"Rusdy udah gak ada. Rusdy udah mati."
"Ma-maksud kamu?" Tanya Sarah.
"Rusdy udah mati, 4 tahun yang lalu." Ucap Raffa menekankan suaranya lagi.
"Kecelakaan. Sama ayah." Sambungnya.Sarah lantas shock mendengar hal itu seolah ia masih tidak menyangka.
"Eng-gak. Lebih tepatnya, Rusdy dibunuh sama ayah kandungnya sendiri." Lanjutnya Raffa.
Semuanya benar-benar terkejut mendengar cerita dari Raffa.
"Rusdy mau bawa aku kabur dari Surabaya. Kita sempat tukar baju terus dia pergi sendiri ninggalin aku, tapi ayah nabrak dia dari belakang sampai sekarat dijalan.
Tapi sykurlah , saat itu juga mobil ayah nabrak rumah orang dan tewas disana."
Ucapan tersebut diselingi nada dendam dan cukup menakutkan untuk di dengar, bibir Raffa bergetar hendak ingin menangis karena sebenarnya ia tidak bisa membenci ayahnya yang sudah berperilaku kejam kepada dirinya dan juga Rusdy tapi yang dia lakukan ini untuk memotivasi dirinya sendiri.
Sarah langsung menggenggam tangan kanan Raffa dan berkata,, "Kamu bohong, kan? Ini semua gak bener, kan?"
"Tatap mata Raffa." Pinta Raffa.
"Apa pernah Raffa main-main soal apa yang Raffa omongin?" Sambungnya.Sarah berusaha menahan kesedihannya, namun pada akhirnya beliau tidak bisa dan tumpahlah semua tangisannya disaat itu juga.
"Ma!!" Ucap Daffa yang berusaha menenangkan mamanya.
"Raff, kamu apa-apaan sih?" Tanya Daffa."Biar kamu tahu, Daf. Siapa sebenarnya mama kamu ini." Jawab Raffa.
"Dia seorang ibu yang tega ninggalin anak-anaknya sampai ..." Lanjutnya Rffa yang dipotong."Raff, udah." Ujar Danu yang mencoba menenangkan Raffa sambil mengusap-usap bahunya.
Langsung saja Raffa pergi dari sana agar suasana tidak semakin memanas.
"Daffa, tante. Sebentar ya. Kalian jangan pulang dulu. Saya coba ngomong sama Raffa." Ucap Danu yang langsung buru-buru menyusul Raffa.
Sesampainya di kamarnya Raffa, Danu pun masuk dan berkata,,
"Raffa!! Sayang .." Ucap Danu ketika masuk dengan wajah yang sedikit cemas.
Lalu ia terdiam saat melihat Raffa begitu terpuruk sampai-sampai ia terbaring terlungkup di lantai. Kemudian Danu tetap menghampirimya dan kemudian duduk disampingnya, lantas ia angkat kepalanya Raffa dan menempatkan dipangkuannya sambil membelai-belai rambutnya.
"Kamu nangis lagi?" Tanya Danu.
"Aku nangis karena aku inget sama Rusdy." Jawab Raffa yang terus menangis.
"Udah doong. Kamu pernah cerita sama aku kalau si Rusdy itu gak mau ngelihat kamu nangis, kan? Tapi sekarang kamu malah nangis."
"Aku gak bisa." Jawab Raffa.
"Kalau aku boleh jujur, kamu seharusnya ga boleh loh kayak gitu ke tante Sarah. Bagaimanapun juga dia orang tua kamu, yang ngelahirin kamu."
Kemudian Raffa duduk dan menghadap kearah Danu.
"Tapi dia jahat, mas. Dia udah ninggalin kita." Ucap Raffa.
"Kamu salah. Dia udah nyariin kamu selama bertahun-tahun di Surabaya." Balas Danu.
Kemudian Danu menggenggam kedua tangannya Raffa dan berusaha untuk meyakinkannya.
"Udahan yok." Pintanya Raffa.
Raffa terkejut mendengar hal itu,, "Enggak. Aku gak mau."
"Kamu gak boleh dendam. Dia orang tua kamu sendiri loh. Gak baik kayak gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You [21+]
Romance#1 in Sexuality (16 Agustus 2019) #2 in Sexuality (2 June 2021) #3 in Sexuality (17 April 2022) #1 in Sexuality (19 April 2022) [Update Malam Jum'at] "Uugghh ... hentikan pak." ; "Oohh .. Oh yeaaahh ... Yamateee, Ouch. Uugghh .. Fuck me." Permainan...