*Lisa POV*
Aku membuka mataku, terlihat semuanya berwarna putih.
"Apakah aku di surga?? Aigoo aku belum sempat mengatakan selamat tinggal pada Chaeyoung dan yang lain." Ucap ku, dari kejauhan aku melihat 2 sosok yang berjalan mendekat.
"Eomma? Appa?!" Teriak ku, aku pun langsung berlari ke arah mereka dan memeluk mereka erat.
"Astaga anak eomma sudah besar ya hehe." Ucapan nya yang lembut sangat berarti untuk ku, dan kulihat appa tersenyum untukku, senyuman yang sangat berarti untuk ku.
"Anak appa sekarang sudah hebat ya, beberapa kali menolong orang² tanpa melihat ia siapa." Ucap appa lembut.
"Aku merindukan kalian." Rintih ku seraya mempeerat pelukan ku.
"Kami juga, tapi kami yakin bahwa teman² mu sangat membutuhkan mu, dan dilihat lihat..... Wanita itu sangat sayang padamu." Ucap eomma yang tiba² terlihat Chaeyoung yang tidur di sebelah kasur ku.
"Aigoo, aku kenapa bisa di rumah sakit?" Tanya ku bingung, aku sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi.
"Hah..... Kau menolong gadis itu di gudang kampus, yahh aku tahu didalam hati kecil mu kau sangat mencintai dia, maka kejarlah dia." Ucap appa memegang bahu ku, kini aku melihat kedua orang tua ku semakin lama semakin menghilang.
*Chaeyoung POV*
"Ughh...."
Terdengar Lisa mulai merintih, ku lihat wajah nya. Matanya mulai terbuka sedikit demi sedikit.
"Lisa-yaa!" Ucap ku, segera aku memencet tombol bel untuk memanggil perawat.
~skip~
Terlihat dokter keluar dan aku pun langsung berlari ke arah dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan teman saya dok?" Tanya ku menatap dokter itu penuh harap.
"Teman anda sudah sadar hanya butuh waktu pemulihan saja." Ucap dokter tersebut.
"Apakah saya boleh masuk??" Tanya ku, dokter itu pun mengangguk.
"Baiklah kalau begitu saya duluan." Ucap dokter itu, dan aku pun langsung berlari ke arah Lisa dan memeluknya.
"Lisa-ya~~" ucap ku lirih, air mata lolos dari mata ku.
"Haii... Maaf membuat mu khawatir, terimakasih masih menemani ku disini." Ucap Lisa membalas pelukan ku, kurasakan tangan nya mengusap kepala ku.
"Oiya, aku sudah berapa hari disini?" Tanya nya yang masih mengusap usap kepala ku.
"3 hari." Ucap ku.
"Astaga 3 hari, maaf ya merepotkan mu, kau sudah makan?" Tanya Lisa pada ku.
"Eumm ya aku sudah makan, Jennie dan Jisoo selalu membawakan makanan dan baju ganti untuk ku." Ucap ku tersenyum.
Kini tangan Lisa berpindah ke pipi ku, kulihat wajah nya kian mendekat. Paham dengan keadaan aku pun memejamkan mata ku dan....
'chup...'
Bibir lembut itu kembali mendarat di bibir ini, yang berawal hanya tempelan biasa lama kelamaan berubah menjadi lumatan.
Lidah Lisa mencoba memasuki mulut ku, aku pun memberikan akses lebih padanya. Lidah kami beradu satu sama lain.
"Ughh Lisa...." Nafas ku sudah tak kuat untuk lebih lama lagi, ku pukul bahu Lisa pelan, kami pun melepas kan tautan ini.
Lisa menatap ku lembut dan memegang kedua tangan ku.
"Rosie-ah..... Jadilah pacar ku!" Ucap nya tegas, terlihat mata polos nya menyorotkan banyak ketulusan.
"Nee..... Aku mau." Angguk ku, aku pun tersenyum lebar dan memeluk Lisa erat.
"Aa-aww sakit Rosiee..." Ucap Lisa, aku pun melonggarkan pelukan ku.
"Ahh maaf.... Apakah sangat sakit?" Tanya ku padanya, ia hanya tersenyum dan menggeleng.
"Tidak sakit, karena aku sudah melihat dirimu, rasa sakit ini berkurang saat aku melihat mu." Ucap Lisa tersenyum manis, kini ku yakin untuk kesekian kalinya bahwa wajah ku sudah sangat amat merah. Lisa lagi² terkekeh dan memainkan pipi ku.
"Aigoo.... Lucunya pacar ku ini." Ucap Lisa memeluk tubuh ku, kini aku terbenam dalam pelukan nya, menikmati waktu bersama hingga...
"HAII EPRIBADI." Teriak seseorang yang membuat kami berdua kaget dan melepaskan pelukan kami.
"Ehh? Hahaha udah gausah malu² kami udah liat semuanya haha." Ucap gadis tembem bernama Jennie.
"Sudahlah ini kami ada makanan, cepat makan!" Ucap Jisoo memberikan sebungkus penuh makanan pada kami.
Aku pun membantu Lisa untuk bersender di penyangga atas ranjang, kami pun mulai memakan makanan yang sudah di bawakan Jennie dan Jisoo.
Setelah selesai makan pun, Jennie membuang sampah nya ke tempatnya.
"Aaaaciee udah resmi nih." Ledek Jisoo pada ku, aku hanya menunduk dan menyembunyikan wajah merah ku. Namun tiba² tangan ku merasa hangat, ya.... Hangat genggaman Lisa.
"Sudahlah jangan begitu hehehe, kasian Rosie wajahnya merah hahaha." Ucap Lisa, namun ia juga ikut tertawa, seakan akan ia juga ikut meledek ku.
"Ishhh udah ihh, aku malu!" Amuk ku pelan, kini mereka hanya tertawa melihat ku.
"Finally I found my Hero." -Chaeyoung
"Finally I found my Angel." -Lalisa
TBC
Wiii dobel up nih wkwkwk, sorry ya kalau ceritanya ga bisa terlalu panjang hehehe, ini udah di coba tapi ya gitu wkwkwkk
Kalau di paksa malah nanti habis ide xixixi
Vote✨
Komen💌See yaaa~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere ✔
RandomLalisa Manoban seorang gadis dingin dan cuek yang merupakan gadis yang bersekolah di Universitas Of Seoul. Dibalik wajah dingin nya, ia merupakan orang yang perhatian nan perasa. Park Chaeyoung seorang gadis pindahan Australia yang memulai hidup ba...