Pelampiasan

7.4K 138 5
                                    

Raffa sedang mengendarai motornya dengan penuh emosi, berlinangan air mata sedangkan Natha terus membuntutinya dari belakang. Sesampainya di sebuah jembatan gantung, Raffa berjalan menuju titik tengah dan melampiaskan semua bebannya dengab berteriak sekencang-kencangnya.

"Aaaarrggghhh ..."

Natha ada disana juga namun ia mencoba menjaga jarak dari ujung jembatan saja.

Kemudian Raffa berbalik menengok melihat kearah Natha.

"Aku capek, Nat!! Kenapa harus disaat-saat kayak gini. Disaat aku ngerasa kalau aku udah kehilangan semuanya, disaat aku ngerasa aku udah gak punya apa-apa, kenapa semuanya kembali buat ngehancurin aku?" Ucap Raffa

"Raff, aku udah pernah bilang. Kamu masih punya aku." Ucap Natha yang berjalan perlahan mendekati Raffa.

"Kamu mau tau, aku kehilangan Rusdy itu gimana?"

"Dia ninggalin kita sama ayah, terus dia ngilang selama bertahun-tahun bahkan aku udah nganggep dia meninggal selama itu. Salah aku apa? Kalau dia nggak mau tinggal sama monster kayak ayah aku, terus kenapa dia nggak ngambil kita buat pergi darisana?"

Setelah berada didekat Raffa, Natha mencoba menenangkannya dan berkata.

"Dengarin aku.", Pinta Natha.
"Mungkin aja dia berpikir kalau hidup sama ayah kamu jauh lebih baik ketimbang hidup sama dia yang lontang-lantung waktu itu." Sambungnya.

"Terus kenapa dia gak berusaha nyariin aku sama Rusdy?"

"Tapi kan kalian tadi sudah ketemu."

Natha mecoba memeluk Raffa dan si Raffa menangis di pelukannya Natha.

'Untuk itu aku hadir di hidup kamu. Aku ada untuk bahagiain kamu. Aku tahu sejak dulu kalau kamu bukan orang yang paling bahagia, tapi di mataku kamu adalah orang yang paling menyedihkan. Dan kita kembali dipertemukan karena Tuhan masih kasih aku kesempatan untuk itu meskipun kamu tidak.' Batinnya Natha.

"Udah, tenang yaaa." Ucap Natha.

Tidak lama kemudian ponselnya Natha berdering menerima panggilan masuk, sejenak mereka menyudahi pelukan itu dan Natha mengambil ponselnya, dan dilihatnya bahwa Daffa sedang mencoba menelfonnya.

Tetapi Natha justru mendiamkan nada deringnya dan tidak menjawab panggilan telefon dari Daffa itu.

"Kamu coba ngobrol lagi sama dia ..." Pinta Natha.

"Enggak. Aku gak mau." Jawab Raffa.

"Raf!!" Natha kembali menghadapkan Raffa,, "Kamu percaya sama aku." Lanjutnya.

"Aku gak bisa."

"Aku yakin kamu bisa. Aku tahu kalau kamu kuat, kamu baik, kamu hebat. Tunjukin ke dia kalau selama ini kamu bahagia tanpa adanya dia. Okay?"

"Kamu juga tahu 'kan kalau aku gak sekuat itu."

"Pasti bisa. Percaya sama aku."

Tidak lama kemudian ponsel Raffa berdering menerima panggilan masuk dari Danu.

"Assalammu'alaikum." Ucap Raffa menjawab panggilan telfon dari Danu.

"Waalaikum salam. Kamu dimana?" Tanya Danu yang saat itu sedang menelfon didalam sebuah taxi.

"Aku masih makan malam sama Daffa sama mamanya juga. Kenapa?"

"Yaudah, hati-hati kalau pulang."

"Iya."

"Love you."

"I love you."

Natha pun sedikit terkejut karena kenyataannya Raffa sudah ada yang punya.

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang