bab 85

9 3 0
                                    

Semakin aku bertahan , sakit itu makin menghujam, alih alih mendekat , malah berujung penolakan .
Sekali lagi aku ini Wanita biasa.
Saat logika tak lagi sinkron dengan perasaan, lalu apa lagi yg bisa ku lakukan.?
Haruskah untuk tetap bertahan ? Atau menjauh sementara, untuk berharap sebuah kepastian dalam  penantian yang menciptakan rindu tak bertuan .

Zifa mengusap air matanya, ia telah membuat keputusan, biarlah jika akhirnya keputusan ini akan membuat dirinya dan gus rifan berjauhan , atau bahkan lebih buruk.
" aku akan melanjutkan kuluahku mas, aku menerima penawaran dosenku  dulu yang sekarang telah menjadi rektor, untuk masalah biaya biat aku yang urus sendiri.aku masih punya tabungan sisa penjualan sawah di kampung , dan untuk sementara aku tinggal di asrama , " ucap zifa pada rifan saat keduanya berada di kamar.
" bagaimana dengan kita?" tanya rifan
" aku lelah berjuang sendiri" sahut zifa
"Kita hanya butuh waktu untu berpikir" ucap rifan tak bersemangat.
" berpikir tak perlu berlama -lama , dan kalau pada akhirnya kita tak lagi bisa bersama, aku harap kita masih bisa saling sapa meski hanya sebagai saudara." ucap zifa dengan mata berkaca kaca.
" apa kamu yakin dengan keputusan ini?"tanya rifan lagi
" jangan membuatku ragu kalau kenyataannya kau hanya membuatnya tersiksa. Sahut zifa
" aku berhak melarangmu"
" dan aku berhak menentukan hidupku"
" zifa...."
" aku pergi, assalamualaikum" zifa menarik kopenya,tanpa menyalami suaminya, Wanita itu melangkahkan kaki dengan  langkah pasti.
Rifan menjatuhkan dirinya di ranjang.
Makhluk yg bernama pertemuan lagi lagi membuat dirinya hampir gila.
Belum lagi pekerjaan kantor yg  membuat otak dan tenaganya terkuras.
Laki laki itu memijit pelipisnya yang berdenyut, akhir akhir ini ia kerap kali merasakan sakit dan nyeri di kepalanya .

Tak lama  kemudian ia dibuai oleh mimpi.
Kenyataan Terkadang tak sesuai harapan .
Bahkan justru terkadang yg tak diharapkan justru hadir untuk sekedar mematahkan perasaan, membuat bingung insan insan yang tak sengaja merasakan kesakitan.

Awowo...lekas membaik hati yg terluka ada sejuta harapan di ujung senja Hehehe😁😂🤣😆

syafakillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang