Seokjin mengakui kesalahan yang ia perbuat, Seokjin tau jika dirinya tak pantas dimaafkan, tapi ia hanya berharap maafnya diterima, hanya itu, ia hanya ingin permintaan maaf yang selalu ia ucapkan pada sahabatnya, Min Yoongi, bisa diterima. Tidak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
18.00 KST
Byung Hun masuk ruangan ICU itu perlahan, wajah sang anak bisa ia lihat dengan baik, mulutnya sedikit terbuka karena selang intubasi yang masuk di sana, kepalanya dibebat dengan perban setelah melakukan operasi kemarin
Sepertinya mereka sudah menginjinkan orang orang menemui Jin, dan tentu dengan ketentuan tertentu
Hanya boleh satu orang yang masuk, dan dengan syarat tertentu yang sebelumnya sudah di beritahu dokter
Byung Hun tersenyum miris melihat wajah Jin, hatinya sakit membayangkan betapa menderitanya anak semata wayangnya kini
Tangan Byung Hun mengelus punggung tangan Jin tanpa mengganggu infus disana
"Yah anak nakal, Abeoji menunggumu, kau merindukanku kan" gumamnya
Pandangan Byung Hun tak jauh dari wajah damai itu, ia sangat merindukan anak ini, anak yang selalu menjadi alasannya bertahan sampai saat ini untuk melalui segala hal yang menimpa dirinya
"Kau alasan abeoji mampu menghadapi segalanya, jadi gunakanlah kami- gunakanlah kami sebagai alasanmu bertahan"
"Anak abeoji kuat, kau bahkan lebih kuat dari abeoji"
Air mata itu lolos, bicara tanpa respon menyadarkan Byung Hun jika kecil harapan untuk Jin bertahan, sulit dibayangkan jika dia benar benar akan kehilangan anak satu satunya, yang menjadi pelengkap hidup dia dan istrinya
Byung Hun terdiam, hanya menatap wajah Jin tanpa beralih, dengan air mata yang selalu saja lolos tanpa isakan, sehingga tangannya sibuk mengusap air mata itu
Tak ada yang ingin ia lakukan selain melihat wajah sang anak dari dekat, meski terlihat sangat menyakitkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
19.00 KST
Yoongi masuk apartemen mengikuti sang ibu yang sudah masuk lebih dulu
Apartemen yang tidak kecil namun juga tidak terlalu besar menguasai pandangan Yoongi
"Bukankah ini jauh lebih nyaman dari rumah besar appamu itu" sang ibu menatap Yoongi yang masih melihat sekeliling