Pukul 04:00 pagi , faqih terbangun saat mendengar roda brankar didorong ,ahmad dan ihya yang juga tertidur dikunci terbangun ,mereka terkejut karena yang berada di brankar itu adalah kakaknya.
" maaf suster, ada apa ini?" tanya ahmad.
" pasien akan kami bawa ke ruang ICU pak"
Sebelum ahmad bertanya lagi, empat orang perawat itu lalu bergegas membawa rifan yang masih tertidur lelap,lalu ketiganya mengikuti langkah perawat perawat itu.
Pukul 08:00pagi abi dan umi sudah berada dirumah sakit.
Alina juga ikut, lalu alina dan ihya pergi menemui zifa .disepanjang perjalanan ihya menguap terus.
" udah deh nguapnya, kaya kuda nil aja".
Ucap alina geli sendiri melihat suaminya.
" ngantuk nduk, sahut ihya"
" dasar tukang tidur, begadang bentar aja ngantuk "
Dumel alina.
" kalo begadangnya sama kamu betah to nduk"sahut ihya.
" kumat deh.." alina mencubit lengan ihya.
" cubit aja terus hilang ngantuk nya" ucap ihya.
" Heleh ...ganjen" dengus alina.
Tak terasa keduanya telah sampai di depan gerbang kampus yang didalamnya terdapat asrama mahasiswanya.
Setelah bertanya pada satpam yang bertugas,ihya memarkirkan ihya memarkirkan mobilnya di pelataran kampus.
Zifa terkejut dengan kedatangan alina dan ihya .setelah berbasa basi sebentar , alina menjelaskan maksud kedatangan mereka, namun zifa tidak menanggapinya dengan serius.
" mbak tidak mau pulang ,mbak tau kok maksut kalian bilang mas rifan lagi sakit."ucap zifa.
" kami ndak bohong mbak, mas ihya mas ahmad dan faqih kemaleman nungguin mas rifan , dan sampai sekarang mas rifan belum sadar mbak ," ucap alina meyakinkan .
" bilang sama masmu mbak belum mau pulang" ucap alina yang belum percaya dan menganggap kedatangan alina dan ihya hanyalah kamuflase untuk membawanya pulang ke pesantren ,alina tak putus asa, wanita itu meminta faqih untuk mengirimkan video keadaan dirumah sakit melalui whatsaap .
" mbak zifa lihat ini deh biar percaya ," ucap alina sambil menyodorkan handphone nya pada zifa.
Meskipun enggan ,zifa menerimanya.dan tak lama kemudian zifa menatap ihya dan alina betgantian.
" mas rifan sakit apa?" tanya zifa lemas.
" hasil lab nya belum keluar mbak " sahut ihya.
" ayo kita kerumah sakit " ucap zifa.
" mbak zifa jangan pergi lagi ya..." ucap alina bergetar.
Kedua wanita itu berpelukan .rasa takut menyergap hati zifa ,bagaimana jika kata yang diucapkan oleh rifan kemarin menjadi kenyataan ?
"Selamat tinggal.." kata itu masih terngiang di telinga zifaYuk kak ...komen2boleh ya😂