Keesokan harinya di sekolah, Daffa baru sampai di gedung sekolahnya. Ia berjalan seorang diri dan melewati siswa-siswa lain yang berkumpul di lorong sekolah untuk sekedar bercengkrama atau bertanya mengenai tugas.
Daffa sedang asyik berjalan di lorong, namun disana ia bertemu dengan Daniel yang sedang ingin keluar dari gedung sekolah sambil membawa beberapa map file dokumen penting.
"Pagi, pak." Ucap salam Daffa kepada Daniel lalu mereka berdua sejenak berbincang.
"Pagi, Daffa." Jawab Daniel.
"Oh ya, Daf. Nanti waktu jam pelajaran saya, suruh teman-teman kamu untuk kumpulin tugas yang saya kasih minggu lalu, ya. Nanti kamu kumpulin tugasnya di meja saya." Sambungnya."Baik, pak." Jawab Daffa.
"Oh ya, nanti saya mau bicara sama kamu di kantor saya."
"Iya, pak." Balas Daffa.
"Yasudah, kamu pergi ke kelas sana. Bentar lagi jam masuk."
"Baik, pak." Jawab Daffa.
Daffa langsung pergi darisana, dan Daniel terus memandangi Daffa yang pergi dari belakang.
Tak jauh dari sana ketika Daffa hendak berbelok ke lorong yang disebelah kirinya namun disana ia justru bertemu dengan Natha yang sedang mengenakan seragam tim basketnya dan berjalan bersama dengan teman-temannya. Sejenak mereka saling berhenti dan saling bertatapan, sebenarnya Daffa punya niatan untuk berbicara sedikit dengan Natha, tetapi melihat sikap dinginnya Natha membuatnya canggung.
"Daf." Sapa salah satu temannya Natha yang bernomor punggung 10 dan bertuliskan nametag Ario.
"Iya kak Rio?" Jawab Daffa dengan ramah.
Dan sepertinya Natha sedikit terheran karena melihat Daffa cukup akrab dengan temannya.
"Ntar pulang sekolah ada acara, gak?" Tanya Ario.
"Enggak sih. Kenapa?"
"Gue minta tolong sama lo bisa gak?"
"Minta tolong apa?"
"Gue mau ngasih kado ke cewek gue, tapi gue bingung mau ngasih apaan. Soalnya besok udah anniversary gue sama cewek yang ke 2 tahun."
"Loh, kenapa nanya aku? Aku kan cowok."
"Iya gue tau. Tapi lo kan cowoknya Jessica. Dan gue lihat kalau Jessica suka sama apa yang lo kasih ke dia. Jadi yaaaa ... gue minta saran sama lo buat ngasih cewek gue kado biar seneng kayak Jessica gitu."
"Hmm .. gitu!"
"Gimana? Mau yaa? Gue kasih imbalan deh. Gue udah pernah ngasih jam tangan, tas, sama kalung. Masa ya gue harus ngasih kayak gitu terus."
"Yaudah, nanti kita lanjut ngobrol lagi ya. Soalnya aku harus piket."
"Ok. Ntar gue susul ke kelas lo ya?"
"Ok."
Lalu Daffa pun pergi menuju ke kelasnya, sedangkan mereka kembali lanjut berjalan untuk menuju lapangan. Natha sedikit kepo karena melihat keakraban Ario dan Daffa seperti cukup dekat.
"Kok lo bisa akrab sama dia?" Tanya Natha.
"Dia kan tetangga gue." Jawab Ario.
"Beneran?"
"Makanya, jangan ngurusin olimpiade mulu. Jarang ngelihat gue ngobrol sama dia 'kan lu."
Jam istirahat telah tiba Daffa sedang ingin menyaksikan latihan anak-anak basket dari podium penonton. Ia duduk manis disana sambil mengamati kakak kelas berlatih. Tidak lama kemudian ia mendengar suara alarm jam tangan digital yang dimana karena itu anak-anak basket tersebut istirahat sejenak, tetapi semuanya tetap lanjut bermain dan hanya Natha yang pergi dari lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You [21+]
Romance#1 in Sexuality (16 Agustus 2019) #2 in Sexuality (2 June 2021) #3 in Sexuality (17 April 2022) #1 in Sexuality (19 April 2022) [Update Malam Jum'at] "Uugghh ... hentikan pak." ; "Oohh .. Oh yeaaahh ... Yamateee, Ouch. Uugghh .. Fuck me." Permainan...