꯴᩠ꦽꦼ14. Penyesalanꪆᰰ

5K 843 201
                                    

Tolong pencet bintang, ya?

Terimakasih banyak-banyak buat kalian yang setia baca FF punyaku.
Semoga kalian dapat bertemu Nanami versi kalian di dunia nyata ʕง•ᴥ•ʔง.

•°•°•°•°•°•

Matahari menunjukkan eksistensinya di atas langit pagi ini. Membuat pagi hari terlihat cerah benderang. Gojo bersama ketiga muridnya, Yuuji, Nobara, dan Megumi telah bersiap untuk mencari keberadaan (Name). Mereka tidak mengajak Nanami karena pastinya pria itu tidak mau.

Gojo mengambil sesuatu dari sakunya, jepitan milik (Name) yang diselimuti sapu tangan. Gojo mengambilnya kemarin saat mereka mendatangi apartemen gadis itu. Sembari berjongkok, pria itu menaruh jepitan di atas tanah dan kembali berdiri seperti semula. Matanya mengisyaratkan sesuatu pada Megumi.

Megumi mengangguk paham dan mengeluarkan anjing ilahinya. "Ikuti aroma ini," Kata Megumi sembari menyodorkan jepitan itu ke hidung anjing buatannya.

Dengan bersemangat, anjing berwarna hitam itu berlari menuntun sang pemilik menuju ke tempat dimana sumber aroma itu berada.

"Ayo," Ajak Gojo pada Yuuji dan Nobara. Mereka berempat berjalan menyusuri jalan untuk menemukan (Name) yang tidak diketahui dimana keberadaannya.

***

Dua hari sudah (Name) terkurung bersama Gin di rumah pria itu. Mereka memakan makanan yang ada di kulkas milik Gin hemat-hemat, takut jika mereka terkurung lebih lama. (Name) juga terpaksa memakai pakaian Gin setelah mandi karena gadis itu tak membawa sehelai pakaian pun selain yang ia gunakan.

"Apa tidak ada yang mencari kita, ya?" Tanya (Name) sembari menatap keluar jendela. Dinding itu menghalangi rumah, jadi kedua matanya tak dapat menangkap apa yang ada di luar dinding. Tentu saja dinding itu hanya dapat dilihat oleh manusia spesial. Seperti (Name) yang dibuka mata batinnya oleh Gin.

Si pemilik rumah yang sedang membaca buku mantra menengok, "tak akan ada yang mencariku. Harap saja, teman-temanmu mencarimu."

Gadis itu menatap sepasang mata di belakangnya, "kenapa tak ada yang mencarimu?"

"Rahasia." Gin menutup buku yang ia pelajari sejak kemarin. Ia membuka pintu dan berusaha memusnahkan dinding sihir. Namun, kekuatannya sama sekali tidak setara dengan kemampuan iblis hutan. "Maaf, (Name). Aku gagal lagi," Ujarnya menunduk malu.

Gin menerima tepukan lembut di punggungnya, "tidak masalah. Kita coba sama-sama."

Lelaki itu tersenyum kecil, "kau mirip sekali kakakmu."

(Name) tertawa kecil dan duduk di sebelah Gin, "kita hebat, ya? Kita sama-sama kehilangan orang yang sangat berarti. Tapi kita masih kuat!" Tangan gadis itu menepuk bahunya sendiri. Ia mendekatkan wajahnya pada Gin, "terimakasih telah menjaga Rami dan membuatnya bahagia."

Ucapan (Name) membuat hati Gin terenyuh, "kau tidak marah karena aku mempengaruhinya menjadi penyihir?"

"Marah tak akan merubah takdir," Ujarnya dewasa. Gin memeluk tubuh (Name) erat. Gadis itu sedikit terkejut, tapi tak lama (Name) membalas pelukan Gin dan mengelus punggungnya.

Tiba-tiba dinding sihir di depan mereka musnah. Gojo, Yuuji, Nobara, dan Megumi yang sedang melihat adegan berpelukan membulatkan mata mereka. "Apa kami mengganggu?" Gojo berkacak pinggang.

Gin dan (Name) melepaskan pelukan mereka dengan terkejut. "Kalian?!" (Name) berdiri dari duduknya dan menyambar Nobara dengan pelukan hangat. "Aku telah menunggu kalian!"

SECRETS | Nanami KentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang