twelve [tersadar]

24.4K 2.4K 103
                                    

Yogo membuka matanya melihat sekeliling dengan intens

Ceklek

"Kak Yogo!"

Mata Yogo memanas ia memeluk perutnya 'bayi ku, bayi ku, bayi ku'

"Kak Yogo.....!" Nanao memeluk Yogo sambil menangis

"Nanao! Nanao! Nanao!" Yogo meraung keras

"Kak......hiks...."

"Nao, aku merindukan mu" gumam Yogo. Pelukan Nanao semakin erat

'Itu mimpi yang sangat buruk!' Yogo semakin menenggelamkan wajahnya di pelukan Nanao

"A-aku akan menelfon kakak" ujar Nanao sambil mengusap air mata nya, Yogo mengangguk sambil tersenyum

Brak

Pintu di buka secara paksa membuat Yogo dan Yagi yang sedang memeriksa Yogo terkejut

"Yogo!"

"Daiki?"

"Kau! Katakan pada ku apa yang terjadi?! Kenapa kau bisa pingsan?! Kenapa kau tidak bilang kalau kau hamil?!" Daiki menghujani Yogo dengan pertanyaan

"Hei! Kak Yogo baru saja bangun jangan membentak nya!" Nanao menatap tajam Daiki

"Benar, Yogo baru saja bangun Nazumaya-san" Daiki menghela nafas

"Maafkan aku, aku hanya mengkhawatirkan Yogo" Daiki menunduk di wajahnya terpampang jelas bahwa dia sangat mengkhawatirkannya

"Daiki, aku baik-baik saja" Daiki mendongak. Lalu Yogo melanjutkan "aku bermimpi tentang Naoki yang menusuk ku itu membuatku takut, namun sekarang tidak lagi, aku tidak bilang karena aku belum siap memberi tahu mu, jadi maafkan aku" Yogo tersenyum manis ke arah Daiki

Bola mata Daiki berkaca-kaca air mata turun ke pipinya "kemarilah" Yogo merentangkan kedua tangannya, tanpa peduli adanya orang lain di sana Daiki mendekat lalu memeluk Yogo sambil menangis

"Anak baik, anak baik" Yogo mengelus punggung Daiki lembut

"Aku bukan anak kecil!" Bantah Daiki di tengah tangis nya

"Hm, kau bayi besar"

Ceklek

"Yogo" panggil Isaki

"Selamat datang" ujar Yogo

"Isaki" Yagi memberi sinyal pada Isaki untuk mengikuti nya ke ruangannya, isaki mengangguk lalu membuntuti Yagi.

Daiki sudah mulai tenang lalu melepaskan pelukannya "cih, kau ini sudah tua tapi sangat cengen" cibir Nanao yang langsung mendapat pelototan dari Daiki

"Sudah-sudah. Daiki, bagaimana dengan yuna?"

"Dia sehat, bayi kami juga sehat"

"Syukurlah"

"Kalau di pikir-pikir, apa kau mengalami kesulitan saat Morning sickness mu?"

"Aku melewatinya dengan baik, tidak terlalu menyiksa"

"Baguslah"

"Yuna? Siapa Yuna?" Tanya Nanao

"Istrinya si bayi besar ini"

"Wah aku tidak menyangka kau punya istri"

"Kau tidak sopan sekali memanggil orang yang lebih tua dengan mu menggunakan 'teme'"

"Kenapa kalian ini hobi sekali berdebat" Isaki kembali dari ruangan Yagi

"Kakak" pekik Nanao senang

"Apa yang dokter katakan?" Yogo bertanya dengan santai

"Tidak ada yang salah, kau hanya perlu istirahat" Yogo mengangguk

"Kak Yogo, kau benar-benar tidak ingin tahu jenis kelamin bayi nya?" Yogo menggeleng

"Apa dia tidak pernah menjalani USG?!" Daiki terkejut

"Dia memang USG di awal kandungnya, tapi saat memasuki trimester kedua dia tidak mau USG kembali" menjawab menjawab sambil duduk di samping ranjang Yogo

"Aku ingin itu menjadi kejutan" Yogo tersenyum

"Lalu bagaimana hubungan mu dengan Naoki?" Daiki bertanya ia lupa bahwa Yogo pingsan karena memimpikan Naoki. Isaki dan Nanao mempelototi Daiki

"Aku tidak tahu dan tidak peduli" Yogo menjawab dengan tenang, membuat Isaki dan Nanao sedikit lega

Mereka mengobrol dengan suasana yang hangat hingga telfon Daiki sadar bahwa ini sudah terlalu sore jadi ia memutuskan untuk pamit pulang

.
.
.
.
.

Di sisi lain

Naoki terbangun dengan Nafas tersengal-sengal

"Naoki, ada apa?" Naoki menoleh, di sampingnya ada seorang wanita tanpa busana, ia bisa menghirup aroma percintaan yang terjadi

Naoki mendorong wajah Kiki menjauh, Kiki membelalakkan matanya, Naoki tidak pernah menolaknya seperti ini, ada apa dengan Naoki?

Naoki merasa ada yang tidak beres, ia melihat sekeliling dengan intens, ini adalah apartemen terpencil milik Kiki, kenapa ia berada di sini? Naoki mengerutkan keningnya

"Ini..... tanggal berapa?" Naoki bertanya dengan dingin yang langsung membuat Kiki ketakutan

"I-ini tanggal 23 Juli tahun 40xx" jawab Kiki dengan gemetar

"Yogo?" Naoki bergumam dengan suara kecil tapi Kiki masih bisa mendengarnya, Seketika emosinya melambung tinggi

"Kenapa?! Ada apa dengan bocah bernama Yogo itu?! Dia sudah pergi berbulan-bulan yang lalu!" Aura Naoki semakin gelap, itu benar-benar membuat Kiki ketakutan

"Aku akan pergi, ada urusan kantor" Kiki hanya terdiam sambil menunduk

Naoki memiliki banyak pertanyaan dan teori di kepalanya lalu dia teringat saat Yogo berkata "aku ingin pulang, Minggir" jadi dia menyimpulkannya bahwa Yogo juga kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan

'aku baru saja bahagia karena bisa kembali ke masa lalu tapi siapa sangka Yogo sudah mengubahnya terlebih dahulu'






'tunggu aku Yogo, aku akan membawa mu pulang ke rumah kita' -Naoki

Not Again (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang