Aku turun di stasiun yang agak jauh dari rumah Isaki, aku hanya ingin refreshing sedikit. Melupakan kenangan-kenangan buruk, aku hanya ingin hidup dengan Santai
Aku berkeliling, kebetulan di wilayah ini sedang ada festival, memainkan beberapa permainan, membeli beberapa makanan dan melihat kembang api
Ponsel ku berdering karena menerima telepon dari Isaki "halo"
"Kau dimana?! Kenapa belum pulang?!" Kenapa Isaki jadi marah-marah?
"Aku sedang berada di festival" jawabku jujur
"Pulang sekarang! Sebelum kau tertangkap tunangan mu!" Aku membeku secepat itu kah bajingan itu menemukan ku?
"Iya aku pulang sekarang! Jangan memarahi ku, aku sedang hamil-"
Bruk
"Maaf aku sedang menelfon" aku membungkuk lalu berbalik tanpa melihat wajah orang yang menabrak ku
"Yogo!" Aku membeku, suara ini....
Orang itu memegang tangan ku, menarik nya secara paksa hingga aku tanpa sadar mendongak
"Yogo!" Suara Isaki dari telfon menyadarkan ku
"Le-lepaskan! Lepaskan aku!" Aku berontak
"Yogo! Aku akan datang tunggu sebentar!"
"Kita pulang" ucap Naoki dingin
"Tolong! Tolong aku!" Aku berteriak dan orang-orang mulai memandangi kami
"Hei lepaskan dia!"
"Jangan berkelahi di sini"
"Berhentilah kalian"
Aku bersyukur Orang-orang banyak membela ku, tangan ku di lepas oleh nya.
Aku ketakutan, dia melihatku seperti ingin membunuh ku.air mata ku lolos tanpa aku sadari.
Seseorang dengan tiba-tiba menarik ku dan memasukan ku ke dalam pelukannya
"Kita pergi" bisik Isaki, aku mengangguk lemah
Kami meninggalkan Naoki yang terdiam di tempatnya, mengepalkan tangannya erat dan hawa membunuh terpancar jelas di sekitarnya
.
.
.
.Aku sudah berada di dalam kamar Milik Nanao, masih dengan tangan yang gemetar, sedangkan Naoki sedang memasak di dapur
Aku berjalan menuju dapur, mendengar langkah kaki ku Isaki menoleh matanya membelalak saat melihat ku
"Isaki.... Aku takut.... huwaaa" aku menangis
Isaki langsung memelukku erat berusaha menenangkan ku
"Aku di sini, tidak perlu takut, aku akan melindungimu" bisiknya
Beberapa saat kemudian aku mulai tenang tapi enggan untuk melepaskan pelukan Isaki
"Yogo"
"...."
"Aku sedang memasak"
aku langsung melepaskan pelukan nya dan dengan patuh duduk di kursi makan. Sedangkan Isaki kembali memasak
Isaki menyajikan makanan dan membuatkan susu untuk ku, dan aku menghabiskan makanan itu dengan lahap
"Kau mendapat obat dari dokter kan?" Aku mengangguk
"Aku sudah membaca aturan minumnya, minum itu setelah makan, aku ingat kau sangat malas minum obat dulu" aku kembali mengangguk
Setelah makan aku berniat untuk tidur namun langsung di hentikan Isaki
"Mau kemana?, Minum vitamin nya!" Dengan malas aku pun menurut memasukkan dua pil itu ke mulut ku dan menelannya menggunakan air
"Pelan-pelan"
"Sudah! bolehkah aku tidur?"
"Ya"
"Horeeeeee! Selamat malam kakak" ucap ku tanpa sadar
"Anak itik" gumam Isaki
"Ya?" Aku menoleh menatap nya dengan bingung
"Bukan apa-apa, mandi dulu sebelum tidur"
"Ada air panas?"
"Ada"
Mata ku berbinar, mandi air hangat memang cocok untuk menghilangkan kesetresan "hore!"
"Jangan sampai kepleset di kamar mandi"
"Aku bukan anak kecil"
"Ya, kau bayi besar"
"Terserah!" Aku bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dengan sedikit kesal
"Dasar bayi besar" Isaki terkekeh
'semua boleh padam tapi tidak dengan harapan.... Selama masih ada harapan seseorang pasti bisa bangkit dari masa terpuruk nya'

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Again (bxb)
Ficção GeralOsaka Yogo adalah seorang pria gay yang tidak sengaja di tiduri oleh pengusaha ternama yang sedang mabuk. karena rasa tanggung jawab yang tinggi pengusaha yang bernama Naoki tersebut menikahi Yogo. namun, apa yang di harapkan dengan pernikahan tanpa...