"Jadi lo abis pulang sekolah langsung ke kafe nyokapnya Max buat kerja?" tanya Rachel ketika dirinya berjalan beriringan bersama Beby.
Beby menggenggam erat tali ranselnya. "Nggak langsung juga sih Chel, Beby pulang bentar buat beres-beres rumah. Nanti jam lima sore berangkat," jelas Beby.
"KAK BEBY!"
Seruan nyaring seorang gadis membuat Beby menoleh. "Hei!"
Maggie berlari dari ujung koridor dan menghambur memeluk Beby. Membuat Rachel mengernyit heran menatap mereka. Maggie melepas pelukannya dengan senyum yang masih terpatri, tangannya masih mengait pinggang Beby.
Dan tampaknya Beby memahami tatapan aneh Rachel pada mereka berdua. "Maggie, ini Rachel. Sahabatnya Max juga." Beby mencoba memperkenalkan.
Maggie mengulurkan tangannya. "Maggie, Kak."
Senyum Rachel terukir kaku sampai ia menjabat tangan Maggie. "Rachel."
"Oh iya, Maggie ini--"
"Pacarnya Max," potong Rachel cepat. "Gue udah tau kok."
Beby merapatkan bibirnya. Perkenalan keduanya terasa sangat canggung. "Mm, iya. Maggie ini juga adiknya Kak Rey," bisik Beby.
Mata Rachel membulat. Kentara sekali kalau ia terkejut. Setelahnya bibir Rachel melengkung dengan senyuman. Matanya berbinar menatap Maggie.
"Lo adiknya Kak Rey?"
Maggie mengangguk. Itu jelas pertanyaan retoris.
"Maggie, pokoknya lo harus dukung Beby biar cepet jadian sama Kak Rey. Mereka kan udah klop banget tuh. Apalagi kalau liat kalian lengket begini. Udah kayak keluarga bahagia!" seru Rachel antusias.
Maggie tertawa. "Kak Rachel tenang aja. Maggie gak bakalan kasih kesempatan Kak Rey buat deketin cewek lain. Soalnya Maggie juga udah terlanjur sayang sama Kak Beby." Maggie mengeratkan rangkulannya.
Beby menahan senyumnya. "Kalian apa-apaan sih? Kok malah jadi Mak Comblang gini?"
Rachel menyenggol pinggul Beby. Membuat Beby sedikit tersentak ke samping. "Yee, ini semua juga demi lo By. Biar usaha lo selama ini tuh cepet berhasil. Gue tuh gedeg liat Elza mepetin Rey mulu."
Beby nyengir. "Doain aja ya Chel?"
"Siap. Ya udah, balik sana! Katanya mau kerja."
Seketika Beby melotot pada Rachel.
"Apa?" bingung Rachel, karena mendapat pelototan tajam seperti itu.
"Kak Beby kerja?" tanya Maggie.
Rachel meringis. "Yah, keceplosan ya By? Maaf. Gue kira dia juga udah tau. Ya udah, kalau gitu gue balik duluan. Daaa!" Rachel langsung ngeloyor kabur dari hadapan Beby.
Maggie menarik-narik tangan Beby. "Kak?" panggil Maggie lagi.
Beby menghela nafas. Terpaksa dia harus menjawab. "Iya, Beby kerja paruh waktu di kafe Bunda Olivia."
"Kak Beby kan masih sekolah, kenapa kerja?"
Beby tersenyum simpul. "Beby lagi ada masalah keuangan, Mags. Nggak usah dibahas lah, nggak penting juga. Mending kita balik sekarang."
Maggie manggut-manggut saja menuruti Beby.
Di depan sana, Porsche hitam milik Rey sudah menunggu. Mereka berdua masuk ke jok penumpang.
"Kak Rey, Maggie mau di rumahnya Kak Beby dulu, ya?" tanya Maggie ketika mobil Rey sudah berhenti di depan rumah Beby.
Rey menoleh ke belakang. "Lo hobi banget sih ngerepotin orang. Pulang aja!" Rey keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICY SUGAR [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Kak Rey itu dingin kayak es. Terus manis juga kayak gula. Ya siapa sih yang gak bakalan suka?" -Beby. Aletta Beby Derandra, seorang gadis pindahan di SMA GALAKSI yang kedatangannya hampir menggemparkan seisi sekolah kare...