~still flashback~
Seiring berjalanan nya waktu, Lisa dan Bambam tumbuh bersama dan dimana Lisa mulai suka memanggil bambam dengan kata "Hyung."
Bambam yang 5 tahun lebih tua dari Lisa, kini sudah memasuki semester akhir nya, Dan Lisa juga sedang fokus dengan ujian penerimaan murid baru nya.
"Lalice! Bambam!" Panggil ayah Lisa, dan kedua anak itu pun keluar dari kamar nya dan duduk di sebrang sangat ayah dan Ibu.
"Ada apa Appa?" Tanya Lisa pada ayahnya, beliau hanya menghela nafasnya pelan.
"Jadi appa dan eomma besok ingin pergi ke Thailand untuk mengatur bisnis disana, kemungkinan 2 tahun kami disana." Ucap sang Ayah dan menatap 2 anaknya yang menatap dirinya bingung.
"Emm.... Bagaimana dengan perusahaan appa??" Kini bambam bersuara dan sang ayah hanya tersenyum tipis.
"Kamu sudah bisa mengatur nya untuk appa, jadi tolong ya." Ucap sang Ayah, bambam pun hanya mengangguk.
~skip~
Terdengar suara telepon rumah yang berdering, Lisa yang baru selesai mandi pun langsung mengangkat ganggang telepon itu.
"Keluarga Manoban disini, ada apa?" Tanya Lisa sopan.
"Ekhem saya selalu tangan kanan TN dan NY manoban ingin menyatakan bahwa Tuan dan nyonya manoban mengalami kecelakaan hingga nyawa nya terenggut." Ucap orang di sebrang telepon, perkataan itu berhasil membuat Lisa mati kutu ditempat.
~flashback off~
"Dan semenjak saat itu aku dan bambam hyung terpisah karena tidak sanggup membayar rumah appa." Ucap Lisa menunduk di akhir kalimat nya, Chaeyoung merasa iba pada Lisa. Kini Chaeyoung memeluk Lisa erat dan mengusap kepalanya lembut.
"Sudah.... Sudah, setidaknya kamu sudah berhasil bertahan sampai sekarang, aku tahu kamu itu kuat." Ucap Chaeyoung lembut dan mengusap kepala Lisa.
Lisa hanya mengangguk lemah dan menatap Chaeyoung sayu.
"Jangan tinggalkan aku...." Ucap Lisa dengan tatapan kosong, Chaeyoung kini mencium bibir Lisa dan melumat nya lembut, Lisa hanya diam membiarkan Chaeyoung. Kini tautan mereka terlepas.
"Sudah jangan khawatir, aku yakin kita bisa menikah." Ucap Chaeyoung lembut dan tersenyum manis pada Lisa.
~skip~
*Lisa POV*
Semenjak hari itu, hubungan ku dengan Chaeyoung semakin erat, lebih tepatnya aku selalu menempel dengan Chaeyoung. Kemana pun Chaeyoung pergi aku harus selalu ikut di samping nya.
Hingga tak terasa bahwa hari sarjana kami sudah tiba, aku juga telah resmi menggantikan posisi Bambam Hyung.
Dalam acara sarjana, aku melihat 2 orang yang datang menghampiri ku dan Chaeyoung, orang itu sangat aku kenal. Ya! Mereka adalah Jennie dan Jisoo.
Jisoo terlihat lebih gentle dari sebelumnya, mereka membawa boneka dan buket bunga.
"Hai! Apa kabar? Selamat atas kelulusan kalian!!" Ucap Jisoo pada kami, aku pun tersenyum dan mengangguk.
"Ya, kami baik baik saja haha, kalau kalian? Sudah menikah hum?" Ucap ku menggoda mereka, dan terlihat wajah Jennie merah padam dan Jennie hanya menggeleng.
"Kami belum menikah, kami akan menunggu kalian mendapatkan gelar kalian haha, kemungkinan 2 bulan lagi sih." Ucap Jisoo terkekeh.
Selesai dari acara kampus, aku Chaeyoung dan Jensoo memutuskan ke caffe tempat dulu aku bekerja, sekarang caffe ini sudah menjadi milikku. Emm tepatnya aku membantu mereka agar tidak bangkrut saat itu.
Ketika aku membuka pintu caffe, semua pelayan langsung menyambut ku sopan.
"Selamat datang Ny. Lisa, silahkan duduk." Ucap salah satu teman kerja ku dulu, aku hanya menggeleng dan menatap semua karyawan.
"Heii aku ini masih teman kalian, jadi panggil saja seperti dulu kalian memanggil ku!" Ucap ku, kini aku pun duduk di tempat biasa aku dan 3 perempuan ini duduk.
Dimana aku masih menutup identitas ku dan juga emm..... Aku diam² mencatat makanan kesukaan Chaeyoung.
"LISA-YAA!"
HUGHH!
TBC~~
Huhuu sorry kemarin bolongg, soalnya author sibuk ngisi tugas kosong hehe, dan untung nya sekarang author udah bebas dari ujian² dajjal wkwkwk.
Vote ✨
Komen 📧See yaaaa~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere ✔
RandomLalisa Manoban seorang gadis dingin dan cuek yang merupakan gadis yang bersekolah di Universitas Of Seoul. Dibalik wajah dingin nya, ia merupakan orang yang perhatian nan perasa. Park Chaeyoung seorang gadis pindahan Australia yang memulai hidup ba...