bab 77

7 4 0
                                    

Dan perjalanan itu pun serasa makin membosankan bagi faqih yg awalnya  bersemangat untuk ikut.

Yara. 

Di tempat lain.yara sedang meminang si kecil, mkin hari putri cantiknya itu terlihat makin menggemaskan.yara merindukan ayah dari putri kecil nya itu
"Abi sedang apa ya sayang" ucap yara lembut.
Tentu saja putrinya tak menyahut.yara tersenyum.
Harusnya sekarang dia dan ahmad sedang bahagia2nya menimang amara,
Namun ada hati lain yg tak menginginkan hal itu.
Rasanya yara ingin egois, namun ia tak tega.bagaimabapun mereka berdua memiliki perasaan yang sama.
Namun cepat atau lambat  yara harus mengambil keputusan, terus melangkah maju atau mundur dan berhenti disini. Dan selesai.
Diwaktu yang sama ditempat lain....

Ahmad merebahkan tubuhnya yang penat dan letih, ia merindukan sosok yang selama setahun ini mengisi kamarnya , memanggil namanya dengan halus, dan selaku tersenyum meski ia hanya diam.
Dan kini kerinduannya mkin tak tertahan karena ada sosok lain yg menjadi penyempurna rindunya..
" yara....amara...aku merindukan kalian" ahmad bangkit duduk mengambil handpone nya  ia berniat menghubungi istrinya,  meskipun yara tak pernah mau menampakksn wajahnya saat video call.
Setidaknya ahmad dapat mendengar suara wanita itu dan melihat bayi mungilnya ,yabg mewarisi paras ibunya.
Namun sayang ahmad harus kecewa ,karena baterainya lowbet..

Haduh  mbulet ya konfliknya hehehe😂

syafakillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang