27 | long time no see

302 63 9
                                    

warning! cerita ini mengandung adegan kekerasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

warning! cerita ini mengandung adegan kekerasan.

"Dari Rachel." Taehyung meletakkan sebuah paper bag diatas meja, tepat dihadapan Taeyong. Laki-laki itu kemudian duduk, bergabung dengan teman-temannya disana.

"Rachel yang mana?" Johnny berceletuk.

"Ya elah, yang centil banget itu, John. Yang kena rumor simpenan dosen." Bukan Taehyung yang membalas, melainkan Yuta, laki-laki itu menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke udara. "Lagian yang namanya Rachel yang doyannya nempelin Taeyong mulu, kan, cuma satu. Udah ditolak berkali-kali juga tuh cewek gak kapok-kapok anying. Salut gue sama mentalnya, padahal tiap hari dengerin mulut pedesnya Taeyong."

"Oh." Johnny membeo, bola matanya bergerak menatap Taeyong yang hanya diam, sibuk dengan ponselnya. "Taeyong gak suka cewek centil yang ganjen padahal. Tipe dia yang kalem terus suka kabur." Dia terkekeh diikuti teman-temannya disana.

"Hahaha bangsat."

"Tai." Taeyong baru berkomentar. Dia mengambil segelas es jeruk kemudian menenggaknya. "Gue apain ya enaknya biar gak bisa pergi lagi." Taeyong menggumam, teman-temannya sadar Taeyong gak bercanda saat mengucapkan hal itu.

Johnny menggeleng mendengarnya, "Sikap lo itu yang bikin dia kabur anying." Makinya.

"Gitu-gitu mantan Taeyong gak kapok kabur walaupun ujungnya juga Taeyong nemuin dia lagi."

Malam itu hingga menjelang dini hari, Taeyong baru beranjak dari duduknya. Berpamitan pada teman-temannya sebelum meninggalkan tempat itu dengan motornya.

Menelusuri jalanan yang sudah sepi karena kebanyakan orang waras pasti lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuh dengan tidur nyenyak. Sedangkan Taeyong justru sibuk menatap bangunan bertingkat dengan pagar yang tidak terlalu tinggi didepannya. Sebuah kos khusus perempuan.

***

Pukul tujuh malam lebih beberapa menit, Taeyong duduk didepan sebuah minimarket, sibuk menyesap rokoknya. Netra tajamnya menatap pintu masuk minimarket dengan lekat. Membuka kaleng kopi yang dibelinya dan mulai meminumnya.

Dan ketika pintu terbuka menampilkan seorang perempuan yang Taeyong nantikan presensinya, Taeyong segera membuang putung rokok ditangan.

Gadis itu, dia Jisoo. Benar, perempuan dengan status mantan yang enggan Taeyong lepaskan. Sampai kapanpun.

Jisoo dengan jaket kebesaran dan hotpants yang meletak ditubuhnya pun masih tampak begitu cantik dimata Taeyong. Rambut hitamnya yang sengaja digerai indah itu adalah sebuah nilai plus untuk menambah kecantikannya. Setiap pahatan indah wajah ayu Jisoo berhasil terekam apik di memori Taeyong.

Taeyong memangku dagu dengan tangan, memandang sang gadis dengan tenang. Menikmati wajah ayu Jisoo tanpa berniat mengalihkan pandangannya sedikit pun. Gadis itu juga sepertinya tak sadar dan sibuk mengecek belanjaannya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang