39. Ombak di laut yang tenang

3.9K 1.2K 338
                                    

Gua langsung nyari Kak Yeri begitu sampai rumah. Tapi ternyata dia belum pulang. Kak Yeri emang punya kebiasaan pulang larut malam. Hari-harinya selalu dihabiskan buat nongkrong sama teman-temannya seolah duitnya nggak akan pernah habis. Kak Yeri nggak pernah makan di rumah, kecuali mie instan kuah saat hujan karena itu perpaduan yang sempurna.

Kak Yuqi pergi ke rumah sebelah. Paling main-main di kamar Kak Lucas. Kak Koeun masih ditempat kerjanya karena untuk beberapa kejadian, shift kerja dia sama Kak Mark beda. 

Sekitar jam tujuh malam pintu utama kebuka. Gua kira itu Kak Yeri, taunya Kak Doyeon. Dan... tunggu, kayaknya ada yang beda? 

"Kak Doyeon baru cat rambut?"

"Iya. Entah kenapa lama-lama ngerasa muka keliatan kusam pake warna cokelat. Jadi diitemin lagi. Gimana? Bagusan gini apa sebelumnya?"

"Item kelihatan lebih fresh sih kak."

"Syukur deh, nggak sia-sia ngantri lama sampe bolos kelas. Gua mandi dulu."

Beberapa saat setelah Kak Doyeon masuk kamar mandi akhirnya Kak Yeri pulang. Dia kelihatan baru having fun banget sama temen-temennya ngelihat rautnya yang super ceria itu.

"KAK YERIIII."

"APA?"

"AKU ADA INFO."

"APATUH?!"

"HASHSHSHJ CERITA DIMANA INI KITA?"

"DI KAMAR GUA MAU GAK? SAMBIL PAKE MASKER. MUKA GUA BURIK BANGET SEHARIAN KENA DEBU."

Cho Sarah, kapan terakhir kali kamu pakai masker? Mau cantik tapi males dan sayang uang buat perawatan, yaudah lah gua selamanya cantik modal filter instagram aja. 

"EEEEE, BOLEH BOLEH, KAK."

"Oke gua cuci kaki dan tangan dulu." Kak Yeri langsung masuk kamar mandi. Gua yang kebetulan berdiri di samping rak sepatu nggak sengaja ngelihat Kak Doyeon lagi mandi, tepatnya lagi shampooan. Gua langsung nunduk karena malu.

"Bayangin gua cowok, Doy." Celoteh Kak Yeri di dalam sana sambil cuci kaki.

"Kenapa lo nggak cowok aja si. Kan seru kalo hnggg sambil showeran." 

"Ah, najis, kuping gua."

"Sok polos banget lo monyet."

"Bye gua keluar. Mandi ya mandi Doy, jangan sambil yang lain lain."

"Baru mau nyentuh.... kerannya."

"SINTING." Kak Yeri keluar lagi sambil ketawa. Gua salah tingkah banget tapi ikut senyum tuh ngerti nggak sih canggungnya kayak apa.

"Cuci muka sana," kata Kak Yeri ke gua. Gua langsung lari ke dapur dan cuci muka pakai keran dari bak pencuci piring. 

Singkat cerita kita udah rebahan di ranjang Kak Yeri. Kita pakai sheetmask yang claimnya bisa membersihkan pori-pori dari debu, kotoran dan sel kulit mati. Rasanya nyaman, adem juga karena di kamar Kak Yeri ada AC. 

"Eh, tadi gua nongkrong sama temen gua, katanya dia kenal lo tau. Arin. Ngerti nggak?"

"Oh kak Arin, ngerti ngerti."

"Dia minta nginep disini kapan-kapan. Katanya pengen temenan deket sama lo. Kok bisa sih? kenalnya gimana?"

"Itu Kak, dia seniornya Soobin gitu. Terus beberapa kali kita ketemu."

"Oooh. Oh iya, katanya ada info. Apaan?"

"ISH, hampir lupa. Aku pulang bareng Kak Mark hari ini."

True Feelings but Fake Relationships | Sungchan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang