72. Rainy Days 1999

146 21 10
                                    

Sore ini sepulang dari kantor masing-masing kita langsung mandi dan siap-siap pergi ke rumah Nenek gua. Nggak lupa bawa berbagai belanjaan yang semalam kita beli dan memang kita khususkan untuk diberikan sebagai hadiah.

Sungchan dandan casual aja, lagi lagi penampilannya sesimple itu dan dia selalu cocok cocok aja kalau misal dia ngaku-ngaku dia masih bocah SMA diumurnya yang sekarang. Kadang gua iri sama kulit cowok yang walaupun jarang dirawat tapi nggak pernah bermasalah. Nggak berkerut dan bisa awet muda.

"Mendung banget tiba-tiba." Kata Sungchan setelah dia dari balkon. Dia ambil beberapa jemuran dan geletakkin di sofa karena kebetulan udah kering. Selanjutnya dia nutup pintu geser berbahan kaca dan menguncinya.

"Iya, kok mendung banget ya? Semoga nggak hujan deh."

"Ini kamu ada lagi yang mau dibawa nggak?"

"Udah, nggak usah bawa banyak-banyak, kayak mau nginep aja."

"Ya kalo ramalan cuaca bener bakalan ujan gede ada anginnya mah bisa jadi nginep."

"Nggak mau. Apapun yang terjadi kita pulang aja nanti."

"Okay okay, udah mukanya jangan bete gitu."

⚜️

"Masuk, Nenek sama Tante udah masak banyak. Nggak tau bakalan cocok sama selera kamu atau nggak tapi ini makanan makanan kesukaan mama kamu dulu, Sar." Tante Irene nyambut kita berdua dengan wajah yang jauh lebih ramah dari yang terakhir gua inget. Diluar gerimis, kita keringin kaki kita diatas keset agak lama karena rumah Nenek gua ini rumahnya bener-bener nuansa rumah jaman dulu. Lantainya juga jenis lantai yang licin kalau kaki basah. Jadi kita mau bener-bener keringin kaki dulu.

Mata gua natap seluruh ruangan yang bisa dijangkau dengan jarak pandang gua. Rumah ini bener-bener nggak mendapat sentuhan apa-apa sejak dibangun kayaknya. Sungchan juga ngeliatin karena entah kenapa rumah dengan gaya sederhana ini terasa hangat begitu dimasuki.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayu asli loh ini lantainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kayu asli loh ini lantainya." Sungchan ngetuk-ngetuk pakai jari. Kayanya insting dia sebagai arsitek aktif mendadak. Dia beneran kagum dan suka sama bangunan-bangunan. Tapi Sungchan emang dari dulu gitu sih. Meskipun rumahnya sangat bagus dan modern, dari kecil Sungchan nggak pernah menghina rumah orang lain jelek. Padahal dia kan suka menghina.

True Feelings but Fake Relationships | Sungchan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang