Tolong pencet bintang, ya?
Boleh? Terimakasih!Jangan lupa kritik dan saran karena
aku butuh itu. Selamat membaca!•°•°•°•°•°•
Note : ukiran istana di tutup kompas diganti sama foto (Name) dan Rami.
(Name) merangkai bunga-bunga mawar untuk pelanggan yang telah memesan padanya kemarin. Dengan teliti ia menyusun buket bunga itu agar menjadi buket yang cantik dan rapih. (Name) melakukannya perlahan-lahan, tubuhnya masih terasa lemas. Obat yang dokter berikan tidak terlalu berfungsi, hanya membuatnya tidur lebih cepat. Namun, mimpi buruk itu tetap hadir dan ia tidak dapat terbangun darinya.
Buket bunga selesai, tatapan sendunya menatap hasil karya. Tangan kecilnya membawa buket itu ke atas lemari kaca tempat kue-kue manis disusun. (Name) terlihat sama sekali tidak bersemangat hari ini.
Kring!
Pintu tokonya terbuka, seorang pria masuk memperhatikan (Name) yang masih fokus membereskan buketnya. Tak lama gadis itu menyadari kehadirannya, "ada yang bisa ku bantu?"
Gin tersenyum saat gadis itu menatapnya. "Aku... Aku ingin membeli donat cokelat." Ia menggaruk tengkuknya.
"Ah, baiklah." (Name) mengambil dua buah donat seperti yang Gin minta. Pria itu memandangi rambut (Name) yang terlihat cantik saat digerai. "Ada yang bisa aku bantu lagi?" Tanya (Name) keheranan karena Gin tidak bergerak dan terus menatapnya.
"Kau terlihat lemas. Apa kau sakit?" Gin menatap wajah pucat (Name).
Tangan kanan (Name) menyentuh wajahnya, "apa terlihat begitu?" Gin hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. "Aku baik saja, Tuan. Terimakasih atas perhatiannya," Kata (Name) memberikan senyuman manisnya.
Pintu toko kembali terbuka. Gin dan (Name) menatap ke arah orang yang baru saja memasukinya. Senyum lebar muncul seketika menghiasi wajah (Name) saat melihat Nanami menginjakkan kaki di tokonya. "Nanami! Apa ada yang kau butuhkan?" (Name) berjalan mendekati Nanami. Gadis itu senang sekali karena Nanami kembali mendatangi tokonya walaupun raut wajah Nanami terlihat tidak senang.
Pria bertubuh kekar itu duduk di sebuah bangku yang ada di dalam toko (Name)--(Name) menyiapkan beberapa bangku dan meja untuk pengunjung yang ingin memakan kue di dalam toko--. "Bisa aku minta segelas kopi mocca dingin?" Pinta Nanami tanpa menatap gadis itu.
(Name) mengangguk penuh semangat dan berlari kecil menuju dapur untuk membuatkan pesanan Nanami. Gin meremas bungkus donatnya, kepalanya tertunduk dan ia segera pergi meninggalkan toko. Ponselnya tergenggam erat, layarnya menyala, menunjukkan foto (Name) sebagai wallpaper ponselnya.
Tidak ada yang menyangka, kalau Gin adalah Mr. X yang selalu mengagumi (Name).
"Ini!" (Name) menaruh kopi yang Nanami minta di atas meja. Selanjutnya, gadis itu duduk bersebrangan dengan Nanami, memandangi wajah pria itu dengan senyuman khasnya.
Nanami melirik (Name) sekilas dan meneguk kopinya. "Bisa berhenti menatapku seperti itu?"
"Tidak sepertinya," Balas (Name) masih dengan senyum yang sama. Jantungnya masih berdebar senang karena Nanami kembali datang ke tokonya.
"Kau pikir aku suka?" Nanami menyindir. Gadis di depannya menunduk.
"Maaf," Ucap (Name) merasa bersalah. Sepertinya aku memang sedikit berlebihan, gumam (Name) dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/267986970-288-k420803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS | Nanami Kento
FanfictionNozomi (Name), seorang gadis yang dihantui kutukan. Bertemu dengan Nanami Kento seakan bertemu super hero untuknya. Namun, bagi Nanami bertemu dengan (Name) adalah sebuah bencana. Mengapa? karena (Name) adalah seorang gadis yang banyak bicara. Sanga...