2. Fantasy about Him

35.3K 4.3K 379
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠










"Na, jangan asal menyimpulkan perasaanmu. Kau baru bertemu dengan nya barang satu jam, cinta tidak semudah itu tau!" Haechan memang bukan seseorang yang percaya akan cinta pada pandangan pertama, dia tidak pernah merasakan hal itu

"Aku yakin 'Chan, sampai saat ini dia terus ada dipikiranku. Hah~ aku merindukannya 'Chan, bagaimana ini?" Jaemin merengek sambil menidurkan kepalanya di meja cafeteria. Yah, seminggu telah berlalu dari waktu seminar itu, dan selama seminggu pula benak Jaemin hanya diisi oleh Lee Jeno, Presdir Lee Corporation yang tampan dan gagah itu

Benak Jaemin kembali berputar, saat dimana ia mengantarkan beberapa makanan ringan ke hadapan seorang Lee Jeno hari itu

"Permisi Tuan, aku membawakan cemilan untuk Tuan Lee" Jaemin berniat menyerahkan nampan itu pada sekretaris Huang, namun sekretaris itu tengah sibuk dengan telpon dan tidak mempedulikan Jaemin

"Ah, sebentar" Renjun terpaksa menoleh dan menjauhkan ponsel pintarnya sejenak, bermaksud agar obrolannya dengan Jaemin tak terdengar oleh orang di seberang telepon sana. "Ada apa Jaemin-ssi? Ah cemilan, bisakah kau antarkan langsung, maaf aku sedang sibuk disini" Renjun kembali melanjutkan obrolan telponnya dan berjalan menjauhi Jaemin yang kini termangu di depan pintu

Setelah hampir dua menit bergelut dengan pikirannya dan berusaha menormalkan detak jantungnya, Jaemin dengan cepat mengetuk pintu. Menunggu beberapa saat sampai terdengar deheman dari dalam ruangan

"Masuk Renjun, tak perlu basa-basi segala. Itu bukan dirimu" Mendengar itu Jaemin dengan segera membuka pintu, berjalan senormal mungkin sambil membawa nampan penuh makanan manis itu

"Ma-maaf Tuan, sekretaris anda sedang menelpon seseorang. Dia menyuruhku menyerahkan langsung cemilan ini" Jaemin bicara takut-takut. Lee Jeno tengah duduk sambil bersidekap dengan mata yang terpejam rapat

"Hmm, manis" Jaemin mengernyit, apakah makanan ini sebegitu harumnya sampai tercium oleh hidung bangir Jeno?

"I-ini me-memang makanan manis Tuan" Sesaat setelah Jaemin bicara demikian, mata Jeno terbuka. Dia menatap Jaemin lama, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Jaemin jadi bergerak gelisah, apa penampilannya begitu buruk sampai Jeno melihat dirinya sampai sebegitunya

"Aku tak suka makanan manis. Bawa lagi saja, sekretarisku akan menyiapkan makanan khusus untukku" Memang orang kaya, Jaemin mengangguk dan berniat pergi sebelum suara Jeno kembali menginterupsi

"Namamu, Na Jaemin kan?" Jaemin tersentak, mendengar namanya diucapkan Jeno membuat senyum Jaemin mau tak mau harus mengembang. Yup, sebelum Jaemin sadar kembali siapa orang yang tengah bicara dengannya ini

"I-iya Tuan" Jeno terlihat mengangguk, Jaemin simpulkan Jeno hanya berbasa-basi saja. Dia hendak berbalik sebelum suara Jeno kembali menghentikannya

"Aku suka baumu" Jeno berkata pelan, namun salahkan pendengaran Jaemin yang tajam, dia masih bisa mendengar perkataan ambigu itu

"A-apa Tuan? Kau bicara sesuatu?"

"Ah tidak, aku suka wangi parfummu. Itu saja, silakan kembali, panitia seharusnya tengah sibuk kan?" Jeno tersenyum sampai kedua matanya membentuk bulan sabit terbalik, dan itu pertama kalinya Jaemin melihat Jeno tersenyum. Saat pertama turun dari mobil sampai berada di atas panggung, Jeno sama sekali tidak pernah tersenyum, dan hal ini sudah mampu membuat jantung Jaemin kembali bergemuruh. Berdoa saja semoga Jeno tidak mendengar detak jantungnya

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang