Lalisa Manoban seorang gadis dingin dan cuek yang merupakan gadis yang bersekolah di Universitas Of Seoul. Dibalik wajah dingin nya, ia merupakan orang yang perhatian nan perasa.
Park Chaeyoung seorang gadis pindahan Australia yang memulai hidup ba...
Selesai pelajaran aku segera merapikan semua perlengkapan ku ke dalam tas, ketika semua beres aku pun memasang earphone ke kuping ku lagi, berjalan menuju pintu.
"Lisa-ya!" Teriak Chaeyoung dan menarik tangan ku, sedikit tersentak namun hanya ku tatap wajahnya dingin.
"Why?" Tanya ku singkat. Terlihat dia menunduk dan menatap ku.
"Boleh kah kita berteman?" Pertanyaan sunggu membuat ku kaget, namun tidak mudah berbaur dengan orang baru, akhirnya aku hanya menghela nafas dan melepaskan genggaman nya.
"Jangan membuang waktu ku." Ucap Ku seadanya dan kembali berjalan ke luar kampus.
*Chaeyoung POV*
Mendengar kata² nya membuat seketika diriku tersambar petir, apakah memang sesulit itu untuk berteman dengan seorang Lalisa? Jennie dan Jisoo pun menghampiri ku.
"Hadeh, sudah kami bilang Lisa memang tidak mudah bergaul, dari dulu setiap siswa yang ingin berteman dengan nya hanya akan mendapat kan tatapan dingin darinya." Ucap Jennie memegang bahu ku. Jisoo pun ikut memegang bahu ku dan berkata.
"Sudah lah, tidak usah dipaksakan untuk dekat dengan nya, kalau begitu ayo kita ke caffe langganan ku." Ajak Jisoo dan kami pun pergi menuju caffe langganan Jisoo.
Di parkiran diriku mengingat sesuatu.
"Eumm kita pergi naik apa? Aku nanti di jemput sama supir." Ucap ku. Jennie dan Jisoo pun terkekeh.
"Kirim pesan saja ke supir mu, Jisoo membawa mobil, kami akan mengantar kan kau pulang." Ucap Jennie, Aku pun mengangguk dan memeberi pesan ke paman dan kami pun menaiki mobil Jisoo dan berangkat ke Caffe.
Di perjalanan kami hanya terdiam hingga aku mengeluarkan suara.
"Eumm kalau boleh tau apakah kalian selalu ke kampus berdua?" Tanya ku asal. Jisoo pun terkekeh.
"Hahaha ya kami setiap hari pergi dan pulang bersama." Jawab Jisoo dengan tawa renyah nya.
"Apakah kalian saudara?" Tanya ku lagi. Kini Jisoo dan Jennie saling menatap dan bingung sendiri. Aku pun juga bingung dengan tatapan mereka.
"Eum.. i-itu emm....." Ucap Jisoo gugup.
"Ehh itu sudah sampai, ayo siap²!" Ucap Jennie membuat otak ku teralihkan dari topik. Kami pun turun dari mobil dan memasuki caffe tersebut.
~skip~
*Author POV*
Mereka pun duduk di meja pojok dan pelayan pun menghampiri mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi, pesanan nya apa?" Tanya pelayan itu ramah. Terlihat 3 gadis itu memilih makanan di menu.
"Pesan Choco Milkshake 2 dan spaghetti large 1, kau apa chaeng?" Tanya Jisoo menatap Chaeng.
"Eumm aku Orange Juice saja dan small lava cake." Ucap Chaeng ramah pada sang pelayan, selesai mencatat semua pesanan ia pun kembali ke dapur untuk menyerahkan pesanan tersebut.
Meja Jisoo dkk terlihat sedang membicaraka sesuatu. Lebih tepatnya Jennie lah yang memulai percakapan.
"Apakah kalian merasa kalau pelayan tadi mirip dengan Lisa?" Ucap Jennie dengan suara kecil. Jisoo dan Chaeyoung pun hanya menggeleng.
"Tidak mungkin Lisa! Suara nya saja berbeda dan juga mana mungkin seorang Lisa yang dingin bekerja sebagai pelayan yang harus banyak bicara." Sangkal Chaeyoung.
"Tapi kan bisa saja dia merubah suara nya." Balas Jennie, dan akhirnya Chaeyoung dan Jennie berdebat. Jisoo pun hanya menghela nafas.
"Sudahlah, lagian manusia pasti memiliki wajah yang mirip satu sama lain, mungkin ia memakai masker makanya terlihat seperti Lisa." Ucap Jisoo.
"Kalau gitu, kita suruh dia buka masker saja!" Ucap Jennie asal yang berhasil membuat Jisoo mencubit pipinya.
"Hei itu formalitas mereka sebagai pelayan dan juga agar menjaga ke higenisan makanan pelanggan." Ucap Jisoo kesal. Jennie pun mem pout kan bibirnya
"Yaudah iya maaf." Ucap Jennie cemberut. Tak lama pun pesanan datang.
"Permisi, ini semua pesanan nya sudah lengkap ya kalau begitu saya permisi." Ucap pelayan itu ramah dan meninggalkan meja Jisoo dkk.
"Tuh kan nada nya beda banget sama Lisa!" Ucap Chaeyoung lalu melahap kue nya. Jennie yang masih cemberut pun hanya mengangguk.
"Adeh, yaudah maafin aku ya udah nyubit tadi, mana sini..." Jisoo pun mengusap pipi gembul Jennie dengan lembut, mambuat Chaeyoung merasa curiga dengan keduanya.
"Ekhem, sekarang aku jadi nyamuk nih?" Tanya Chaeyoung dengan wajah sedikit kesal nya.
Jisoo yang menyadari kelakuan nya cepat² menjauhkan tangan nya dari wajah Jennie. Rona merah nampak terlihat di 2 wajah gadis itu. Chaeyoung pun hanya terkekeh.
"Hayoo ada apa diantara kalian??" Ucap Chaeyoung menggoda. Ucapan Chaeyoung membuat Jennie dan Jisoo semakin salah tingkah.
"A-anu... Ka-kami se-se-sebenernya.... Eumm kami ber-ber-berpacaran." Ucap Jisoo gugup dan terlihat Jennie menundukan kepalanya, terlihat Chaeyounh sedikit kaget namun ia bisa memaklumi nya.
"Haha sudah tidak apa, aku paham kok lagi pula di Australia juga banyak orang² seperti kalian, tenang lah aku tetap teman kalian." Ucap Chaeyoung dengan senyum manis nya.
Terlihat Jennie dan Jisoo membulat kan matanya tanda tidak percaya.
"Emm benarkah? Wahh terimakasih." Ucap Jennie lega. Jisoo pun hanya menghela nafas lega.
"Eumm apakah ini wajar di kampus?" Tanya Chaeyoung. Jenni dan Jisoo hanya tertawa kecil.
"Ya.... Banyak yang seperti kami, bahkan para dosen pun begitu" ucap Jisoo santai, mereka pun melanjutkan makan dan mengobrol, hingga waktu menunjukan jam 19.00
"Wahh sudah sangat malam, ayo kita pulang." Seru Jisoo yang berdiri dari duduk nya yang diikuti Jennie dan Chaeyoung. Mereka pun membayar tagihan nya dan menaiki mobil Jisoo.
~diperjalanan~
Terdengar nyanyian 3 gadis di mobil itu, hingga Chaeyoung menanyakan sesuatu.
"Eumm apakah kalian tahu ini Hoodie milik siapa? Atau mungkin kalian pernah melihat siswa kampus memakai ini?" Tanya Chaeyoung. Jennie dan Jisoo hanya menggeleng.
"Kebanyakan siswa memakai Hoodie ke kampus, jadi mustahil kami tahu siapa milik Hoodie itu." Ucap Jisoo yang fokus menyetir.
Sesampai nya di depan apart Chaeyoung, mereka pun berpamitan untuk pulang.
"Terimakasih tumpangan nya ya! Sampai jumpa, selamat malam!" Ucap Chaeyoung dan di balas senyuman Jennie.
"Nee.... Selamat malam Chaeng." Ucap Jennie yang menutup kacanya dan mobil itu pun perlahan menjauh dari pandangan Chaeyoung.
Chaeyoung pun memasuki kamar apart nya dan membantinh tubuh nya di atas kasur melihat langit² kamar.
"Semua ini aneh..... Aku seperti hidup di dunia drama, hah..... Tapi ini tidak buruk, aku menikmati nya." Gumam Chaeyoung yang perlahan mulai mengantuk dan tertidur.
TBC~
Wuhh gile 1 tahun ga nulis rasanya banyak banget ide buat di bikin cerita, keliatan nya sih sepi nih wkwkwk. Yaudah lah, tetep semangat ya guys menjalani puasa!