bab 61

13 2 0
                                    

Zifa dan rifan datang membawa  beberapa  botol air mineral dan membagikannya  pada semua yg berada di tempat itu khususnya  ahmad.
Tak lama kemudian kedua orang tua yara datang.
Ahmad menyalami kedua mertuannya.
" yang sabar ya le".sang papa mertua memekuknya.
Tak ayal hal itu membuat miris hati  seseorang yg melihatnya.bahkan tak terasa mata mereka mulai basah.
Seorang perawat keluar dan berjalan  tergesa gesa menyisaksn tanya , apakah yg terjadi didalam sana?
Tak lama kemudian perawat ith kembali lagi dengan membawa dua kantung darah ditangannya.
Tubuh ahmad limbung, namun segera ditahan rifan dan pak hamdi, mertuannya. Lalu membawa gus ahmad duduk di kursi ,
"Istigfar mad."  sembari trus melafafzkan kalimat itu, perlahan ahmad mengikuti apa yg diucapkan  oleh kakaknya.
Umi hanya menatap nya tak tega.
Zifa trus menggenggam jemari umi , ia pun seakan akan merasakan apa yg tengah dirasakan oleh adik ipatnya "itu  ya allah ...berkahi
umur yara "...doa nya dalam hati . 

Keesokan paginya , keluarga baru diperbolehkan  melihat keadaan yara  setelah dipindah keruang perawatan,
Kalimat tahmid tak henti hentinya terucap dari bibir orang2orang yg tam pernah berhenti mensyukuri nikmat Tuhan itu.
Abi yg baru saja datang terlihat sangat bahagia menggendong cucu pertamanya  yg berjenis kelamin perempuan.
Yara memberi nama Amara, amara raisya lengkapnya  dan disetujui oleh semua pihak kelurga kecuali nara.

Hayoo pilih nara apa yara???komen komen bolehlahhh😂

syafakillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang