4. His Rude Mouth

28K 4.1K 443
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
























'Tuhan, kenapa kamar mandi ini menakutkan sekali. Aku harus cepat!'

Haechan tidak berhenti melihat ke seluruh penjuru kamar mandi. Kamar mandi berdesign gothic ini sudah cukup membuat Haechan merinding. Semua sudut rumah ini terlalu menakutkan untuknya

Selesai dengan semua urusannya, Haechan bergegas untuk mencuci tangannya di wastafel. Sedari tadi, dia tidak mendengar suara Jaemin di luar, kemana dia?

Saat tengah sibuk dengan sabun pencuci tangan, sebuah pintu di belakangnya tiba-tiba terbuka. Haechan tidak siap untuk mengangkat kepalanya, sekedar untuk melihat dari cermin pun dia tak sanggup. Dia berdoa dalam hati semoga orang yang berada di belakangnya kini bukan seorang pembunuh berantai yang tiba-tiba muncul di ruangan sempit dan menggorok lehernya membabi buta

"Hah?! Huang Renjun sialan! Beraninya dia mengurungku seperti itu" Okey, suara manusia, laki-laki, dan kasar. Haechan berbalik dan mendapati seorang pria tengah menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Pantas dia mengurungku. Hey, kau. Bersyukurlah, aku tidak suka darah berlemak sepertimu. Dan aku sedang tidak lapar, jadi kau tenang saja. Kau aman hari ini" Pria itu berjalan keluar dari kamar mandi dengan santai, meninggalkan Haechan yang tengah emosi saat mendengar kata 'lemak' terucap dari mulut pria itu

"Hey, maksud mu apa? Lemak? Kau bilang aku gendut? Baru bertemu sudah mengatai aku gendut, tolong yah, kau mengintipku dan mengejekku gendut? Tidak tau sopan santun!" Okey, Haechan memang sangat sensitif dengan lemak atau kasarnya dibilang gendut

"Siapa yang mengintipmu? Hey, aku tidak bilang kau gendut, manusia. Lagipula, di mataku, ehm— kau, yahh— seksi" Pemuda itu terkekeh setelah menatap Haechan menggoda dan dengan cepat menutup pintu kamar mandi

"Hey kau?!!!" Haechan berniat menyusul pemuda itu, naas, Haechan tidak tau kalau lantainya licin

Dan— Bruakkk. AWWWWW!!!























Renjun membawa nampan berisi teh hijau ke ruang tunggu Jaemin dan seorang temannya. Tapi, saat tiba di ruangan, yang tersisa hanya tas dan map besar di atas meja. Dua orang itu entah pergi kemana

Renjun dengan terburu menaruh nampan di atas meja, pergi keluar dari ruangan dengan panik. Saat melihat Mark keluar dari toilet, perasaannya semakin kacau

"Beraninya kau mengurungku Huang Renjun!" Kedua mata Mark menyiratkan kebencian yang ditanggapi acuh oleh Renjun

"Demi kebaikanmu. Dan kenapa kau bisa berada disini?" Seingat Renjun, semua pintu di ruangan Mark sudah ia kunci

"Kau bodoh. Bathtub ku berpintu kalau kau lupa" Mark terlihat terkekeh disana, sedangkan Renjun tak ambil pusing

Bruakkk. AWWWWW!!!
Mendengar teriakan itu, Renjun bergegas berlari. Sedangkan Mark hanya menoleh ke sumber suara dan tertawa terbahak

"Kau apakan dia Mark?" Mark mengangkat bahu sok tidak tau

"Entah. Aku hanya bilang kalau darahnya berlemak, lagipula aku sedang tidak lapar. Aku tidak berbuat apapun padanya, walaupun memang sih, dia sedikit manis" Renjun semakin membelalakan matanya, bagaimana mungkin Mark berkata demikian dengan santainya? Pemuda yang tumbuh di Barat ini benar-benar merepotkan, sama merepotkannya dengan adik kandungnya bahkan mungkin lebih

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang