Tolong pencet bintang, ya?
Boleh? Terimakasih!Cerita ini mungkin sampai 25 chapter.
Btw, maaf kalau ada typo aku nggak sempat periksa lagi. Cape banget huhu•°•°•°•°•°•°•
Setelah kejadian mengerikan dua hari yang lalu, (Name) semakin semangat untuk mengelola toko bunga sekaligus kafe kecilnya. Bahkan, tokonya semakin ramai dikunjungi orang-orang yang katanya menyukai makanan manis buatannya.
Saking ramainya, gadis itu sampai harus mempekerjakan seorang pegawai. Junpei namanya, seorang pemuda sepantaran Yuuji yang katanya sedang mencari kerja untuk mendapat uang tambahan.
"Junpei, kamu berikan ke meja sebelah sana." (Name) memberikan nampan berisi segelas kopi ke pada Junpei. Lelaki itu mengangguk dan berjalan meninggalkan meja kasir menuju meja yang atasannya suruh.
Kedua mata (Name) memperhatikan kinerja Junpei yang sangat bagus. Ia bersemangat dan murah senyum, membuat pelanggan juga ikut sedang atas kehadirannya.
Hari ini pelanggan cukup ramai. Namun, kebanyakan dari mereka memilih untuk membawa pesanan mereka pulang. Jadi hanya ada beberapa orang yang berada di dalam toko.
Sedang asik ia memperhatikan tokonya yang mulai berkembang, tiba-tiba lonceng pintu berbunyi--tanda bahwa ada orang yang masuk ke toko--. Melihat Junpei yang sedang sibuk, (Name) berjalan menuju kasir.
Jantungnya berdebar melihat siapa yang datang. Nanami tersenyum, untuk pertama kalinya di hadapan (Name), pria pirang itu tersenyum. Jantungnya berpacu semakin cepat, kenapa dia begini saat aku berusaha melupakannya? Laki-laki sialan.
"Mau apa?" Tanya (Name) tanpa menatap Nanami. Wajahnya datar, berbeda saat kemarin-kemarin.
"Ada kue yang kemarin?" Tanya Nanami sembari melihat-lihat kue yang ada di etalase.
Alis kiri gadis itu terangkat, "cheesecake blueberry maksudmu?"
Nanami mengangguk kecil, "iya."
"Hm, aku ambil dulu di belakang." Tubuhnya berbalik, tapi ia melihat Junpei yang telah berdiri di sebelah Nanami. "Junpei, tolong kamu lihat es batu. Kalau kurang biar aku pesan sekarang," Katanya melihat Junpei sekilas.
Lelaki berambut gelap itu mengangguk, "baik!"
Cih, aku-kamu. Bisa-bisanya seorang pegawai begitu santai. Mata Nanami menatap tajam Junpei yang berjalan di sebelahnya.
Tak lama (Name) kembali dengan sepiring makanan di tangannya, "ini." Gadis itu menaruh piring di atas meja kasir, sengaja tidak memberikannya langsung pada Nanami karena masih kesal.
Tangan kanan Nanami mengeluarkan kartu ATM dari dompetnya, (Name) mengambil dan melakukan proses pembayaran. "Toko kamu semakin ramai, ya?"
Wajah (Name) menunjukkan ekspresi terkejut saat pria di depannya memanggil 'kamu'. "Iya," Balasnya singkat.
Junpei menepuk pundak si gadis, "es batu ada banyak. Aku tadi memeriksa bahan-bahan yang lain, semuanya masih ada dan aku yakin cukup untuk beberapa hari ke depan."
(Name) tersenyum lebar, "wah! Terimakasih, Junpei!" Ia menepuk-nepuk punggung lelaki itu sampai si pemilik tubuh memerah wajahnya. Karena malu, Junpei mengalihkan pandangannya dan kedua matanya bertemu Nanami.
Wajah tersipu Junpei berubah menjadi ketakutan juga terkejut karena Nanami menatapnya tajam seakan ingin membunuh. Kurang ajar, itu senyum milikku, gumam Nanami dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/267986970-288-k420803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS | Nanami Kento
FanficNozomi (Name), seorang gadis yang dihantui kutukan. Bertemu dengan Nanami Kento seakan bertemu super hero untuknya. Namun, bagi Nanami bertemu dengan (Name) adalah sebuah bencana. Mengapa? karena (Name) adalah seorang gadis yang banyak bicara. Sanga...