23. The Answer

16.7K 2.5K 112
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠


















"Ruth itu apa?"

Tak dipungkiri, Jeno kaget mendengar pertanyaan Jaemin. Dia memang ingin menjelaskan masalah ini pada Jaemin, tapi tidak sekarang. Jeno juga sudah menerima saran dari Juyeon mengenai Hyunjae yang akan menjelaskan perihal ruthnya pada Jaemin

"Na, ehm, yang ini cukup sulit untuk aku jelaskan. Tapi mungkin aku bisa jelaskan secara garis besarnya saja. Bagaimana?" Jaemin mengangguk semangat, pokoknya apapun jawaban Jeno, dia tidak peduli. Dia hanya ingin rasa penasarannya ini hilang

"Ruth itu, seperti masa kawin untuk hewan. Yah bisa dibilang seperti itu" Jaemin mengernyit, Jeno terlihat tidak yakin akan jawabannya sendiri

"Hah?"

"Begini, ada saatnya nafsu mulai menguasai tubuhku, jantung dan tubuhku sakit seakan dibakar hidup-hidup. Dan saat itu, aku harus mengurung diri, kalau tidak aku bisa di luar kendali" Jaemin bisa melihat dengan pasti kalau Jeno bercerita dengan tidak serius. Rasa penasarannya tidak akan hilang kalau seperti ini

"Okey, tapi maksud dari mengurung diri itu bagaimana?" Jeno menghela napas pelan

"Peti mati, kami berempat punya peti mati masing-masing. Dan itu selalu kami gunakan saat Ruth maupun heat untuk omega seperti Chenle. Walaupun sebenarnya ada cara lain selain mengurung diri" Jeno berpikir sejenak, haruskah ia menceritakan hal ini pada Jaemin?

"Cara apa?"

"Seseorang membantuku dengan bercinta" Jaemin menegang, dia tidak salah dengar kan?

"Jen—"

"Ya, kurasa bukan saat yang tepat untuk kau tau detailnya. Sekarang lebih baik kita tidur, ini sudah semakin larut" Jaemin masih membeku, Jeno terlihat tidak ingin menjelaskan lebih lanjut

"Na, ayo. Kau harus bangun pagi kan?" Jeno mendahului Jaemin berdiri dan berjalan menuju kamar mereka

"Apa aku boleh membantumu?" Jeno mematung mendengar perkataan Jaemin. Seperti kata Juyeon, Jaemin akan menawarkan diri untuk membantunya. Tapi dia tidak mau Jaeminnya terluka

"Bukan kau yang memutuskan 'Na. Kalau kau masih belum mengantuk, aku tidur duluan" Jaemin menatap punggung lebar Jeno yang menghilang seiring dengan tertutupnya pintu kamar mereka, entah kenapa dia merasa sedikit sakit melihat kepergian Jeno dan mendengar penuturan Jeno barusan

"Jadi maksudnya, aku tidak boleh membantunya?"































Haechan dibuat bingung, bukannya melihat Jaemin yang sibuk kesana kemari mengingat hari ini adalah H-1 acara halloween, Jaemin justru diam dengan wajah tertunduk memasang raut serius di kursinya. Mengabaikan berbagai macam keluhan yang setiap hari selalu ia dengar dari anak buahnya juga tugas yang menantinya

"Jaem, apa kau gugup? Kenapa kau menjadi diam seperti ini Na Jaemin? Acara besok akan sukses, aku jamin" Jaemin hanya melirik sekilas pada Haechan, dan kembali lagi menuju lamunannya

"Hey, ditinggal Jeno kurang dari seminggu saja kau sudah seperti ini. Ayolah 'Na, jangan diam terus. Anak buahmu membutuhkanmu tau!" Omelan Haechan sepertinya sedikit berhasil, buktinya Jaemin merubah posisi duduknya dan mulai menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Jeno sudah pulang tadi malam. Tapi sepertinya, Mark, Renjun dan juga Chenle belum pulang" Mata Haechan terbuka sempurna. Kalau tau Jeno pulang, mungkin dia pulang ke rumah saja malam tadi

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang