Seokjin mengakui kesalahan yang ia perbuat, Seokjin tau jika dirinya tak pantas dimaafkan, tapi ia hanya berharap maafnya diterima, hanya itu, ia hanya ingin permintaan maaf yang selalu ia ucapkan pada sahabatnya, Min Yoongi, bisa diterima. Tidak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16.00 KST
Dua minggu berlalu, dan kini keadaan Jin semakin membaik, dokter mengijinkannya pulang dengan berbagai syarat tentunya
Mobil melaju pelan membelah jalanan, Byung Hun, sang ayah mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, Hyun Joo duduk disamping sang suami dan sesekali menatap Jin yang duduk di jok tengah
Jin hanya bisa menyenderkan tubuh lemasnya, dengan pandangan menatap kaca mobil yang tertutup
"Kau ingin makan sesuatu sebelum kita sampai rumah?" tanya Hyun Joo
Jin menoleh menatap Ibunya yang juga menatapnya
"Aku ingin seafood, eomma" ucap Jin
Sang Ibu tersenyum, ia mengerti kerinduan Jin pada makanan kesukaannya, setelah dua minggu ia hanya bisa makan sup dan bubur
"Waah, jadi anak manja ini merindukan lobster ya" seru Byung Hun sambil tersenyum menatap Jin melalui kaca spion
"Appa, aku bukan anak manja-- kalian yang memanjakan ku" ujar Jin kesal
"Jadi, yang merengek minta es krim coklat setiap malam itu siapa? Apa anakku yang berusia delapan belas tahun?" ledek Byung Hun
"Appaa--"
"Yeobo, berhenti menggodanya" sela Hyun Joo melihat sang suami yang terkekeh karena berhasil membuat Jin kesal
...
Mereka duduk melingkari meja cukup besar, Jin duduk di sebrang ayah dan Ibunya, sibuk menyantap makanan yang di pintanya
Nafsu makan Jin terlihat meningkat membuat kedua orang tuanya senang, menatap sang anak dengan senyumnya disela mereka juga menyantap makanannya
"Apa kau tidak makan selama duaminggu? aigo" seru Byung Hun
Jin tidak mendengarkan perkataan ayahnya, dan masih fokus pada makanannya
"Apa tenggorokanmu masih sakit?" tanya Hyun Joo
"Sedikit-" jawab Jin
"Hati hati kalau begitu, kau bisa saja memperburuk luka di tenggorokan mu" pesan sang ibu dan hanya dibalas anggukan Jin
"Jin ah-" panggilan sang ayah kini membuat Jin menghentikan langkahnya dan menatap sang ayah dengan mulut penuh makanan
