꯴᩠ꦽꦼ13. Ketidakpedulianꪆᰰ

4.4K 824 242
                                    

Tolong pencet bintang, ya?
Boleh? Terimakasih!

Apa yang buat kalian suka Nanami?
Kalau aku, karena dia keliatan dewasa banget.

•°•°•°•°•°•

"Nanami sensei, kenapa (Name) tidak menjawab panggilanku, ya?" Yuuji menggaruk kepalanya heran karena sejak kemarin (Name) tidak mengangkat panggilannya. Padahal biasanya (Name) selalu mengangkat panggilannya dengan cepat.

Pria berkacamata hijau itu tak menjawab. Wajahnya terlihat tak suka saat Yuuji menanyakan perihal gadis itu padanya.

Merasa ada yang salah, Yuuji memilih untuk bungkam. "Aku ke kamar dulu," Ujarnya sebelum pergi meninggalkan Nanami duduk sendirian di halaman sekolah.

Yuuji berlari menuju kamar Nobara, "Nobara!" Pintu terbuka, terlihat Nobara sedang membantu Megumi melepaskan permen karet yang menempel di rambutnya.

"Ada apa?" Tanya Nobara, masih tetap fokus melepas rambut Megumi satu persatu.

Lelaki bersurai merah jambu itu menutup pintu rapat-rapat dan berjalan menuju kedua temannya. Ia mengambil posisi duduk di meja belajar Nobara, "ada yang aneh pada Nanami Sensei."

Kening Nobara berkerut, "huh? Aneh?"

"Tadi aku bertanya tentang (Name) yang tidak mengangkat panggilanku, dan dia hanya diam dengan wajah masam." Yuuji masih mengingat jelas ekspresi menyeramkan Nanami.

Nobara menghembuskan nafasnya, "dia, kan memang sebal pada (Name). Wajar saja." Tangannya menarik permen karet merah muda itu keluar dari rambut Megumi. "Ngomong-ngomong, (Name) juga tidak membalas pesanku. Aku tidak melihat nomornya aktif, apa dia baik-baik saja?" Tanya Nobara penasaran.

"Entahlah. Aku tidak melihatnya sejak hari dimana kita membantunya memasak," Kata Yuuji menggaruk pipinya. Wajahnya terlihat seperti orang yang berusaha mengingat sesuatu.

Megumi berdiri, "datangi saja." Setelah itu dia kembali ke kamarnya untuk mencuci rambut yang lengket.

Yuuji dan Nobara saling bertatapan, lalu mengangguk setuju untuk mendatangi apartemen (Name). Kali ini, mereka mengajak Megumi dan Gojo untuk memeriksa keadaan gadis itu.

Mereka berempat sudah berdiri di depan pintu apartemen (Name). Gojo sudah mengetuk, juga memanggil nama gadis itu beberapa kali. Namun, tidak ada jawaban dari dalam.

Hanni yang letak kamarnya tidak jauh dari bilik (Name) melihat keluar, memeriksa siapa yang mengetuk pintu kamar sahabatnya. "(Name) tidak ada di dalam," Ucap Hanni menunduk malu.

"Apa kau tahu dia kemana?" Tanya Nobara mendekati Hanni.

Gadis bermata abu itu menggeleng, "sudah sejak kemarin kamarnya kosong. Aku sudah berusaha menghubungi ponselnya, tapi (Name) tetap tidak menjawab panggilanku." Ucapan Hanni menggantung, "dia tak biasa begini."

Mendengar kabar itu Gojo agak terkejut. Tangan kanannya meraba pintu kamar (Name), merasakan hawa dingin dari dalam sana. "Apa kau tahu password pintu nya?" Tanya Gojo pada Hanni. Gadis itu mengangguk dan menekan beberapa angka sampai lambang kunci berubah warna menjadi hijau.

Pintu kamarnya terbuka, Gojo mencium aroma sihir yang tak terlalu kuat di ruangan itu. Aroma sihirnya berbeda dengan kompas milik (Name), ini aroma yang berbeda dan hampir mirip dengan penyihir tingkat 3. "Bisa kita nyatakan kalau gadis ini menghilang?" Tanya Gojo pada empat orang yang berdiri di belakangnya.

SECRETS | Nanami KentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang