bab 67

7 3 0
                                    

Alina menggenggam tangan silfi yang nampak cemas karena zifa belum jug kembali, padahal acara sudah dimulai dan sebentar lagi ijab qabulnya.
Tiba tiba datang wina dengan napas terengah engah, wajahnya menunjukkan kepanikan.semua orang menoleh kearahnya dengan banyak tanda tanya.
" ada apa win???"tanya alina.
"An...an....nu ninggggg itu " wanita itu masih mengatur napasnya."
" ono opo mbak" umi mendekat dan bertanya.
" niku....mi....anu..."
" sing jelas to mbak, "ucap umi.
" mbak zifa mutah2di kamar mandi, pas keluar malah pingsan mi." ucap wina dengan suara pelan.
" astaghfirullah" umi betingsut masuk dalam ruangan yg berisi laki laki yang menghormati acara pagi t
Itu.
Lalu seisi ruangan itu gaduh dengan suara yang keluar dari mulut kemulut. Untuk sementara acara ditunda sampai waktu yg belum bisa ditentukan .
Ada yang kecewa, ads yg cemas dengan keadaan mantu tertua keluarga ini.
Rifan terduduk lesu di sofa, kemeja putihnya yg tadi rapi kini nampak lusuh,dan berantakan.jas hitamnya entah sudah dimana, di meldmpar jas itu sembarangan saat hendak menggendong istrinya tadi.
Abi dan umi duduk tak bersemangat disampingya.
Alina dan bulek harum baru saja selesai mengganti pakaian zifa yg belepotan darah,dan membersihkan sisa sisa cairan merah yg menempel di kaki zifa, wanita itu bahkan belum
Membuka matanya setelah dokter yg memeriksanya mengatakan bahwa dia mengalami keguguran.

Ayeuna gimana perasaannya baca paru ini ....terkesan alay ya ...maaf deh kan pemula ya.😂....sory bnyak typo ya

syafakillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang