14. You? Again?!

19.7K 3.1K 122
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠














Ini sudah hari keenam dimana Jaemin dan Haechan tinggal di rumah ini. Yah dengan adanya dapur mini yang dibuatkan Jeno, Jaemin maupun Haechan sama sekali tidak merasa terkekang walaupun tidak boleh keluar dari kamar. Waktu mereka untuk pergi ke kampus juga tidak terganggu sama sekali karena Jaemin diizinkan menggunakan mobil Jeno

Mengenai jam malam, mereka memutuskan untuk mengikuti peraturan Jeno. Bahkan Jungwoo malah ikut menutup cafe jam sembilan malam. Sebenarnya, buka cafe sampai larut malam itu memang sedikit menakutkan

Hari ini Haechan tidak ada kegiatan sama sekali, tidak ada kelas juga libur dari cafe. Sedangkan Jaemin pergi ke kampus tadi pagi karena ada rapat BEM dengan tentunya memakai mobil pinjaman dari Jeno. Jadi Haechan hanya bisa diam dikamar dengan memainkan game komputer yang juga disediakan oleh Jeno di kamar mereka. Namun, teman sekelasnya memberi tahu kalau kelompok mereka ada bimbingan mendadak. Haechan mau tidak mau harus mandi dan bersiap pergi ke kampus siang ini

"Tapi, bagaimana aku memberitahu Tuan Lee? Kan biasanya Jaemin yang mengirim pesan, aku juga tidak punya nomornya. Bagaimana ini?" Haechan sudah bersiap dengan ransel dan notebook nya, tapi dia tidak mungkin melanggar peraturan dari Tuan Lee. Bisa-bisa mereka diusir dari rumah ini

"Ah sudahlah, toh aku tidak akan mencuri apapun. Aku hanya akan pergi ke kampus" Dari awal Haechan mengira Jeno melarang mereka berdua keluar dari kamar karena takut ada barang yang hilang, secara semua barang di rumah ini tidak ternilai harganya

Haechan keluar dari kamar dengan mengendap-endap. Padahal, tidak ada orang lain karena Jeno dan Renjun sedang berada di kantor. Dan Chenle yang memang hanya menghabiskan kesibukannya di ruangan pribadinya. Untuk orang mesum itu, Haechan tak tau dan tak mau tau. Toh selama dia disini, mereka tidak bertemu sama sekali

Saat berada di tangga menuju lantai satu, Haechan mendengar sesuatu dari arah dapur yang memang terletak dekat dengan tangga. Haechan si manusia penasaran memilih mendekat ke arah datangnya suara aneh seperti suara seseorang tengah memakan sup daging dengan kuah kental

Selain penasaran, Haechan juga sedikit lapar. Mungkin dia boleh meminta sedikit makanannya

Dari belakang, Haechan dapat melihat punggung seseorang yang sedikit ia kenali. Iya, punggung pemuda mesum yang membuat dahinya benjol waktu itu. Haechan yang memang jahil ingin membuat perhitungan terhadap pemuda berkepala besar di depannya ini

Mengambil ancang-ancang, Haechan memukul kepala pemuda itu dengan keras. Dan setelahnya tertawa puas. Berbeda dengan Haechan yang tertawa bahagia, Mark yang merasa diganggu dengan cepat menoleh

Haechan membeku melihatnya. Seseorang tengah memakan kelinci yang masih berbulu dengan mata merah menyala yang siap menerkamnya. Jangan lupakan bau darah yang menguar dari atas meja makan dan sangat menusuk hidung itu. Pemuda mesum itu menyeringai melihat Haechan ketakutan sampai tidak kuat menopang tubuh dan jatuh terduduk

Mark menyeka bercak darah dipipi dan mulutnya lalu tertawa. Haechan yang masih dengan keterkejutannya tak menyadari bahwa matanya sudah mengeluarkan air dan jatuh dikedua pipinya

"Ka-kau—..."

"Kenapa? Kau takut? Ini lah kaumku, ini makanan utamaku, yah walaupun seharusnya makanan utamaku itu dirimu. Hahahaha" Mark berjalan mendekat pada Haechan, berjongkok dan mengusap kedua air mata Haechan dengan jari yang penuh akan darah segar

"Inilah alasan kenapa aku tidak memperbolehkan Jeno membawa manusia. Kalian pasti akan menggangguku!" Haechan tak sanggup untuk melarikan diri, menjawab perkataan Mark saja ia tak kuat. Lidahnya kelu, benaknya kembali memutar kenangan saat ia berusia empat tahun, saat pertama kali dia melihat mata merah penuh aura membunuh itu. Persis seperti mata Mark saat ini

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang