twenty six [menjemput istri]

8.9K 971 25
                                    

Seminggu kemudian, zayu berhasil membuat orang yang telah mengganggu keluarga nya bertahun-tahun silam menjadi abu

Apa kalian berfikir bahwa zayu membunuh keluarga itu dengan membakar mereka hidup-hidup? Tentu tidak itu terlalu sederhana untuk zayu, ia menyuruh bawahannya untuk memperkosa semua orang yang ada di dalam vila itu termasuk pelayan mereka, menggantung anak mereka di depan matanya dan memotong satu persatu anggota tubuhnya. ia membiarkan pria itu menikmati sakit Sebelum kematian lalu membakar rumah itu hingga menjadi debu

Zayu menatap bangunan yang terbakar itu dengan senyum puas "ah~ ini terlalu indah....."

Nagi terus menunduk, bau daging terbakar menyapa indra penciuman nya dan membuatnya pusing

"Kita pulang" ujar zayu

Di mobil Nagi juga hanya menundukkan kepalanya, melamun seperti orang yang kehilangan nyawa

"Kau ini kenapa? Kurang obat? Sepertinya kau mengalami gejala depresi" zayu yang sudah gatal dengan sikap Nagi pun angakat bicara

"Tidak, aku hanya lelah, dan pusing karena asap di rumah itu tadi" zayu menghela nafas sambil memutar bola matanya

Telfon zayu berdering dan ia segera mengangkat nya "bo-bos"

"Kenapa? Jangan terlalu banyak bertele-tele langsung keinti nya saja"

"A-ano, ha-harusaki-san"

"Ada apa dengan harusaki?" Seketika suara zayu menjadi berat dan pandangannya berubah tajam

"Kami tidak bisa mencegahnya masuk...... Karena nyonya sendiri yang memerintah mereka masuk"

"Cih! Sialan!"

Ia menutup telefon itu dengan emosi, dan segera memerintahkan supirnya agar melaju lebih cepat

di sisi lain Naoki sedang duduk di sofa ruang tamu keluarga Osaka bersama ibunya di sebelahnya

"Jadi?" Sana membuka pembicaraan

"Aku ke sini untuk melihat menantu ku" ujar Yuke dengan angkuh

"Menantu? Maksud mu Yogo?"

"Ya"

"Yogo sedang beristirahat, dia baru saja tidur" itu adalah Osaka Tomori ayah Yogo dan zayu

Naoki segera berdiri memberi salam kepada Tomori "selamat malam tuan Osaka"

"Malam alpha cupu" ledek Yuke

"Malam, nak Naoki, ayo duduk" ujar Tomori tidak memperdulikan kehadiran Yuke

"Jadi nak, kau ke sini untuk melamar anak ku?"

"Ya bisa di bilang begitu, aku juga ingin melihat pria yang telah membuat anak ku belok" Yuke tersenyum bangga

"Ma" tegur Naoki

"Iya-iya, maafkan ku"

Sana dan Tomori saling beradu pandang sejenak "kami setuju-setuju saja, lagi pula kita sudah berteman lama bukan Begitu Yuke-chan?" Ujar sana

"Ya, dari SMA"

"Ibu mu itu, adalah preman yang telah menyelamatkan Tomo dari beberapa perampok saat SMA"

Naoki melirik ibunya lalu menutup mulutnya 'panta saja mama bisa membuat papa tunduk, ternyata ia seorang preman' batin Naoki

"Bagus, mari kita bicarakan tanggal pernikahannya, dan soal suami ku jangan pedulikan dia kita tidak butuh beban di acara penting ini" semua terdiam

Tuan harusaki yang sedang berada di kantor bersin dengan sangat tidak elegan nya

"Pak, anda baik-baik saja? Mungkin anda butuh istirahat"

"Tidak, ini mungkin Istri ku yang sedang membicarakan hal buruk tentang ku" ujar tuan harusaki sembari membetulkan posisi kacamatanya

Kembali ke rumah Osaka

"Aku suka tanggal dua puluh enam" -yuke

"Tapi tanggal tujuh juga bagus"-sana

"Aku tidak suka angka ganjil" -tomori

'mereka ini sedang membahas pernikahan atau kerja kelompok sekolah' batin Naoki

Saat sedang asyik-asyiknya berbincang tiba-tiba seseorang datang dan berteriak dengan lantang "aku tidak Sudi adik ku menikah dengan orang seperti dia!"

Not Again (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang