't See This Love Ever Ending ~2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang