thirty two[gaun?]

6.8K 791 5
                                    

Hari-hari berlalu tidak terasa pernikahan mereka akan di adakan dua Minggu lagi, semua orang tampak sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, para ayah dan Naoki yang bekerja keras belakangan ini untuk meminta libur dan mempersiapkan pesta dan para nyonya yang sibuk dengan desain kue dan mas kawin

Hari ini Sana dan Yuke akan pergi ke sebuah butik ternama untuk mengukur gaun pernikahannya dan lagi sekarang ia sedang hamil akan sulit untuk nya mengenakannya baju biasa

Bajunya harus khusus dan cantik!

Itulah yang ada di pikiran ibu-ibu itu

Sedikit membuat frustasi namun sangat hangat untuk Yogo, dan Naoki ia sedang merancang pesta dan undangan bersama para ayah di rumah besar harusaki

Butik

"Jadi gaun ini untuk pria dan pria itu adalah istri bukan suami?" Desainer itu sedikit kebingungan

"Ya, aku ingin gaun ini indah namun tidak mencekik perutnya"
"Dan ada rumbai-rumbai sedikit, supaya cantik!"

"Ah, beri sedikit berlian"

"Ya! Ya! Ya!"

Para ibu-ibu itu saling bekerja sama tanpa memperdulikan desainer dan Yogo, mereka seperti asik dengan dunia mereka sendiri

"Baiklah para nyonya-nyonya, saya akan berusaha membuat gaun seperti yang para nyonya harapkan. Dan tuan Osaka bisa ikut saya sebentar kita akan mengukur badan anda" Yogo hanya mengangguk dan diam-diam mengikuti

Acara desain mendesain itu berlangsung hampir lebih dari setengah hari dan Yogo sudah benar-benar merindukan Naoki jadi dia merengek untuk pulang

Para nyonya besar itu hanya bisa menghela nafas dan menurutinya.Di perjalanan pulang rasa kantuk berat menyerang Yogo dan mau tak mau ia menutup matanya kemudian terlelap

Rumah besar harusaki

"Papa, bagaimana jika di sebelah kiri dan kanan kita pasangkan balon putih atau pink-biru?"

"Pink-biru?" Eji mengerutkan keningnya

"Ya kita sekalian membuat acara gender reveal aku sudah meminta hasil USG, namun aku tidak melihatnya jadi aku ingin kalian melihatnya dan mempersiapkannya" ujar Naoki

"Tidak buruk, ide bagus" Tomori mengacungkan jempol nya pada Naoki

"Baiklah. Oh omong-omong bagaimana anak mu yang di penjara itu, siapa namanya.......... Ah zayu!"

"Dia tetap ku undang, meski begitu dia tetaplah putra ku kakaknya Yogo"

"Benar juga"

Saat mereka sedang asyik berdiskusi tiba-tiba seorang wanita berteriak dari pintu membuat mereka semua terkejut

"Naoki!" Kiki datang dengan air mata berlinang

Naoki tidak melakukan apapun dia hanya memandang tidak suka ke Kiki sambil mengerutkan keningnya "apa yang kau lakukan di sini" ujarnya dingin

Mereka semua berdiri namun tidak mendekati Kiki, jadi Kiki berjalan masuk perlahan untuk mendekati Naoki namun dengan cepat di halangi oleh satpam

"Nona, Sebaiknya anda jangan mengacau" ujar satpam itu

"Tidak! Lepaskan aku! Lepas! Naoki! Naoki!" Ia di seret agar keluar dari rumah itu

Pemandangan itu membuat beberapa pelayan bergidik ngeri, mereka bertiga ini benar-benar tanpa ampun sedikitpun bahkan ekspresi mereka tidak berubah sama sekali

"Naoki! Aku hamil! Hamil anak mu!" Kiki masih terus berusaha berjuang untuk melepaskan diri dari satpam itu

"Lepaskan dia" ujar Eji dingin. Satpam itu segera melepaskannya, Kiki mendengus kesal

Ia berbalik dan segera mengubah ekspresi nya menjadi seperti orang yang tertindas

'benar-benar teknik seorang jalang' batin para ayah dan calon ayah itu di

"A-aku hamil....."

Naoki tidak memperdulikan nya hanya menatapnya dingin "Lalu?" Eji bersuara

"Aku, aku meminta pertanggung jawaban" Kiki memilin ujung pakaian nya

"Atas apa kau meminta pertanggung jawaban anak ku?"

"A-anak ini miliknya!"

"Apa kau yakin?"

"Ya!"

"Dasar jalang tak tahu malu" Kiki membeku dia merasakan udara di sekitarnya mendingin, tangannya sudah basah di penuhi keringat

Di saat-saat yang tegang itu para nyonya dan Yogo kembali dan melihat pemandangan mencurigakan itu, mereka langsung menghambur ke suami mereka masing-masing. Sedangkan Yogo masih dengan nyawa yang belum terkumpul berjalan sempoyongan ke Naoki

Naoki segera memeluknya, tatapannya seketika melembut "mengantuk?" Yogo mengangguk ia hendak menutup matanya kembali namun teriakan Kiki membuatnya terjaga

"Naoki! Tidak kah kau melihat ku! Aku hamil! Hamil anak mu!" Ia berteriak histeris seolah mencari perhatian

"Apa kau gila? Kau bahkan berhubungan badan dengan zayu dan kau bilang itu anak Naoki?" Sana menatap jengkel Kiki

"Benar, apa kau gila? Haruskah aku mematahkan leher mu?" Imbuh Yuke

Kiki menggigit bibir nya, dahinya sudah di basahi keringat. Ia takut, marah dan malu rencananya kacau

"Ka-kalau begitu anak ini adalah anak zayu! Tidakkah tuan dan nyonya Osaka ingin bertanggung jawab"

"Tidak" jawab Tomori dan sana bersamaan

"Ta-tapi...."

"Dengar, kau adalah jalang, ntah sudah berapa banyak pria yang memasuki tubuh kotor mu itu dalam sehari dan kau pikir kami akan percaya? Cih!" Yuke memasang ekspresi jijik di wajahnya

"Satpam!" Panggil sana

"I-iya nyonya"

"Bawa serangga kotor ini pergi dari sini, dan pastikan dia tidak pernah menginjakkan kaki nya ke rumah ini!" Satpam itu segera mengangguk dan menyeret Kiki keluar dari sana

"Wow, kau sudah seperti tuan rumah saja"

"Apa peduliku, yang penting dia pergi dari sini"

Mereka kembali tertawa seolah tidak pernah ada hujan yang baru saja datang, kini Yogo merasa sangat aman dia benar-benar merasa seolah kebahagiaan akan datang

Not Again (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang