45

4.1K 241 62
                                    

°•°
°•°
°•°

°•°°•°°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.00 KST

"Bukankah semua yang kita lakukan tidak ada gunanya, aku tidak akan bisa sembuh bagaimanapun juga" kata Jin tanpa menatap sang ayah yang berdiri disampingnya dan dokter park yang baru saja menyuntikan obat kemoterapi padanya

Jin hanya ingin ditemani ayahnya, dan ia meminta semua temannya keluar, dia akan merasakan sakit yang amat sangat luar biasa dan teman temannya tidak dia ijinkan untuk menyaksikan itu

"Berhenti bicara omong kosong, kau akan sembuh Jin" suara rendah sang ayah mendominasi dan tak mendapat balasan apapun dari Jin

Selang beberapa saat, tubuh Jin mulai tak karuan, keringat mulai membasahi wajahnya. Nafasnya tak teratur. Dengan erangan kesakitan

Jin mencengkeram seprai ranjang, air matanya mengalir diiringi erangan kesakitan yang tak henti, tubuhnya sakit, dadanya nyeri ketika ia mencoba mengambil nafas, ia kesulitan mencari oksigen lebih

Lagi lagi terjadi juga pada telinganya yang ikut berdengung, dengan paksa melepas alat bantu itu dan berteriak kesakitan disana

Byung Hun meraih tangan Jin, mengepal tangannya. Lebih tepatnya membiarkan Jin mengepal tangannya menyalurkan segala rasa sakitnya

Byung Hun tidak peduli tangannya akan terluka atau bahkan lebih buruk, dia lebih tersiksa melihat anaknya berteriak kesakitan

Dokter Park meminta perawat memasang masker oksigen pada Jin, pernafasan nya terlihat sangat buruk

Dan disela perawat memasang semua alat itu, dokter berusaha menenangkan Jin yang tak berhenti menangis

Byung Hun ketakutan berada disana. Dihadapkan dengan kondisi Jin yang kacau, dia menangis, dia menangis tanpa terisak, matanya berair tanpa ia sadari

Genggaman tangan antara ayah anak itu masih berlangsung, Jin maupun Byung Hun tak ada yang ingin melepasnya

"Jin, gwaenchana. Tenanglah berhenti menangis" suara tenang dokter park tak membuat perubahan, Jin masih tetap sama. Menangis sambil mengerang kesakitan

"Hei, tenanglah, appa tau itu menyakitimu, appa disini, Jin" suara tenang dari Byung Hun ikut membantu Dokter park

Jin tidak begitu mendengar perkataan ayahnya. Ia tidak bisa mendengar apapun, tubuhnya mengambil alih segalanya, semua rasa sakit tak kunjung hilang

Kening berkerut dengan ringisan yang masih terdengar, matanya terpejam upaya menahan segalanya

Dokter Park menatap Byung Hun yang ternyata masih menangis, dengan tatapan tak lepas dari wajah menyedihkan Jin

"Tenanglah tuan, dia bisa melaluinya" Dokter Park membuyarkan tatapan Byung Hun pada anaknya

Ia mengusap air matanya sambil mengangguk pelan, kemudian mengelus surai penuh keringat sang anak dengan lembut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORGIVE ME || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang