Seokjin mengakui kesalahan yang ia perbuat, Seokjin tau jika dirinya tak pantas dimaafkan, tapi ia hanya berharap maafnya diterima, hanya itu, ia hanya ingin permintaan maaf yang selalu ia ucapkan pada sahabatnya, Min Yoongi, bisa diterima. Tidak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
09.00 KST
"kupikir kondisinya tidak separah ini, biasanya sangat kecil kemungkinan terjadinya tumor akibat cedera otak, tapi ini terjadi pada Jin"
"Apa dia menyembunyikan sakitnya selama ini? sudah masuk stadium 3 dan kita baru mengetahuinya, stadium 3 itu sudah termasuk ganas dan sudah tergolong kanker"
Hyun Joo terisak, menunduk sambil menutup matanya dengan kedua tangan, dengan punggung bergetar hebat, isakannya semakin menjadi ketika mengingat pembicaraannya dengan dokter Park malam tadi
dia masih disana, ditempat yang sama, ruangan sang anak yang tidak mungkin ia tinggalkan
"k-kenapa Eomma menangis?" suara serak itu menyadarkannya, dengan segera ia hapus air matanya cepat, berhenti menangis sebisa mungkin lalu menghampiri Jin yang kebingungan ketika bangun tidur
"Kau sudah bangun sayang" Hyun Joo mencoba tersenyum
Jin masih terkejut dengan apa yang ia lihat, terbangun di pagi hari karena isak tangis ibunya tentu sangat mengejutkan
"bagaimana tidurmu, kau sangat pulas jika ku lihat" Hyun Joo mencoba mengalihkan pikiran Jin yang berkelana
"ya, aku tidur dengan nyenyak, eomma" jawabnya "Eomma jawab aku, kenapa kau meangis?" lanjut Jin tidak bisa untuk tenang barang sebentar
"siapa yang menangis, tidak ada yang menangis" tentu saja itu adalah jawaban konyol yang seharusnya tidak di ucapkan Hyun Joo, Jin pun hanya menghela nafas mendengarnya
"Eomma, tolong katakan, siapa yang membuatmu menangis, akan aku buat pelajaran pada orang itu" sergah Jin membuat Hyun Joo tersenyum hangat dengan elusan lembut di kepala Jin
"tidak ada Jin"
Jin menyerah, ibunya benar benar tidak ingin menagatakannya, bebeerapa saat kemudian, perawat masuk membawa sarapan untuk Jin, seperti biasa hanya nasi dan sup atau apapun itu sebagai pelengkap
Hyun Joo menarik meja dari ranjang, dan menyimpan semua makanan itu dengan rapi disana
"Mau eomma suapi?" tawarnya dan tentu saja Jin menolak
"Aku sudah besar, eomma" ujarnya gemas membuat Hyun Joo sedikit terkekeh
Jin masih memposisikan dirinya untuk menyantap sarapan setelah meminum air, namun pintu terbuka, Byun Hun masuk dengan cup coffee di tangannya diikuti dua orang lainnya dibelakang
Namjoon dan Hoseok baru tiba, mereka memang berjanji akan datang karena sedang tidak ada jadwal kuliah, dan apa mereka harus datang sepagi ini
"Kalian, mau apa disini!?" sergah Jin terlalu terkejut mereka datang pagi pagi sekali
