01 | berkah bulan puasa

3.2K 256 20
                                    

Udah dari puasa hari pertama, sampai puasa minggu ketiga ini, Taeyong sering mampir-ralat, bukan mampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah dari puasa hari pertama, sampai puasa minggu ketiga ini, Taeyong sering mampir-ralat, bukan mampir. Tapi sengaja datang untuk melakukan tarawih di musholla komplek sebelah. Bukan sekadar melaksanakan shalat tarawih, tapi juga sekalian melihat perempuan yang benar-benar bikin Taeyong jatuh hati pada pandangan pertama.

Wajahnya cantik, sifatnya ramah dan murah senyum. Ditambah lagi, Taeyong belum pernah lihat perempuan itu absen mengunjungi musholla untuk tarawih. Gak jarang juga dia sering liat perempuan itu subuh-subuh datang ke musholla menggunakan mukenanya, cantiknya sampe bikin Taeyong terheran-heran, 'kok bisa gitu ada manusia secantik ini?'.

Taeyong tau, karena biasanya dijam-jam pagi waktu subuh gitu, waktunya dia buang sampah ke TPS dipertigaan jalan. Udah jadi rutinitas tiap paginya sebenernya. Tapi baru-baru ini aja emang dia tau ada perempuan cantik dari komplek sebelah. Katanya sih emang baru pindah sekitar 2 bulan lalu. Tapi gosip tentang ramahnya keluarga perempuan itu udah kesebar kemana-mana. Pokoknya ya gak usah diraguin lagi lah.

"A' ayo buruan keburu telat tarawihnya." Ucap sang adik sedikit berteriak dari ruang tamu. Dia udah siap dengan mukena pink yang dikenakan dan sajadah yang dibawanya.

Taeyong menghampiri sambil membenarkan letak pecinya yang sedikit miring. "Iya, ini udah selesai."

Kemudian mereka berjalan keluar rumah, mengunci pintu setelah menggunakan sandal masing-masing. Cuma berdua, karena orang tua mereka udah berangkat daritadi. Kalo Bapak emang suka bantu-bantu nata buat tarawih, sedangkan Ibu punya tugas buat ngurus snack yang bakal dibagiin waktu selesai tarawih. Ini jadi salah satu alasan musholla mereka ramai anak-anak.

"Lah, A', kok kesana?"

Taeyong menoleh, kemudian tersenyum menampilkan deretan giginya. "Biasa," katanya yang membuat Yuqi mendengus.

"Ya udah sana. Btw, A'. Kalo beneran jadian, jangan lupa traktir adek, ya?"

"Beres!"

Remaja SMP itu mengulum senyum sambil mengangkat ibu jarinya, "Sip! Semangat A'!" Kemudian berjalan ke arah kiri untuk ke musholla diujung komplek. Sedang Taeyong kearah kanan menuju komplek sebelah.

"Lah, warga darimana nih bisa nyasar kesini?" Ucap Siwon-Pak RT komplek sebelah- guyon. Taeyong menanggapinya dengan kekehan. Kebetulan Taeyong berteman lumayan dekat dengan Jaehyun-si anak Pak RT. Jadi ya begitulah.

"Mau liat Jisoo lagi, Yong?"

Taeyong nyengir, malu-malu kuda. "Hehe tau aja, om." Jawabnya yang bikin Siwon menggeleng, usaha anak jaman sekarang emang gak ada habisnya.

"Kayaknya anaknya gak datang hari ini."

"Loh, kenapa?"

"Gak tau juga sih, Yong. Coba tanya Jaehyun aja tuh. Dia kan deket sama Jisoo, sering main bareng mereka."

"Iya, tau. Gak usah diperjelas juga. Gak bakal cemburu Taeyong kalo sama modelan Jaehyun mah."

"Halah, sekarang aja bilang gitu. Kemarin liat Jaehyun ngobrol depan rumah Jisoo aja udah mau mundur."

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang