-19-

1K 106 6
                                    

Suasana di hari itu sangat tenang, gelap, dan berangin. Kenma berfikir apakah tuhan juga berduka karna ibu nya.

Ia terus menatap ke langit, berfikir, dengan diiringi tangisan orang orang yg sedang berduka.

Ia bingung, kenapa ia tidak menangis padahal disana ada ibunya yg sudah terbaring kaku.

Mungkin karna melihat ayahnya yg tegar dan masih bisa berjumpa dengan tamu tamu yg datang.

Suasana nya berubah ketika seorang yg ingin dihindari kenma muncul dengan terengah engah.

Ia muncul Dengan kaus hitam dan memegang tas sekolah, dan ditambah dengan air keringat dan air mata yg membasahi wajah nya.

"Kuroo..." ucap kenma dengan suara kecil serak nya.

"Huuh... Kenma..." ia terpaku dengan wajah kenma yg terlihat sangat datar dan tanpa air mata.

"Aah~ kuroo-san, selamat datang..." ucap ayah kenma yg langsung mendatangi kuroo.

"Ayah... A-aku minta maaf karna baru menjengu-"

"Aaha... Tidak apa apa! Kami juga tidak ingin mengganggu belajar mu." ucap ayah sambil tersenyum dan  menepuk bahu kuroo.

Kuroo merasa sangat bersalah karna tidak tahu bahwa ibunda nya sakit.

Ia bahkan tak bisa membendung air mata saat ayah kenma berbicara seperti itu. Ia menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan nya.

Ayah kuroo pun memeluk nya sambil tersenyum dan kuroo hanya bisa menangis di dalam pelukan nya.

Kenma terdiam kaku didepan kedua orang itu sambil terus berfikir.

Ia sadar akan apa yg ada di depan nya dan mungkin mulai tertarik kembali ke dunia asal nya.

...Tik...

Akhirnya Setetes air mata jatuh dari wajah kenma. Dan sekaramg bukan hanya satu tapi puluhan bahkan ratusan.

Ia menundukan kepalanya sembari melihat air mata itu jatuh satu per satu.

Kuroo dan ayah nya sadar akan kenma yg menangis dan kuroo tersenyum lega karna hal itu.

Ia segera memeluk kenma dengan erat dan kenma pun ikut memeluk nya dengan erat.

"Maaf..."

"Ada apa kenma?..."

"Maaf kan aku..."

"Maaf..."

"Maaf kan aku...."

----
Pemakaman sudah selesai dilaksanakan dan sekarang sudah jam 10 malam.

Kenma yg berada di kamar mulai merasa tidak nyaman dan keluar dari kamar nya.

Saat ia melewati satu kamar, ia bisa mendengar tangisan yg sangat amat sedih dan menyakitkan.

Ia tahu bahwa manusia tidak akan setegar itu, dan pasti akan ada saat nya manusia runtuh.

Ia berjalan ke atap dan melihat kuroo yg seperti nya tahu kenma akan kesana.

"Hai... Kau sudah merasa baik?" tanya kuroo dengan senyum terbaik nya.

"Mm~ terimakasih..." ucap kenma.

Mereka berbicara dengan suara yg sangat serak dan kecil. Mereka juga membicarakan sesuatu yg tidak terlalu penting.

"Ngomong ngomong, kenapa kau meminta maaf terus terusan pada ku?" suara kuroo mulai kembali.

"tidak... Tidak ada" ucap kenma sembari memalingkan wajah nya.

"Aah~ benarkah?" goda kuroo.

"..."

"Kuroo..."

"Hmmm?~"

"...aku ingin putus..."

Oya Oya?
Oya Oya Oya.

(Tamat)-REFLECTION- [Kuroken]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang