Epilogue ...

1.3K 43 3
                                    

Surabaya, 24 Agustus 2021.

Kisah itu ... cukup indah bagiku. Kisah yang tak lazim yang justru membuatku bahagia karena aku bisa menjadi lakon utama sesuai harapanku yakni, lakon yang harus kehilangan seseorang yang disayanginya. Tak semua lakon akan berakhir bahagia, termasuk aku. Karena ketika kita kehilangan seseorang disaat itu juga kita merasa betapa gilanya kehilangan sesuatu yang berarti untuk kita.

Raffa melanjutkan kisahnya sendiri dengan Danu, kak Ario dan Metta menikah dan hidup bahagia, dan pak Daniel ... dia sedang bahagia menikmati fantasi gilanya, sedangkan teman-temanku .. mereka di terima di universitas favorit mereka masing-masing.

Oh ya sampai lupa. Aku, aku sibuk dengan alat kopi yang ku idamkan sejak jaman sekolah. Sesekali aku mendapatkan pesanan misterius yang dimana ketika aku mengantarkan pesanannya, si pemesan itu tak kunjung ku temukan dan ujung-ujungnya aku mendapatkan secarik kertas yang berisikan kalimat semangat untukku.

Tuhan, ku harap dia bahagia disana. Ku harap dia bisa tak memikirkanku lagi, tak merindukanku lagi, dan jikalau bisa ...bantu dia untuk tak mengucap namaku sama sekali.

"Daf, di panggil pak bos tuh." Ucap kasir yang sedikit menggangguku ketika bekerja.

"Iyaaa." Jawabku.

Sejenak ku selesaikan pekerjaanku dan setelah itu meminta tolong kepada rekanku untuk menggantikanku sejenak. Masuklah aku ke kantor bapak untuk mentaati perintahnya, aku memanggilnya bapak karena dia HRD ku dan kami cukup dekat.

"Maaf pak, tadi saya sedikit repot." Ucapku yang ramah kepada HRDku.

"Iya gapapa, monggoh duduk." Balas HRD.

Ya, Daffa menjadi seorang Barista di salah satu merk kopi ternama, dan saat ini HRDnya sedang menawari kenaikan jabatan untuk Daffa sekaligus menawari mutasi ke cabang baru yang berada di Tunjungan Plaza.

Pukul 22.30

Daffa baru selesai bekerja sejenak ia mampir ke sebuah tongkrongan yang masih buka, ia menghadap ke laptopnya sambil mengenakan headset memikmati secangkir es teh dan kentang goreng. Ternyata ia sedang Video Call dengan Raffa yang sedang pindah tugas di malang.

"Gila lu, gua udah di Surabaya .. jauh-jauh buat tinggal bareng sama lo, eh malah lo pindah tugas ke malang." Ucap Daffa yang merasa kesal.

"Yaa mau gimana lagi, Daf. Udah tugas." Jawab Raffa.

Daffa sejenak meneguk minumannya, dan Raffa kembali bertanya "Gue kangen dia, Daf."

Daffa pun sadar siapa yang sedang dibicarakan oleh Raffa, "Terus kita bisa apa, Raff?!! Lagi pula, aku juga udah rela ngelepasin dia."

Lalu pandangan mata Daffa sejenak teralihkan melihat seseorang, ia begitu tercengang diam seribu bahasa menatapi seseorang yang melintas di hadapannya.

"Daff? Kamu kenapa?" Tanya Raffa.

"Raff, itu mas Agus kan?" Ucap Daffa yang terlihat terkejut.

"Agus siapa?"

"Mantan lo."

Sejenak Daffa cepat-cepat memotret seseorang tersebut dan setelah itu ia mengirimkannya ke Raffa.

"Coba lihat." Pinta Daffa

Daffa melihat ekspresi Raffa yang diam terharu. Namun ketika Raffa menengok kembali ke kamera, sejenak Raffa mengusap air matanya dan berkata "Syukurlah kalau baik-baik saja."

"Bukannya lo bilang kalau dia mau nikah? Kok dia datangnya sama cowok?" Tanya Daffa.

"Ya kan udah malam, Daf. Lagi pula itu mungkin temannya, yaudahlah."

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang