Tolong pencet bintang, ya?
Boleh? Terimakasih!
Maaf kalau banyak typo hihi. Selamat membaca!
•°•°•°•°•°•
Di balik cermin seseorang sedang membenahi pakaiannya sebelum bekerja. Tubuh kekarnya dibalut kemeja biru muda yang baru ia setrika pagi ini. Setelah pakaiannya rapih, Nanami memakai jas hitamnya dan berjalan keluar menuju kendaraan roda empat miliknya.
Matanya melirik ke arah spion, memastikan penampilannya telah rapih dan tidak berantakan. Pria itu menginjak pedal gas dan melajukan kendaraannya. Jalan besar di kota tidak terlalu ramai pagi ini, mungkin karena ini Hari Sabtu dan beberapa kantor meliburkan karyawannya.
Pria bermanik gelap itu mengecap lidahnya, merasa ada sesuatu yang kurang pagi hari ini. Tak butuh waktu lama, mobilnya berhenti di depan toko milik (Name).
Dari luar toko, Nanami sudah bisa melihat raut wajah bahagia gadis itu yang senang atas kehadirannya. Ia memasuki toko, "aku minta kopi seperti yang kemarin, yang panas." Berkata tanpa menatap (Name), salah satu cara agar dirinya tidak merasa risih dengan tatapan gadis itu.
"Baik! Tunggu, ya!" (Name) pergi ke dapur dengan cepat. Selagi menunggu (Name) membuatkannya kopi, Nanami melihat-lihat kue manis buatan jari-jari lentik gadis berkulit (skin colour) itu.
Tatapannya berhenti pada sebuah cheesecake blueberry yang terlihat menggugah selera. Pas sekali, (Name) telah selesai membuatkannya kopi. "Aku ingin ini," Ujar Nanami menunjuk kue yang tadi, sementara tangan kanannya mengambil gelas kopi dari (Name).
Gadis di depannya mengangguk dan mengambil kue itu, menaruhnya di atas piring yang cantik. (Name) memberikan kuenya pada Nanami, pria itu membayar semua pesanannya. "Kau bilang tidak suka makanan manis." (Name) berkata dengan senyuman di wajahnya.
"Aku mencoba," Ucap Nanami sembari berjalan menuju salah satu meja. Nanami duduk, menghabiskan kopi juga cheesecake yang ia pesan. Rasa kuenya mengesankan, sampai ia sendiri tak percaya kalau kue cheesecake bisa selezat ini.
(Name) memandangi Nanami dari meja kasir. Tangannya menopang kepala, ia terlihat sangat serius memperhatikan pria pirang yang mungkin sedang mengutuknya dalam hati. Ketika melihat Nanami selesai berkutat dengan sarapannya, gadis itu menuju Nanami dan duduk di depannya.
Tentu saja kehadiran (Name) cukup merusak suasana pagi hari Nanami yang indah. Pria itu menaruh gelasnya di atas meja dan membalas tatapan gadis itu. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, Nanami menantang seberapa lama (Name) sanggup membalas tatapannya. "Kau menyukainya, kan?" Tanya (Name) masih menatapnya dengan ekspresi datar.
Satu alis Nanami terangkat, "menyukai apa?"
"Kopi dan kue buatanku." Kali ini (Name) tersenyum lebar sampai gigi rapihnya terlihat.
Melihat gadis di depannya tersenyum begitu lebar membuat Nanami memalingkan pandangannya, "tidak juga."
"Ayolah, jangan berbohong!" Bujuk (Name) memaksa Nanami untuk mengaku.
Nanami menghembuskan nafas singkat, "untuk kuenya lumayan bagi pemula sepertiku."
(Name) mengangguk pelan dengan senyuman bangga, "makanan manis di tokoku memang cukup terkenal. Yaaa... Lumayan membuat toko ini semakin berkembang." Tatapan gadis itu kosong dan mulai melamun. Ia mengingat masa-masa sulit toko bunga ini saat pertama kali kakaknya pergi, sangat sepi bagai toko mati. Namun setelah (Name) menambah kafe kecil-kecilan di toko bunga milik mendiang kakaknya, pengunjung mulai berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS | Nanami Kento
FanficNozomi (Name), seorang gadis yang dihantui kutukan. Bertemu dengan Nanami Kento seakan bertemu super hero untuknya. Namun, bagi Nanami bertemu dengan (Name) adalah sebuah bencana. Mengapa? karena (Name) adalah seorang gadis yang banyak bicara. Sanga...
