21 | addicted

518 79 3
                                    

Taeyong bersandar di motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong bersandar di motornya. Tangannya merogoh saku jaket dan mengambil satu bungkus rokok beserta korek dari dalam sana, mengeluarkan satu batang dari dalam kotak. Dua jari tangan kirinya mengapit rokok, menyumbatkannya diantara belah bibir, tangan kanannya menyalakan korek gas, mengarahkan api itu pada ujung rokoknya. Bibirnya menghisap benda itu, menghembuskan asap perlahan. Netra tajamnya menatap bangunan besar dan luas bak istana dengan gerbang yang menjulang tinggi didepannya.

Sudah sekitar satu jam dia ada disana. Hanya menatap bangunan mewah itu, menunggu gerbang tinggi itu bergeser dan menampilkan orang yang sedari tadi ditunggunya.

Beberapa saat kemudian gerbang itu bergeser, terbuka lebar. Sebuah mobil berwarna putih keluar dari dalam sana. Mata Taeyong menajam, memperhatikan kejadian itu dari tempatnya. Kaca mobil diturunkan sejenak, seorang pria dengan seragam hitam terlihat membungkuk sembari tersenyum ramah sebelum akhirnya kembali masuk dan menutup gerbang setelah mobil itu bergerak pergi.

Taeyong membuang puntung rokoknya, menginjaknya dan segera menaiki motor. Ia mengikuti mobil putih itu dengan jarak aman. Taeyong jelas tak mau kehilangan jejaknya.

Lampu merah. Mobil berhenti. Taeyong menghentikan motor tepat disebelah mobil putih yang sedari tadi diikutinya. Kaca mobil itu masih terbuka, dan Taeyong dapat melihat jelas seorang gadis dengan kacamata hitamnya duduk dibalik kemudi, sedang menatapnya sebentar sebelum memalingkan wajah. Taeyong menyeringai dibalik helm full face-nya.

Saat lampu berganti hijau, mobil disebelahnya tak kunjung berjalan. Membuat Taeyong mengernyit.

Sial, tunggu. Apa dia ketahuan sekarang?

Taeyong berdecak. Menjalankan motornya dan berbelok kearah kanan.

***

Pukul satu dini hari, Taeyong kembali datang. Menghentikan motor diseberang jalan sebuah bangunan mewah yang sama seperti yang dia datangi kemarin. Kaca helm yang menutupi wajahnya ia buka. Ia mengetukkan jarinya sembari menghitung mundur.

"3..2..1.."

Tepat setelahnya gerbang itu terbuka, tidak lebar, bahkan tak ada setengahnya. Kemudian seorang gadis keluar, kembali menutup gerbang dengan tangannya sendiri. Setiap gerakannya terkesan sangat berhati-hati. Orang yang melihatnya jelas tau jika gadis itu sedang mencoba keluar dari rumahnya tanpa sepengetahuan orang-orang.

Taeyong menyeringai lebar. Tebakannya benar sempurna.

Setelah gadis itu berjalan cukup jauh, Ia kembali menyalakan mesin motornya, menjalankan kendaraan beroda dua itu tanpa menyalakan lampu. Berjalan pelan mengikuti gadis itu dengan jarak cukup jauh.

Tiba-tiba langkah kaki jenjang yang terbalut high heels tak terlalu tinggi itu berhenti. Membuat Taeyong jadi ikut menghentikan motor. Untuk sejenak, Taeyong hanya diam dan mengamati. Sejujurnya Taeyong tak terlalu terkejut jika gadis itu menyadari kehadirannya, justru aneh jika dia malah tak menyadari suara motor milik Taeyong. Tak ada pergerakan apapun dari gadis itu. Taeyong tersenyum tipis, kembali menjalankan motornya dan berhenti tepat disebelah gadis itu.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang