*Lisa POV*
Tidak tega mengatakan hal seperti itu pada Chaeyoung, tapi sudah lah..... Inilah aku, sangat sulit menerima orang baru dalam hidup ku.
Aku pun menunggu di halte dan menuju tempat ku bekerja sampingan, di sebuah caffe yang tidak terlalu jauh dari kampus ku. Duduk termenung di bus sambil mendengarkan lagu.
Berkali kali helaan nafas keluar dari mulut ku.
"Eomma, Appa..... Aku merindukan kalian." Batin ku seraya menghapus bulir² air mata ku. Akhirnya pun sampai lah aku di caffe tempat ku bekerja, memasuki ruang ganti dan memasang masker serta topi.
Untuk apa? Untuk menutup identitas ku, karena banyaknya siswa kampus yang mampir kesini.
Dari meja kasir aku melihat 3 orang memasuki caffe. Aku melihat 1 orang yang memakai hoodie milik ku. Ya dia park chaeyoung.
~flashback~
Di kantin aku melihat seseorang menabrak chaeyoung dan berlari begitu saja, aku pun menghampiri pria tersebut dan bertanya.
"Apakah kau melakukan kesalahan?" Tanya ku dingin, spontan pria itu terkejut mendengar ku.
"Ehh? Lisa Sunbae? A-ada apa?" Tanya nya dengan wajah takut nya, cihh mental ayam.
"Tunggu lah disini." Ucap ku, aku pun pergi ke kelas untuk mengambil Hoodie ku, sudah kebiasaan untuk membawa baju ganti ke kampus.
Aku pun kembali dan memberikan Hoodie ku ke pria tadi. Dengan tatapan dingin ku sodorkan Hoodie ku.
"Kasih ini ke orang itu." Ucap ku sambil melirik Chaeyoung, dengan gemetar pria itu langsung berjalan ke meja Chaeyoung dan aku pun pergi ke taman belakang untuk bersantai dan mendengarkan musik.
"Ahh minuman nya tumpah tadi." Ucap ku yang mengingat minumannya tumpah sia².
Aku pun kembali ke kantin dan membeli jus jeruk untuknya, ku letakan jus itu dan menaruh surat di bawah nya. Aku pun menghela nafas.
"Menjadi baik tidak harus di umbar kan?" Kata ku pelan, aku pun kembali ke taman dan melanjutkan aktivitas ku sampai bel tiba.
~flashback end~
Aku pun menghampiri meja mereka dan melayani mereka dengan baik dan ramah, 360° berbeda dari diriku yang di kampus. Setelah selesai mencatat pesanan mereka, aku pun ke dapur dan memberikan catatan pesanan nya, dari kejauhan aku melihat Chaeyoung dengan senyum manis nya, senyum tipis pun tak sengaja terukir. Sadar dengan tingkah bodoh ku, aku pun menggeleng dan membawa pesanan mereka.
Melihat mereka selesai dengan makan² nya dan pergi pulang, aku pun membersihkan piring² kotornya dan melayani pelanggan yang lain.
~20.00~
Tak terasa caffe sudah tutup. Aku dan karyawan lain pun bersiap siap pulang hingga Bos caffe memanggil ku keruangan nya.
Setelah masuk ke ruangan nya, aku pun membungkuk sopan.
"Ada apa memanggil ku kesini?" Tanya ku sopan. Beliau pun hanya tersenyum ramah dan mengeluarkan amplop coklat.
"Semenjak kau bergabung di caffe milik ku, kondisi caffe jadi lebih ramai dan pendapat kita jadi meningkatkan, ini hasil kerja keras mu, tetap semangat ya." Ucap Beliau dan memberikan amplop coklat kepada ku.
"Nee... Terimakasih, kalau begitu aku duluan." Ucap ku sopan. Aku pun keluar dari ruangan nya dan berjalan pulang ke apart ku. Di perjalanan pulang aku melihat anak kucing yang mengeong kelaparan, aku pun duduk di samping nya dan memberikan roti milik ku untuk nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere ✔
RawakLalisa Manoban seorang gadis dingin dan cuek yang merupakan gadis yang bersekolah di Universitas Of Seoul. Dibalik wajah dingin nya, ia merupakan orang yang perhatian nan perasa. Park Chaeyoung seorang gadis pindahan Australia yang memulai hidup ba...