13. That Situation Again

20.1K 3.2K 289
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠










"Jangan pernah membawa orang lain ke rumah ini Jaemin! Apa kau tak mengerti?!" Jaemin menduduk, iya dia memang melupakan salah satu perjanjiannya dengan Jeno. Jeno tidak memperbolehkan Jaemin membawa siapapun ke rumah ini, bukan karena Jeno membenci hal ini tapi demi keselamatan mereka juga

"Iya maafkan aku Tu— ah Jeno. Jungwoo Hyung terus memaksa ku untuk diantar pulang. Dia penasaran dengan rumah ini, padahal aku sudah katakan aku tidak akan tinggal lama di rumah ini" Jeno berusaha keras menahan amarahnya. Sebenarnya bukan karena Jaemin membawa Lucas atau Jungwoo dia hanya kesal karena Jaemin baru pulang larut malam seperti ini dan perkataan terakhir Jaemin membuat Jeno kembali harus memutar otaknya

"Kau tidak ada mobil sendiri? Waktu itu kau pergi ke rumah ini naik mobil siapa?" Jeno mengalihkan topik pembicaraan membuat Jaemin dengan cepat menggeleng

"Tidak punya, waktu itu aku meminjam mobil Jungwoo Hyung, mobil yang barusan dikemudikan Lucas Hyung" Jeno mengangguk, dia lantas berjalan ke arah meja kerjanya dan membuka salah satu laci. Memilih satu diantara sekian banyaknya kunci dan melemparkannya pada Jaemin. Beruntung Jaemin sigap menangkap lemparan Jeno

"Pakai mobil ku. Jadi jangan pernah diantar jemput oleh siapapun lagi. Dan jangan pernah sekalipun memberikan tumpangan atau mengajak seseorang ke rumah ini. Terakhir, aku akan memberlakukan jam malam. Kau dan Haechan harus pulang sebelum jam 9 malam. Tidak boleh membantah!" Jaemin kaget. Masalahnya, pada jam 9 cafe masih dibuka, kalau dia dan Haechan pulang Jungwoo akan kerepotan

"Sebelumnya terimakasih, tapi aku tidak bisa menerima ini" Jaemin meletakkan kunci mobil yang tadi dilempar Jeno kepadanya di atas meja. "Mobil mu mahal, aku tak akan mampu membeli bensin atau jika terjadi sesuatu mungkin aku harus ganti rugi. Dan soal jam malam, bisa kah jam sepuluh malam saja? Cafe masih buka kalau jam sembilan" Jeno menatap heran, dia ingin marah tapi melihat wajah Jaemin yang semakin kusut mengurungkan niatnya

"Kenapa? Aku memilihkan mobil paling biasa saja untuk kau pakai dan aku akan berikan uang untuk membeli bensin. Dan aku tidak peduli kalau mobilku tidak baik-baik saja, asal kau selamat mau mobil itu terbakar pun aku tak peduli" Pipi Jaemin serasa terbakar mendengar Jeno berkata demikian, tapi raut datar di wajah Jeno membuat Jaemin merasa diberi harapan palsu

"Mobil paling biasa untukmu adalah mobil paling luar biasa untukku" Jaemin mencebik, ya, dia telah melihat koleksi mobil mewah Jeno tadi pagi. Dan dari semua itu, tidak ada satupun mobil yang pantas Jeno sebut sebagai mobil paling biasa saja

"Terus kau mau pakai apa? Kau tau rumah ku terpencil seperti ini. Halte bus terdekat juga memakan waktu setengah jam untuk berjalan kaki. Kau sanggup setiap hari seperti itu?" Sebenarnya Jaemin tidak mau sih, soalnya rumah sewanya dulu itu dekat dengan kampusnya. Dia tidak terbiasa tinggal di tempat terasing seperti ini

"Lagipula ada satu hal yang perlu kau ketahui Jaemin" Suara Jeno kian serius, Jaemin merinding dibuatnya

"Apa?"

"Kau tau, klan vampir lain selalu mengintai keluarga ku. Di jalanan sana mungkin ada dua atau tiga mobil yang diam memperhatikan rumah ini. Jika mereka melihatmu atau Haechan keluar masuk rumah ini, mungkin kalian akan menjadi target mereka. Dan—"

"Dan apa?!" Jaemin memotong perkataan Jeno dengan tangan sedikit gemetar.

"Dan kau berencana untuk mencari rumah sewa baru kan?" Jaemin mengangguk cepat, ingin segera mendengar lanjutan dari perkataan Jeno

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang