*Author POV*
Mendengar suara itu Lisa berbalik dan memasang wajah dingin nya kembali, terlihat lengan pria itu mengepal kuat. Lisa hanya mengangkat 1 alis nya dan menatap remeh.
"Apa yang kau lakukan pada adik ku?!" Marah orang itu, Lisa hanya menghela nafas.
"Yaa.... Coba saja kau pikirkan.... Dimana seorang jalang mengatai orang lain jalang..... Lebih parah nya orang itu menjadi jalang karena Kaka nya yang tidak berguna haha." Ucap Lisa tertawa sinis dan terlihat wajah pria itu merah padam seakan mau meledak.
Pria itu pun berlari ke arah Lisa dan mencoba untuk memberi tonjokan, namun dengan mudah Lisa menahan tinjunya dan membanting pria itu ke tanah, Lisa pun berjongkok dan menatap nanar pria itu.
"Park Jimin..... Haha sangat menyedihkan mengetahui semua fans mu tidak tahu tentang busuk nya diri mu.... Memperkosa adik mu sendiri dan menyuruh nya menjual harga dirinya, ckckck lalu dengan enaknya kau memakai uang itu untuk dirimu sendiri, dasar sampah...." Ucap Lisa berat man sinis, ia pun berdiri lalu menaiki bis yang sudah datang.
*Chaeyoung POV*
Aku hanya terdiam seraya melihat jalanan, rasanya sulit dipercaya bahwa diriku mencium Lalisa. Aku pasrah bila besok ia menjauh dariku dan menganggap ku gadis gila.
Namun terukir enyum di wajah ku mengingat betapa baik nya ia menolong ku, bila tidak ada Lisa bisa habis lah aku. Dan aku mengingat 1 kata².
"Jangan ganggu teman ku." Kata itu sungguh membuat ku senang, secara tidak langsung ia menganggap ku sebagai teman nya, astaga aku ini kenapa....
Setibanya aku dirumah, langsung kurebahkan tubuh ku di sofa, menatap langit² dan melamun.
"Mengapa Lisa dianggap tidak berhati? Apa yang salah? Mereka harus tahu bahwa Lisa adalah orang paling baik yang pernah ada!" Gumam ku, aku pun menelpon Jennie dan menyuruh nya untuk ke apartemen ku.
~20 menit kemudian~
Terdengar suara bel pintu berbunyi dan itu pertanda Jennie dan Jisoo sudah tiba. Aku pun membukakan pintu untuk mereka dan mereka pun masuk dan duduk di sofa ruang tengah.
"Wahhh Chaeng, mewah sekali! Pasti kau nyaman disini." Ucap Jennie melihat sekeliling apart ku.
"Ini ayah ku yang membelinya, jadi aku hanya tinggal pakai saja." Ucap ku seraya memberi mereka jus jeruk, aku pun duduk di sebrang mereka dan membuka pembicaraan.
"Kalian tahu? Tadi aku mencium pipi Lisa." Ucap ku seraya menunduk.
"APA?!" Teriak Jisoo dan Jennie berbarengan. Wajah ku pun memerah dan terus menunduk.
"Bagaimana bisa?!" Tanya Jisoo.
Aku pun menceritakan dari awal sampai akhir, terlihat mereka tidak percaya dengan cerita ku.
"Kau serius?" Tanya Jennie, aku pun menunduk dan memperlihatkan bekas tamparan Yui. Terlihat mereka terkejut dan Jennie memegang pipi ku.
"Aigoo, sini biar aku obati, dimana P3K?" Tanya Jennie dan aku pun menunjukkan tempat P3K itu.
Jennie pun dengan teliti mengobati luka ku, aku pun memiliki ide untuk kembali ke caffe kemarin.
"Ehh kita ke caffe yang kemarin yuk, kue nya enak tau." Ucap ku lalu mereka membalas dengan anggukan.
"Baiklah kami tunggu di mobil, kau ganti lah baju mu." Ucap Jisoo lalu mereka pergi untuk menunggu di mobil.
~skip caffe~
Kami pun duduk di meja tempat dimana kemarin kami duduki bersama, dan pelayan pun menghampiri kami dan mencatat semua pesanan kami.
"Kalau boleh tau, mengapa Lisa bisa di cap ratu es tak berhati? Perasaan dia baik kok." Ucap ku seraya menopang dagu dan melihat keluar kaca.
"Hah.... Memang aku harus berkata jujur." Ucap Jisoo yang membuat ku bingung dan menatap nya.
"Jadi begini...."
TBC~~
Hayooo kegantung kan wkwkwk, kenapa ya Lisa bisa di cap seperti itu, kita liat di chap selanjutnya hehehe
Vote ✨
Komen💌See yaa~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere ✔
RandomLalisa Manoban seorang gadis dingin dan cuek yang merupakan gadis yang bersekolah di Universitas Of Seoul. Dibalik wajah dingin nya, ia merupakan orang yang perhatian nan perasa. Park Chaeyoung seorang gadis pindahan Australia yang memulai hidup ba...