Not Again (bxb)

twenty five [luka tak berdarah]

"kak"

"Iya?"

"Apa Naoki tidak datang hari ini?" Zayu menggeleng

Sekarang mereka sedang makan malam bersama di meja besar yang hanya di isi oleh Yogo dan zayu. Sana sedang keluar untuk menjenguk sepupu mereka yang sedang sakit di Korea sedangkan ayah mereka Osaka Tomori memang jarang pulang karena sibuk mungkin akhir pekan nanti ia akan pulang untuk melihat putranya yang hilang

"Kenapa? Padahal dia sudah berjanji" gumam Yogo

"Jangan bersedih, mungkin ia sibuk hari ini aku dengar harusaki crop sedang mengalami beberapa masalah" ujar zayu sambil tersenyum lembut

Yogo mengangguk, memang dulu di kehidupan Sebelumnya kondisi perusahaan Naoki pernah mengalami penurunan yang drastis akibat kalas saing ibu mertuanya dulu menyalahkan Naoki yang terlalu terobsesi dengan Kiki

Namun itu semua segera kembali normal, Naoki bergerak dengan cekatan di bantu dengan ibunya dan juga aku yang selalu menyemangatinya, itu waktu yang terindah menurut ku karena saat itu aku menjadi sangat dekat dengan Naoki namun setelah semua stabil Naoki kembali melupakan ku

"Hm, aku memang selalu di lupakan" gumam Yogo sambil tersenyum sendu

"Jangan berfikir yang tidak-tidak" ujar zayu yang di balas dengan senyuman oleh Yogo

Mereka kembali melanjutkan makan dan hanyut dalam pikiran masing-masing, suara dentingan sendok pada piring membuat keheningan di meja makan itu semakin dalam. para pelayan yang berdiri di dekat mereka menjadi berkeringat dingin sedikit ketakutan

"Aku selesai" ujar Yogo lalu mengambil serbet untuk mengusap mulutnya

"Bagus, minum susu mu lalu tidur" Yogo mengangguk

Seorang pelayan datang membawakan segelas susu hangat dan langsung di minum hingga habis oleh Yogo, setelah mengucapkan selamat malam Yogo kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu tidur

Di sisi lain zayu masih berada di meja makan itu dia tidak memakan makanannya ia hanya memainkannya sembari menunggu sesuatu

"Huh? Kau ada di sini?" Tanya Nagi yang baru datang sembari membawa beberapa berkas di tangannya

"Hm, aku baru saja makan malam bersama Yogo" jawab zayu santai

"Kandungannya rentan bukan?"

"Tidak juga, kandungnya kuat, usianya sudah hampir memasuki tujuh bulan" Nagi mengangguk

"Nama Osaka lebih cocok untuk nya daripada harusaki" zayu menyeringai

"Kau berencana menjauhkan seorang anak dari ayahnya? Kau gila!" Nagi menatap zayu dengan tatapan Rumit

"Tidak Nagi, aku adalah paman yang baik, dia akan memiliki keluarga yang lengkap" butuh beberapa saat agar Nagi bisa mencerna apa yang zayu katakan

"Kau berencana menikahkan Yogo dengan orang lain?! Jangan bilang pada ku kau berencana menikahnya dengan wanita!" Nagi menggebrak meja hingga membuatnya bergetar

"Benar, memang ada masalah? Dan kau tahu siapa pasangannya?" Nagi dengan enggan kembali duduk

"Siapa?"

"Kau" Nagi membelalakkan matanya seketika kepalanya terasa kosong dan badannya terasa di hantam dengan dinding beton

"Zayu, ini adalah berkas yang kau mau, kita berhasil menemukan dalang di Balik hilangnya Yogo, aku akan pergi. Selamat malam" Nagi pergi dengan wajah yang dingin senyum hangat yang biasa ia tampilkan menghilang ntah kemana

Zayu sedikit bingung dengan Nagi tapi segera ia tidak pedulikan, dengan seringai di wajahnya zayu membaca berkas itu dengan sangat teliti